❝ This is the first feeling i feel only when i'm with you. ❞
— Universe Game
Pagi hari ini, Anne sudah rapi dengan seragam sekolah abu-abunya. Gadis itu telah selesai juga mengucir rambutnya menggunakan pita rambut berwarna merah muda.
"Anne, udah selesai pakaiannya? Mau sarapan dulu?" tawar Alea yang baru saja selesai menyiapkan sarapan.
Anne menggeleng. "Gausah deh, Ma, waktunya udah mepet banget, aku takut telat."
Alea mengangguk. "Yaudah kalo gitu, langsung berangkat sama Papa. Papa udah nungguin di luar tuh. Have a wonderful day, Anne."
"Juga, Mama." Anne mencium punggung tangan Alea, kemudian keluar rumah untuk menyusul Arka ─ Papa Anne yang sudah menunggu dirinya.
"Papa, ayo berangkat!" ajak Anne begitu sudah tepat di depan sang Papa.
Arka menatap Anne. "Kok cepet banget? Kamu gak sarapan dulu?" tanya Arka.
"Gausah, Pa, udah mepet banget. Aku takut telat." jawab Anne dan langsung diangguki oleh Arka.
Arka pun masuk ke dalam mobil dan diikuti Anne yang duduk di sampingnya. Setelahnya, Arka langsung menancapkan gas mobilnya menjauh dari perkarangan rumah mereka.
Masih beberapa menit dalam perjalanan menuju SMA Belift, mobil yang dikendarai oleh Arka tiba-tiba saja berhenti di jalan. "Lho, kok berhenti, Pa?"
"Kayaknya mogok deh. Emang semalam waktu Papa pulang kantor bensinnya udah dikit terus Papa lupa isi." kata Raja menyesal membuat Anne menghembuskan nafasnya kasar.
"Ayo, sini keluar. Papa mau cari bengkel dekat sini." Anne dan Arka langsung saja keluar dari dalam mobil.
Dari kejauhan sana, ada seorang lelaki yang berpakaian seragam sama seperti Anne. Siapa lagi jika bukan Mahesa. Mata lelaki itu menyipit dari balik helm ketika melihat gadis yang menurutnya mirip seperti Anne. Setelah merasa benar bahwa itu Anne, langsung saja Mahesa tancap gas mendekat dimana Anne berada.
"Anne!" panggil Mahesa, ketika tepat di dekat Anne.
Anne menoleh ke arah suara dan tersenyum begitu mengetahui bahwa yang memanggilnya adalah Mahesa. "Hai, Mahesa." sapanya lembut.
"Siapa, Anne?" tanya Arka membuka suara.
"Ini Mahesa, Pa, temen aku. Semalam waktu Papa gak bisa jemput, dia juga yang antar aku pulang ke rumah." kata Anne kepada Arka.
Arka menatap Mahesa dan tersenyum. "Makasih udah nganterin Anne, ya. Saya Arka, Papanya."
Mahesa membalasnya tak kalah ramah. "Saya Mahesa, Om."
"Anyway, Anne kok berhenti disini?" tanya Mahesa yang beralih kepada Anne.
"Mobil Papa habis bensinnya. Papa lagi cari bengkel di dekat sini." kata Anne sambil menunjuk ke arah Papanya yang tengah bertanya kepada seorang pria berumur.
"Yaudah bareng gue aja kalo gitu." ajak Mahesa.
"Gakpapa, Mahesa?"
Mahesa mengangguk. "Gakpapa. Izin sama Papa kamu aja dulu sana."
Melihat Arka berjalan mendekat ke arah dirinya dan Mahesa, Anne segera berkata, "Pa, aku berangkat bareng Mahesa aja bisa? Takut terlambat." izinnya.
Setelah berpikir-pikir, Arka menyetujui. "Saya titip Anne, ya, Mahesa."
Mahesa mengangguk senang.
Anne pun berpamitan kepada Arka. "Aku di luan, ya, Papa. Dadah!" Anne melambaikan tangannya ke arah Arka dan dibalas kembali oleh Arka.
Mahesa tersenyum gemas melihat interaksi lucu keduanya.
๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
"Mahesa, makasih, ya, udah mau repot-repot anterin aku." kata Anne merasa tidak enak kepada Mahesa. Mereka baru kenal tapi Anne merasa terus-terusan merepotkan lelaki itu.
"Sama-sama, manis."
"Emangnya aku manis?" tanya Anne tiba-tiba.
"Mana ada manusia yang manis di dunia ini, yang manis itu 'kan cuma gula tapi kalo buat lo gue kecualiin."
Anne tertawa mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Mahesa. "Bisa aja kamu."
"Serius gue, Anne."
"Beneran serius?"
"Serius pake banget." kata Mahesa.
Keduanya terdiam sejenak, sampai Mahesa kembali membuka suara. "Anne, kalo misalnya lo di kasih dua pilihan di dunia ini. Apa yang bakal lo pilih?"
"Kasih tau dulu dong pilihannya apa."
"Opsi satu, pacaran sama gue. Opsi dua, jadi pacar gue. Kira-kira lo bakal pilih yang mana?"
๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
see u soon in next part 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ universe game ❞ ✓
Novela Juvenilft. enhypen's heeseung ❝ The universe played with both of them but Mahesa and Anne's feelings remained the same and didn't change. ❞ ━ completed » plagiarism and hate comments are not allowed! ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ©dowlette