Up :)
Brp lama aku tida up?
.
.
.Laki-laki bertubuh kecil itu akhirnya sadar lantas merasa nyeri pada bagian belakangnya.
"aw kenapa— Jungkook? lo—"
Dia akhirnya sadar dengan semuanya. Napasnya terasa berat, dadanya sesak dan sangat susah menelan air ludahnya.
Aroma Jungkook sudah sangat jelas untuk penciuman semua orang di dalam ruangan ini.
Jin dan Namjoon hanya menghembuskan napasnya berat lantas pergi dari ruangan yang bernuansa biru muda itu.
Ini kamar Jimin.
"Kita pulang dan orang tua lo akan jemput lo nanti malam" bohong Jungkook menarik tangan Taehyung dengan kasar, sangat kasar.
Jimin yang melihatnya segara melepaskan tautan itu, karena ia bisa melihat bagaimana Taehyung meringis sakit pada tangan dan bagian bawahnya.
"JUNGKOOK, GUE HARAP LO DENGERIN PEMBELAAN GUE DAN TAEHYUNG, JANGAN ASAL-ASALAN GINI! LO LAGI TERSULUT EMOSI! "
Teriak Jimin, pada akhirnya ia emosi juga.
Falshback on#
Tadi Jin ingin sekali langsung kerumah Jimin, namun ia takut jika nanti perlu bantuan. Maka akhirnya ia meminta bantuan kepada dua manusia yang ada di rumah Namjoon.
Orang itu, Namjoon sendiri dan Jungkook. Entah mengapa Jin bisa rasakan perasaan tidak enak saat itu, namun ia abaikan dan mengantar Taehyun lebih dulu ke rumahnya.
Tidak perlu waktu berjam-jam untuk mengantar Taehyun, Jin langsung pergi menuju rumah Namjoon dan mengajak mereka ke rumah Jimin.
Sangat simpel dan penuh kepedulian, namun semua nya terasa berat dan rumit setelah melihat bagaimana suasana di dalam rumah itu.
Taehyung yang tergeletak di atas lantai yang dingin dan Jimin yang memegang kepalanya entah karena apa.
Dan saat itu tidak perlu menunggu waktu satu detik, Jungkook memukul wajah Jimin begitu keras sampai ia terdorong ke arah sofa di belakangnya.
Namjoon dan Jin segera melerai mereka, tidak peduli amukan Jungkook.
"APAAN SIH?! MAIN PUKUL" Teriak Jimin kala itu.
"DIA TUNANGAN GUE, BANGSAT! LO APAIN DIA?! " Balas Jungkook tentu dengan suara yang sama kerasnya.
Jimin kaget, sangat kaget. Ia tidak tau semua ini, yang ia tahu hanyalah Taehyung adalah target Jungkook saat ini. Ah rasanya harinya sangat hancur mulai hari ini.
"DIA TUNANGAN GUE DAN LO— LO APAIN DIA BRENGSEK! KENAPA LO DIEM?! PARK JIMIN JAWAB! " Teriaknya kembali dengan aura alpha nya yang menekan.
"m-maaf, gue engg—"
"ARGH BANGSAT! BRENGSEK LO PARK JIMIN!" Teriak Jungkook sembari memukul sofa di sebelah Jimin.
Lantas Jungkook berbalik menatap tunangannya yang lemas dan sedikit ke bawah, kembali wajahnya memerah karena marah.
Itu karena ia melihat bagaimana terekspos nya tubuh bawah Taehyung.
"L-lo setubuhi dia? INI GAK NYATA KAN?! KAK JOON, KAK JIN! INI GAK NYATA KAN?! BILANG KE GUA KALAU INI ENGGAK NYATA! " Air mata jatuh dari pelupuk nya, tanpa izin beraninya cairan itu jatuh.
Ia berjalan gontai ke arah tubuh yang tergeletak itu. Bukannya sok histeris, hanya saja Jungkook merasa sangat hancur saat ini, ia bukanlah orang yang pintar menutupi rasa kesal dan rasa-rasa lainnya, ia bukan orang sepandai itu. Tidak sepandai itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/214783236-288-k485148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare | KookV
Fanfiction"Truth or Dare? Dare aja, Jeonie" -J-hope. "Darelah! " -Jimin. "oke! kalau gitu gue mau Jungkookie sama Taenie pacaran selama 4 bulan, deal semuanya? " -J-hope. "Jimin bazhengan!!! gue belom jawab! " -Jungkook. "setuju! " -Suga, Nam-Joon, Jimin, J...