Chapter 3 | Just For You

361 30 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ya🐢

***

Saat ini Alana dan keluarnya tengah berada di ruang keluarga untuk membicarakan masalah perjodohan.

Alan terus saja mencari – cari alasan dan membujuk papinya agar beliau membatalkan perjodohannya, sementara keluarga Alan sudah pulang beberapa menit yang lalu dengan keputusan sepihak Papih alana yang menerima lamaran tanpa persetujuan dari alana.

“Ya yang bener aja dong pih, masa alana yang masih sma ini mau dinikahi sih. Boro – boro kepikiran mau nikah , lulusan aja belom pih.  Coba deh papih  pikirin dari nanti kalau Alana nikah pasti papih bakalan kesepian di rumah nanti papih sedih terus nanti papih murung terus banyak pikiran terus papih jadi tua sebelum waktuhnya , ih ngerikan pi. Udahlah gak usah main jodoh – jodohan kaya gitu mening main kemana gitu jalan – jalan keluar negeri te-“

“Astaga alana stop deh papih pusing ngedengerin kamu nyerocos . Papih serius alana buat jodohin kamu.” Ujar Papih alana dengan nada serius.

Seketika alana diam dan menunduk , kalau sudah begini papihnya tidak mungkin bisa diajak untuk bercanda. Adakalanya papinhya akan bersikap ramah adanya dan sewaktu – waktu akan tegas  setegas tegasnya pada Aluna.

“Iya sayang, lebih baik kamu turuti kemauan papih kamu. Lagipula Alan itu ganteng loh mukanya juga kaya arti korea yang kamu idolain itu loh. Mamih suka deh sama dia.” Timpal Angel,

“Ya udah kalau gitu tante aja yang nikah sama si alan – alan itu. Duitnya banyak tuh, porotin gih jangan porotin uang papih terus.” Sindir Alana.

“Alana... yang sopan sama mamih kamu.” Peringat Papih Alana.

“Siapa yang papih sebut mamih? Mamih alana Cuma mamih valena gak ada yang lain dan gak akan pernah ada yang lain ...” Ujar alana penuh dengan penekanan.

Informasi saja buat kalian, Mamih Valena alias mamih Alana sudah berpulang ke sang pencipta disebabkan oleh kecelakaan yang terjadi sekitar 6 tahun yang lalu dan 1 tahun setelahnya tiba – tiba saja papihnya membawa Angel dan anaknya untuk tinggal dan membina rumah tangga yang baru.

Bukan tanpa alasan yang berarti, papihnya beralasan bahwa alana masih memerlukan sosokseorang ibu untuk membimbingnya.
Dan Angel pula adalah salah  satu dari sahabat Mamihnya, namun Alana rasa Angel berbeda dengan sabahat mamihnya yang lain .

Alana merasa Angel seperti menginginkan kedudukannya yang sekarang dari dulu. Sikap ibu tirinya pun selalu sama dari dulu sampai sekarang, munafik dan so baik. “untuk selama – lamanya “ sambung Alana.

Ia  menatap ibu tirinya itu dengan penuh kebencian. Aria mengepalkan tangannya, ia berusaha untuk menahan emosi yang sudah akan meluap sedari tadi.

“Tutup mulut kamu ALANA VALERIA!!!” Bentak papi Alana.
Air mata Alana pun meluruh begitu saja ketika mendengar bentakkan papihnya. Seumur hidupnya ia paling tidak suka dengan bentakkan dan sekarang orang yang sangat ia sayangi yang malah membentaknya.

“Papih emang udah berubah ya semenjak nikah sama dia” Alana pun menaiki tangga menuju kamarnya. Ia mengemasi pakaiannya di dalam koper sedang, lalu turun kebawah dan pergi dari rumah yang selama ini menjadi tempatnya bernaung.

Alana menulikan pendengarannya ketika Papihnya meneriaki , ia akan menjalani kehidupan yang baru dengan tangannya sendiri.

***

Alan mengacak – ngacak rambutnya tak karuan, Ia melonggarkan dasi yang sedari tadi seolah mencekiknya. Pikirannya kacau ketika mendengar berita bahwa calon istrinya itu meninggalkan rumahnya sendiri.

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang