Chapter 17 | Just For You

391 33 4
                                    

Selamat membaca!!!!
Jangan lupa vote yahh!!🐢

***

Alana menyandarkan tubuhnya di kursi tunggu rumah sakit.  Setelah selesai kuliah ia berencana untuk bermalam di rumah Salsa, namun naasnya ia malah menemukan Salsa tergeletak tak sadarkan diri di kamar.

Tanpa pikir panjang ia langsung menelpon Devan, beruntung pria itu langsung datang dan membawa Salsa ke rumah sakit.

Devan mengelus rambut Alana, seolah mengatakan semuanya akan baik - baik saja.

Tak lama dokter pun menghampiri mereka dengan seulas senyum menenangkan.

"Gimana keadaan sahabat saya dok? Dia kenapa?" Tanya Alana tak sabaran.

"Pasien hanya salah makan saja. Dia juga sudah sadar dan mengaku telah makan seblak. Mungkin makanannya terlalu pedas sampai membuat pasien sakit perut dan pingsan. "

Alana melongo tak percaya sampai - sampai mulutnya terbuka lebar. Serius? Cuma gara - gara seblak?!!

Devan hanya mengangguk - anggukkan kepalanya. Benar bukan? Semuanya akan baik -baik saja.

Setelah dokter tadi pamit, dengan tak sabarannya Alana menendang pintu ruang rawat Salsa. Sumpah serapah sudah siap keluar dari mulutnya. Diikuti Devan yang mengekor dibelakang.

Mata Alana langsung terfokus pada sahabatnya itu yang dengan santainya menampilkan cengiran.

"Halo sahabat - sahabatku" sapa Salsa tanpa dosa.

"Makan seblak level berapa lo sampe tepar gitu??!!" Tanya Alana dengan sewot.

Salsa berdehem pelan, mencoba mengingat.

"Level 5 kali"

"Cuma gara - gara level 5? Sampe pingsan?"

"Eh jangan maen - maen, itu level satunya aja dua puluh cabe yah!!" Jawabnya tak kalah sewot.

Devan menarik Alana untuk duduk di sofa, menjauhkannya dari Salsa. Jika dibiarkan gadis itu pasti akan menjambak rambut Salsa tanpa ampun.

"Lo mau ngeprank malaikat hah?!"

Salsa mendengus pelan. "Kagaklah!! "

Alana bangkit dari sofa sambil mengibas - ngibaskan tangannya. "Gue ke toilet dulu, Dev lo jagain nih curut."

***

Alana menyusuri lorong rumah sakit. Setelah dari toilet ia mampir sebentar ke kantin rumah sakit untuk membeli makanan untuknya dan Devan.

Ia memperhatikan sekelilingnya. Tidak ada yang menarik. Sampai pandangannya tertuju pada dua orang yang sedang berjalan tak jauh didepannya.

Buru - buru Alana bersembunyi dibalik dinding.

"Alan? Sintha? Ngapain mereka di rumah sakit?"

Dengan langkah seribu Alana mengikuti mereka diam - diam. Langkahnya terhenti ketika Alan dan Sintha memasuki sebuah ruangan khusus.

"Spesialis jantung?" Lirih Alana sangat pelan.

Seorang suster keluar dari ruangan itu. Alana langsung mencegatnya.

"Maaf mba, ada yang bisa saya bantu?"

"Em..sus tadi yang masuk ke dalam itu siapa yah? Soalnya kaya temen saya" ujar Alana dengan ragu.

Suster itu meneliti Alana dari atas sampai bawah. "Oh itu mba Sintha sama mas Alan mba. Mba Sintha itu anak dokter yang ada didalam, dokter Adit. Kalau mas Alan dia lagi pemeriksaan rutin disini mba. "

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang