❝ You must know that this world is not only about you. ❞
─ Universe Game
Pada saat jam istirahat, Kailee yang tengah kesal itu mendatangi Eivy. Teman sebangkunya itu sedang duduk di kantin bersama Aluna Luqisha, salah satu anggota Osis SMA Belift. Eivy memang merupakan anggota Osis juga, lebih tepatnya gadis itu adalah sekretarisnya.
"Vy, kamu kemana aja sih?! Aku daritadi cariin kamu tau gak. Ternyata kamu lagi disini enak-enak makan." mendengar ocehan yang muncul tiba-tiba dari Kailee, Eivy dan Aluna sontak menatap gadis itu secara bersamaan.
"Maaf, ya, Kai. Habisnya tadi gue udah laper banget sih. Jadi diluan deh ke kantinnya, gak sempat nunggu lo. Tadi lo ke toilet 'kan waktu Mahesa bicara berdua sama si Anne itu?" memang tak lama setelah Mahesa dan Anne pergi untuk berbicara berdua, Kailee pergi ke toilet. Malas berhadapan dengan Moza.
Kailee mengangguk dan duduk di sebelah Eivy. Gadis itu masih sama dengan raut wajahnya yang kesal dan lesu.
Berbeda dengan Eivy, Aluna malah menatap Kailee dengan tatapan tidak suka. "Lo ini kenapa sih, Kai?" gadis itu memutuskan untuk bertanya.
Kailee mendongak menatap Aluna. "Bukan urusan kamu!" jawabnya ketus.
"Kai, jangan kayak gitu. Aluna 'kan nanya baik-baik sama lo." tegur Eivy. Gadis itu merasa tidak enak dengan Aluna karna sikap Kailee yang tidak sopan.
"Chill, Vy. Gue wajarin kok. Gak heran sih kalo Kailee kayak gitu sifatnya, kekanakan banget."
"Maksud kamu ngomong gitu ke aku apa?! Jangan sok tau!" Kailee memberikan tatapan tidak suka ke arah Aluna yang tengah tersenyum remeh kepadanya.
Aluna melipat kedua tangannya di atas meja kantin. Tatapan dan senyum remeh masih ia tujukan kepada Kailee. "Gue bukannya sok tau, Kailee. Tapi sifat lo buat semua orang nilai kalau lo memang kayak gitu."
Eivy menghembuskan nafasnya. "Udah, kalian berdua gausah berantem disini. Malu tau dilihatin banyak orang. Jangan buat masalah, oke?" Eivy berusaha menengahi keduanya sebelum keributan semakin besar.
Aluna melayangkan tatapannya kepada Eivy. "Gimana bisa lo tahan temenan sama cewek modelan Kailee gini, Vy?" setelah melayangkan pertanyaan yang merupakan sindiran untuk Kailee juga, Aluna bangkit dari duduknya. Gadis itu pergi meninggalkan Eivy dan Kailee disana.
Setelah kepergian Aluna, Kailee menatap Eivy kesal. "Kamu gausah temenan sama dia lagi deh, Vy. Ngeselin banget!"
"Gak bisa, Kai. Gue sama dia itu 'kan satu organisasi. Otomatis harus kompak lagian gak mungkin cuma karna masalah spele, gue gak temenan sama Aluna."
"Pokoknya kamu gausah temenan sama dia lagi. Aku gak peduli apapun alasannya!"
"Maaf, ya, Kai. Gue sama lo emang temenan dari lama tapi bukan berarti lo bisa ngatur circle pertemanan gue sesuka lo. Mau berteman sama siapa aja itu hak gue. Gue juga gak bakal larang lo temenan sama siapa aja karna itu hak lo. Jadi, gue harap lo gak terlalu mencampuri urusan yang menyangkut pribadi gue."
Kailee menatap Eivy tajam. Gadis itu semakin tidak suka. Kemudian, Kailee memutuskan untuk pergi meninggalkan Eivy disana sendirian.
Gadis yang ditinggalkan itu menghela nafasnya dan bergumam, "Bener kata Aluna. Diri lo sendiri yang buat semua orang menilai lo kayak gitu."
๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
"Nanti mau pulang bareng gak?" tawar Mahesa kepada Anne. Keduanya tengah memakan roti di kelas Anne. Lebih tepatnya hanya Anne saja yang makan sedangkan Mahesa menemani gadis itu. Moza? Tak tau gadis itu menghilang entah kemana.
Dengan mulut yang penuh dengan roti, Anne pun mengangguk.
"Papa lo gimana? Pasti jemput 'kan nanti?"
Anne menelan roti yang ada di dalam mulutnya. "Nanti aku bisa kok telepon Papa sebelum jam pulang sekolah."
Mahesa tersenyum tipis mendengarnya. "Oh, sekarang lo udah suka, ya, pulang bareng sama gue?"
"Ih, gak gitu."
"Gak gitu apanya? Buktinya pas gue ajak tadi lo mau-mau aja tuh." Mahesa semakin gencar menggoda Anne.
"Mahesa, kamu ngeselin banget!"
"Gakpapa ngeselin yang penting ganteng 'kan?"
"Iya." jawab Anne dengan suara yang agak pelan namun Mahesa bisa mendengarnya.
"Nah, itu lo bilang gue ganteng. Suka lo sama gue, ya?"
"Ih, enggak!" gadis yang diganggu oleh Mahesa itu mulai melayangkan pukulan di lengan Mahesa.
"Kepanjangan ily apa?" tanya Mahesa tiba-tiba.
"I love you." jawab Anne.
"I love you more."
๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
bdhsjsbsbs aku yang nulis
aku yang salting 😩😩see u soon in next part 💐💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ universe game ❞ ✓
Fiksi Remajaft. enhypen's heeseung ❝ The universe played with both of them but Mahesa and Anne's feelings remained the same and didn't change. ❞ ━ completed » plagiarism and hate comments are not allowed! ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ©dowlette