Hari ini semua tampak rapi, terlihat sedikit lebih lengkap dari biasanya.
"Males banget upben kayak gini" ucap Jimin.
"bakal lama nih" jawab Suga sambil menguap di sela-sela ucapannya.
"udah-udah, jangan ngeluh aja" sahut Hobbi lalu menepuk pundak Namjoon.
"dengerin apa kata istri gua" ucap Namjoon lalu menarik Hobbi untuk berbaris.
Hobbi mendelik dan menoyor kepala Namjoon, "istri pala lu! " ucapnya.
Walau begitu, ia tetap mengikuti iringan Namjoon untuk berbaris.
"Jin sama Jungkook mana? Gak keliatan batang hidungnya dari tadi" Jimin mencari-cari dua manusia itu.
"lagi boker palingan" ucap Suga.
Mari kita ke sisi yang lain, dimana Jin dan Jungkook tengah beradu mulut.
"jadi lo sama Taehyung...."
"kak, gue mohon jangan bilang ke yang lain, gue gak mau Taehyung risih nantinya" ucap Jungkook yang menatap Jin dengan tatapan memohon.
Jin hanya menghembuskan napasnya dalam-dalam, tadi ia tidak sengaja melihat Jungkook dan Taehyung keluar dari mobil yang sama. Jika tidak karena itu, Jin tidak akan tau apapun.
"Lo bakal sembunyikan ini? "
Jungkook mengangguk kan kepala nya.
"terus tantangannya? "
"gue belum pikirin itu, apalagi dia tunangan gue" ucap Jungkook sembari tersenyum hangat namun di detik berikutnya senyuman itu luntur.
"apa lo jadiin Taehyung pengganti Jennie atau pelampiasan kekosongan hati lo yang di sebabkan Jennie? "
Jungkook mematung dengan mendengar nama itu.
"gue ..." sahut Jungkook.
"Jennie juga adalah orang yang kita jadiin tantangan dan berakhir kalian pacaran beneran, lalu dia pergi karena memilih mengikuti ucapan orang tuanya dan dia ninggalin lo untuk bertunangan disana, gue dan yang lain nyesel nyuruh tantngan itu dan sepertinya gue dan yang lain mengulangi hal yang sama" jelas Jin.
"gue enggak mau ngebahasa apapun tentang itu, Jin dan gue sama Taehyung berbeda, kami di jodohin" ucap Jungkook.
Jin paham, namun ia tahu Jungkook masih ragu mengucapkan apa yang ia katakan tadi.
"Jungkook, gue bakal terus nasihati lo kalau lo di jalan yang salah, dan kalau lo jadiin Taehyung tantangan semata yang adalah tunangan lo"
"lo bakal nyesel, dan kalau lo malah jadiin dia pelampiasan semata karena Jennie"
"lo bakal kehilangan Taehyung, gue harap lo paham" ucap Jin lalu pergi.
“gue harap Taehyung bisa buat lo membuka hati dengan tulus, bukan terpaksa” —Jin.
Jungkook memukul dinding dengan keras. "sial" umpatnya.
Dia tidak tau apa yang ia rasakan pada Taehyung. Pelampiasan? Teman? Sahabat? Tunangan? Atau tantangan?
Lalu yang kemarin itu apa? Perasaan geli dan bahagia itu apa? Nyaman?
"gue gak paham"
***
"Jungkook, gue bakal ke rumah temen dan kemungkinan pulang malem, " ucap Taehyung.
"jadi? " tanya Jungkook singkat.
Taehyung bisa merasakan aura mencengkam Jungkook sejak di dalam mobil. Mereka sudah pulang dari sekolah sejak 30 menit yang lalu namun, karena harus menunggu Jungkook waktu Taehyung terbuang sebanyak itu.
"lo gausah nunggu gue makan malam" ucap Taehyung sedikit takut.
“kenapa gue jadi takut? ” —Taehyung.
Jungkook hanya berdehem mengiyakan ucapan Taehyung.
"lo lagi ada masalah? " tanya Taehyung.
"gak ?" jawab Jungkook dangan nada ragu.
"kalau ada masalah, lo bisa cerita ke gue"
"hm"
“lebih baik gue diem” —Taehyung.
“kenapa gue jadi jutek ke Tae, Jungkook bego” —Jungkook.
Setibanya mereka di apartemen Jungkook lebih dulu keluar dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
Taehyung benar-benar tidak paham lagi harus bagaimana. Ia juga merasa jika dirinya ada yang aneh jika Jungkook seperti ini, seolah-olah ia harus tau dan sangat khawatir, padahal sebelumnya ia tidak pernah begini selain saat jatuh hati pada Jimin.
"gue enggak suka dia kan? Hahaha gak lah, kann" ucap Taehyung pada dirinya lalu masuk ke dalam kamarnya.
Ternyata disaat Taehyung mengucapkan itu, Jungkook mendengarkan nya disaat ia hendak keluar dari kamar karena ingin mengucapkan maaf pada Taehyung karena bersikap menjengkelkan sejak tadi.
"kenapa gue merasa bersalah gini? " ucap Jungkook lalu bersender pada pintunya.
****
"Enggak lah, bego! " kesal Taehyung saat memukul lengan Jimin yang sejak tadi ngomel-ngomel karena dirinya tidak tahu mengenai pertunangan Jungkook dan Taehyung. "jangan bilang ke temen-temen lu, gue ceritanya ke lu doang" ucap Taehyung lalu menyeruput minuman yang di buatkan Jimin semenit yang lalu.
"btw, lo udah suka belum sama Jungkook? " tanya Jimin dan membuat yang di tanya terbatuk-batuk setelah mendengar nama orang yang membuatnya nyaman.
"jangan aneh-aneh lo, gue bahkan jarang ngomong sama dia, gimana bisa suka" bohongnya.
"serius? " tanya Jimin.
Taehyung hanya mengangguk, lalu kembali meminum minumannya.
"Jungkook ramah loh orangnya, baik juga, lucu juga, imut juga" dan terus Jimin mengatakan banyak hal tentang Jungkook yang sama sekali tidak diketahui Taehyung.
“kenapa gue ngerasa kesel gini? ” —Taehyung.
.
.
“Apa gue harus batalin semuanya dan kemungkin tidak akan menyakiti siapapun?” —Jungkook.
. . .
. .
Up nihhh Pendek kah? Sorry guys, lagi keadaan dimana kurang nyawa saat menulis. Dan karena itu kemungkinan bakal upnya lama dan saat aku udah baikan, aku bakal Up double!
Maaf ya semuanya 😭🙏 Vote dan komen nya bisa semangatin aku 😊😭
Sampai jumpa di part berikutnya 👋👋
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“walau belum pasti apa ini, gue harap ini adalah sesuatu yang membuat kita bahagia”