✽ more valuable

260 80 1
                                    

❝ When you are already in the world it is a sign that you are valuable and deserve to be happy for yourself.

Universe Game

Memang susah sih tapi mau gimana lagi. Mau gak mau juga harus lo jalani 'kan?

Kailee masih ingat jelas dengan kalimat tersebut. Kalimat yang diucapkan oleh Eivy sebelum gadis itu keluar meninggalkan Kailee di perpustakaan sendiri. Sebenarnya bukan tanpa alasan Eivy meninggalkan Kailee sendiri. Ia ingin Kailee menenangkan diri agar bisa berpikir dengan jernih. Gadis itu ingin Kailee merenungkan kesalahan yang pernah ia perbuat terutama kepada Mahesa dan juga Anne.

Setelah sekian lama hanya diam, Kailee bergumam, "Selama ini aku ngerasa aku yang selalu disalahin tapi emang kenyataannya aku yang salah."

"Apa bener kalau selama ini aku selalu egois dan maksain kehendak aku ke orang lain?" monolog Kailee bertanya pada dirinya sendiri.

"Iya, bener. Lo itu egois, pemaksa, sama suka seenaknya." ucap seseorang tiba-tiba dari arah belakang Kailee.

Kailee yang mendengarnya langsung menoleh ke arah suara. Gadis itu menemukan Aluna yang tengah menatap remeh ke arahnya.

Kailee sontak langsung berdiri dan secara tidak langsung dia berhadapan dengan Aluna, gadis yang menurut Kailee sangat menyebalkan dan suka sekali ikut campur dengan urusannya. "Bisa gak kamu gausah ikut campur sama urusan aku?! Kenapa sih kamu terus-terusan gangguin aku?!" sentak Kailee yang merasa terganggu.

Aluna melipat kedua tangannya di depan dada. "Gue gak gangguin lo kali. Gue cuma ngejawab pertanyaan lo tadi aja. Lo aja yang nganggap kalau gue gangguin lo padahal gue gak berniat kayak gitu."

"Aku gak butuh dijawab sama kamu." ketus Kailee.

"Gue jawab biar setidaknya lo sadar diri aja kalau lo itu gak lebih dari beban. Emang lo bisa apa sih, Kai, selain ngerepotin orang lain? Apa-apa Mahesa, ditegur dikit marah, yang lo pikirin juga cuma tentang hidup lo doang. Lo kalau mau kayak gitu hidup sendiri aja sana."

Kailee tidak menjawab. Gadis itu diam beberapa detik di depan Aluna dan kemudian pergi keluar dari perpustakaan meninggalkan Aluna yang menatapnya dengan tatapan heran.

Sedetik setelahnya, Aluna berdecih, "Tobat aja susah."

๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑

"Kamu diluan aja ke kelas, Za. Aku mau ke toilet dulu." kata Anne kepada Moza saat keduanya ingin berjalan menuju kelas. Sekitar lima belas menit lagi bel masuk akan berbunyi.

"Mau ke toilet atau mau melepas rindu lagi sama Mahesa?" goda Moza.

"Ih, mau ke toilet beneran kok." setelah itu, Anne langsung pergi ke toilet meninggalkan Moza yang menertawakan dirinya.

Sesampainya di toilet, Anne langsung masuk dan menutup pintunya. "Lho, Kailee?" seru Anne dengan raut dan nada terkejut. Gadis itu melihat Kailee di toilet tapi yang membuat Anne kaget bukan karna adanya Kailee di toilet melainkan karna mata Kailee sembab dan merah seperti habis menangis.

"Kai, kamu nangis? Kamu kenapa?" tanya Anne khawatir. Gadis itu berjalan pelan mendekat ke arah Kailee. Tangan Anne yang ingin menyentuh pundak Kailee ditepis langsung oleh gadis itu.

Kailee mengusap airmatanya kasar. "Gausah sok peduli sama aku! Kamu seneng 'kan aku dipandang beban sama semua orang?!"

Sontak Anne langsung menggeleng dengan cepat. "Kai, st ─ "

"Kedatangan kamu ambil semuanya dari aku, Anne. Mahesa, perhatian orang-orang. Selalu aja aku yang disalahin, selalu aja aku yang dipandang gak berguna, selalu aja aku yang terus dibilang egois, pemaksa, dan mikirin diri sendiri. Aku juga kayak gini ngga tanpa alasan!"

Anne menghembuskan nafasnya. Membela dirinya bukanlah hal yang tepat di kondisi Kailee yang seperti ini. Ia takut masalahnya akan semakin rumit dan berujung tidak selesai-selesai. Anne juga lelah menghadapi keadaan yang entah sampai kapan akan terus seperti ini.

Anne kemudian berkata, "Terserah kamu mau bilang aku kayak gimana. Tapi, aku gak bakal minta maaf karna aku sama sekali gak buat kesalahan apa-apa."

"Kamu minta maaf juga gak berguna, Anne. Itu gak bakal ngerubah pandangan orang lain ke aku. Karna apa? Karna memang aku yang gak berguna, pemaksa, egois, dan mikirin diri sendiri."

"Gak seharusnya kamu ngomong gitu ke diri kamu sendiri." nasehat Anne yang tentunya diabaikan oleh Kailee.

Kailee tertawa renyah. "Kenapa gak boleh?! Kenapa aku gak boleh ngomong gitu ke diri aku sendiri?! Semua yang aku bilang itu kenyataan. Semua orang juga ngomong kayak gitu kok ke aku."

"Kailee, kamu harus tau satu hal lagi tentang diri kamu." Anne menatap lekat gadis yang ada di hadapannya dan kemudian ia mengatakan, "Kamu itu lebih berharga dari apa yang kamu pikirin."

๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑

"kamu itu lebih berharga dari apa
yang kamu pikirin."
this for y'all too 💌💕💕

see u soon in next part <33 💐💗

❝ universe game ❞ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang