Truth or Dare | KookV

KOOKV | 19👑

Udah lama ya kita tidak berjumpa (╥﹏╥)

Sudah berapa hari guys?

Btw, kenapa aku up? Karenaa~

Gakuat astagaa, setiap saat buka wattpad berasa gemes pengen up :)

Serasa php aku tuh :)

Up karena gabut aja kok :)

Gapapa kan guys aku up? Huhu bilangnya lesai ramadhan, tapi kenyataan tidak semudah itu beb (╥﹏╥)

Happy reading ❤

•
•

Laki-laki yang baru saja keluar dari rumah nya dengan wajah kusut itu hanya mendengus tak percaya.

"Apaan Mama sama papa ngelakuin semua ini? Mereka pikir gue anak bocah lagi?! Kuno banget! " kesalnya.

Laki-laki itu berjalan menuju mobilnya dan setelah sampai ia melajukan mobilnya dengan kecepatan yang maksimal.

Ia tidak tau harus kemana, pikirannya sangat kacau. "Argh menyebalkan" gerutunya.

Saat hendak mengambil jalan menuju club malam, ia malah melihat laki-laki pendek manis yang selalu ingin ia lihat.

"Ngapain tuh bocah?" lalu ia berhenti di sebuah toko dimana laki-laki manis itu berada.

Laki-laki bertubuh ideal dengan baju polos dan celana panjangnya saja sudah membuat semua oranh terkesima melihatnya.

"gila ganteng banget!! "

"Alpha gueee"

"modelkah? "

"astaga kenapa bisa ada alpha seganteng itu!! "

"yaampun kayak Jin BTS"

"OMJJ"

"Jangan ngelirik orang! Kamu udah punya aku! "

"ih matanya bandel! "

Dan masih banyak lagi. Namun, laki-laki itu mengabaikannya, justru ia berjalan dan mendekati kasir dimana laki-laki manis itu berada.

"Hai" sapa laki-laki bak seorang model itu.

Laki-lakk manis bertubuh kecil itu mendongak, "l-lo! Ngapain disini? Penguntit ya?! " tuduh laki-laki manis itu.

"idih, mana ada orang kayak model gini ngikutin orang kayak lo, jangan mikir macem-macem deh" balas laki-laki itu.

Mereka hampir memiliki watak yang sama yaitu, tak mau kalah. Namun, jika sudah ada di dalam sangkar yang di namakan cinta, mau apa mereka? Tidak mau mengalah? Tidak akan bisa.

Taehyun hanya mendengus lalu melihat wanita paruh baya di samping laki-laki berkacamata di depannya. "permisi bapak tua, ibu nya mau lewat" ucap Taehyun kepada Kim Seokjin yang ada di depannya.

Seokjin ingin sekali protes, namun ia memiliki etika.

"sini bu saya bantu" ucap Jin mengambil belanjaan ibu itu yang berjumlah banyak.

"wah makasi nak, jarang ada pria tampan sepertimu yang mau menolong orang seperti kami" ucap wanita paruh baya itu.

Jin hanya memberikan senyumannya, ia tidak mau mengatakan hal yang tidak penting menurutnya.

Setelah Jin membantu ibu itu, ia kembali ke kasir.

"Ikut gue" ucap Jin menarik pergelangan tangan laki-laki kecil itu.