21.Akhir dari Dare

103 10 0
                                    

"Positif thingking pasti di terima"-naira

Otak niva mulai berpikir dengan apa yang harus ia lakukan selanjutnya

"Oke"

Hanya 3 huruf tapi bisa membuat yang ada di tempat tersenyum

*****

"Don?ada rey?" Tanya niva kepada doni yang sekarang sedang duduk menikmati makanan yang ada di depanya

"Noh lagi ditaman merenungkan dosa"asal doni yang pandangnnya masih sibuk menatap makanan

"Oke Thanks"

Setelah sampai di pintu taman niva berhenti menatap seseorang yang sedang membelakanginya menatap kedepan dengan tubuh yang tegak

"Percaya diri niva lo pasti bisa" batin niva

Dengan perlahan niva mulai berjalan menghampiri rey yang sedang berdiri di sana

"Rey?"kata niva dengan suara yang sangat kecil tapi bisa terdengar oleh rey

"Hm"rey masih membelakangi niva

"Lo mau ga jadi pacar gue?"Dengan susah payah niva mengatakan kalimat tersebut dan langsung menutup mulutnya dengan tangan kanannya

Rey yang mendengar itu sempat kaget terlihat dari raut muka nya namun ia cepar mengendalikan nya dan memasang wajah datar,,,rey memutar tubuhnya menghadap niva yang menatapnya

"Lo mau jawaban apa dari gue"kata rey santai yang membalas tatapan niva

"Aduh rey jangan natap gue kek gitu napa nanti gue diabetes"batin niva,,niva langsung membuka mulutnya yang tadi ia tutupi

Rey mengangkatkan sebelah alis nya menatap niva yang menatap nya tanpa kedip

"Mana ada orang yang mau di tolak reyan Garlenvi?"kata niva

"Kalau gue tolak gimana?"

"Ga gimana-gimana sih tapi yakin mau nolak"

"Cewe gila"rey pun melangkah kan kaki nya menuju kesalam rumah sedangkan niva masih mematung di tempat tadi

Dua kata tapi bisa membuat niva sangat sakit hati,,tanpa ia sadari pipi nya mulai basah pasti niva menangis

"Emang ga punya hati,,,cowo berengsek,ngeselin,keras kepala,sok cool,bego,bajingan,,pelit,pokoknya Reyan Garlenvi jelekkkkkk"teriak niva kepada rey yang baru saja akan memasuki rumah namun berhenti dan memutar tubuhnya ke arah niva

"Udah marah nya?"tanya rey enteng dengan tangan yang masuk kedalam saku celana

Niva sibuk mengatur nafasnya kini pundak niva naik turun karena berteriak sambil mennagis

"Kenapa ga terima?"kata niva yang masih marah

"Engga itukan hak lo mau nilai siapa aja,,gue cuman mau ngingetin jangan lupa minum obat"ujar rey yang langsung memasuki rumah marsya,,,tanpa rey sadari rey sedang berjalan dengan senyuman di pipi nya,rey juga bingung kenapa niva sangat lucu kalau sedang marah

"Gue ga sakit "teriak niva yang malah nambah kesal dengan ucapan rey barusan

*****

LOYAL [REVISI,COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang