❝ Sweet moments are moments that can be enjoyed without any burden being felt. ❞
— Universe Game
Mahesa dan Anne berencana untuk pulang bersama lagi. Tidak hanya itu, Mahesa juga berencana memceritakan semua perihal ucapan Kailee dan Eivy saat di kelas tadi. Lelaki itu sedikit bersyukur mendengar ucapan dari Kailee yang katanya ingin berubah menjadi pribadi lebih baik.
"Kamu udah lama nungguin aku?" tanya Anne ketika gadis itu tepat berada di hadapan Mahesa.
Mahesa mengangguk. "Lumayan. Aku nungguin kamu sekitar lima belas menitan. Kok lama datangnya?"
"Tadi Moza minta aku buat nungguin dia piket. Maaf, ya, Hesa." kata Anne.
Mahesa tersenyum tipis. "Gapapa. Yaudah mau pulang sekarang?" tanya Mahesa meminta persetujuan pacarnya.
"Ayo pulang sekarang!"
Mahesa mulai naik ke motornya dan dikuti Anne. Setelah lelaki itu memakai helm, ia langsung menancapkan gas motornya menjauh dari perkarangan sekolah yang masih ramai itu.
Di dalam perjalanan, Mahesa membuka pembicaraan. "Anne." panggilnya.
"Iya?"
"Aku mau cerita sesuatu nih sama kamu." sepertinya Mahesa mulai membiasakan diri untuk berbicara menggunakan aku-kamu ketika bersama Anne.
"Apa?"
"Tadi aku gak sengaja denger percakapan Kailee sama Eivy. Aku denger Kailee mau berubah. Bukan jadi superwoman, ya, maksudnya mau jadi orang yang lebih baik lagi."
Senyuman manis langsung terbit di bibir Anne. "Bagus dong! Aku seneng dengernya."
"Tapi agak aneh, ya." Mahesa berkata kikuk.
Anne memukul pelan bahu Mahesa. "Kamu gak boleh ngomong kayak gitu! Gimanapun Kailee itu temen kamu. Kalian itu udah deket dari lama. Harusnya kamu ikut seneng kalau dia mau berubah untuk hal-hal yang positif."
"Iya deh iya, aku seneng. Tapi katanya dia juga iri sama kamu karna kamu bisa pacaran sama aku. Nah, darisini kita tau kalau kamu beruntung bisa jadi pacar aku." ucap Mahesa dengan percaya dirinya.
"Gak tuh. Aku biasa aja, gak ngerasa beruntung." canda Anne.
"Kok gitu? Berarti cuma aku dong yang beruntung bisa jadi pacar kamu." nada bicara Mahesa terdengar lesu.
"Just kidding." Anne tertawa kecil ketika melihat Mahesa dari kaca spion motor. Lelaki itu menatapnya tajam.
"Kamu jangan main-main, ya, nanti aku cium mau?"
"MAU!" seru Anne. Gadis itu tertawa sampai matanya menjadi kecil.
"Oh, bener, ya? Yaudah aku berhentiin motornya nih." Mahesa pura-pura ingin memberhentikan motornya.
Anne membulatkan matanya. "IH, KOK JADI SERIUS SIH?! AKU BERCANDA DOANG, HESA!" gadis itu merengek sembari menepuk-nepuk punggung belakang Mahesa.
Lelaki itu menatap lekat wajah Anne dari kaca spion motor. Cantik sekali.
"Just kidding." kini giliran Mahesa yang tertawa.
"Kamu diem deh, Hesa. Aku malas sama kamu." kata Anne pura-pura ngambek. Gadis itu menekuk wajahnya.
"Don't sulk. I'm kidding. Tapi kalau kamu mau aku cium beneran, yaudah sini."
"Sini apa?!" tantang Anne.
"Sini aku cium."
Anne menggigit pipi bagian dalamnya. Gadis itu salah tingkah sekarang. Mahesa dengan mudahnya menghancurkan pertahanan milik Anne.
Lelaki itu tertawa renyah. "Oh, kamu salting? Mau aku cium beneran?"
Tatapan Anne langsung berubah menjadi tajam. "Gak, ya!" elak gadis yang pipinya sudah menjadi merah sekarang.
Mahesa memberhentikan motornya tepat di depan rumah Anne. Anne turun dari motor pacarnya itu. "Makasih, ya, udah anterin aku. Besok-besok gausah aja deh." ucap Anne dengan nada malas di akhir kalimatnya.
Mahesa tertawa kecil. "Kok gitu?"
"Aku malas sama kamu." Anne mengalihkan tatapannya dari Mahesa.
"Jangan malas-malas sama aku. Gak boleh! Yaudah sana masuk."
Anne membalikkan badannya namun belum ada dua langkah, tiba-tiba Mahesa menarik tangannya hingga posisi gadis itu kembali berhadapan lagi dengan Mahesa. Mata indah Anne fokus kepada mata Mahesa yang juga tengah menatapnya dengan tatapan lekat.
Anne berkata dengan raut wajahnya yang sudah ia ubah menjadi kesal, "Ih, kam — "
Pupil mata Anne membesar. Gadis yang tidak sadar itu menatap Mahesa yang kini tersenyum manis kepadanya. Sedetik kemudian barulah Anne menyadari bahwa Mahesa baru saja mengecup pipinya.
Kemudian Mahesa berbisik hal yang membuat Anne semakin gila di tempat. Lelaki itu berbisik tepat di dekat telinga Anne. "Sweet kiss for sweet girl."
๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
sengaja part ini full sama moment
mahesa dengan anne soalnya akhir
akhir ini moment mereka dikit banget
kan yaaaaaa :(see u soon in next part 💐💐💗
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ universe game ❞ ✓
Fiksi Remajaft. enhypen's heeseung ❝ The universe played with both of them but Mahesa and Anne's feelings remained the same and didn't change. ❞ ━ completed » plagiarism and hate comments are not allowed! ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ©dowlette