KOOKV|16👑

6.3K 519 81
                                    

UP!



























Suga sudah mencari laki-laki berkelingking pendek itu keseluruh penjuru sekolah, namun tidak juga ia temukan. Sampai ia menuju lantai tiga sekolahnya dan mendengar senandung dari sebuah lagu favorite Suga.

"Masih aja suka disini" ucap Suga pada seseorang yang masih memetik senar gitarnya, tidak menghiraukan ucapan Suga.

Suga tersenyum tipis lalu menarik sebuah kursi dan duduk di samping laki-laki itu, "dapet gitar dari mana lo? " tanya Suga.

"temen" jawab laki-laki itu dengan singkat dan terkesan dingin.

Suga menggigit bibir bawahnya, "Jimin dengerin gue-"

"dengerin lo nolak gue lagi? " tanya Jimin yang menaruh gitarnya di sisi dinding.

Atap sekolah memang sejuk dan udaranya selalu berlari dengan bebas sampai menerpa rambut Jimin, mirip seperti adegan di drakor.

"bukan, dengerin gue makannya! Jangan motong-motong ucapan gitu! " ucap Suga lalu berdiri dan berjalan mendekat kearah Jimin sehingga ia berdiri tepat di depan kepala Jimin.

Jimin hanya bisa menatap perut Suga yang terbungkus oleh seragam sekolah, Jimin harus mendongak terlebih dahulu agar bisa melihat wajah cantik milik orang yang ia sukai.

"Gue alpha dan lo beta, gue gamau lo cuma cari gue dengan memandang status semata, gue udah cukup di manfaatkan keluarga gue yang keras, gue enggak mau jadi yang mereka mau, gue ingin bebas dengan orang yang gue cintai-









































































Apa lo bersedia menjadi kebebasan gue? " tanya Suga dengan tatapan seriusnya. Tidak seperti orang-orang lain, jika sedang mengakui perasaannya mereka akan malu setengah mati. Suga berbeda, ia justru tenang dan akan menerima nya senang hati.

Jimin berdiri dan mengerutkan keningnya, "jadi lo mikir gue bakal manfaatin elo dengan status lo itu, gitu?! Gue emang suka duit, tapi gue enggak akan sampai serendah itu jual lo ke cewek-cewek lon*e kayak apa yang di lakuin ortu lo ke elo! Paham?!"

Walau samar, Suga bisa merasakan rasa amarah dari beta di depannya ini.

"gue minta maaf" ucap laki-laki yang lebih pendek.

Jimin memijat pelipisnya, "jadi lo selama ini enggak terlalu kenal gue dan tau hanya sebatas nama, gue perlu berpikir keras tentang ini"

"gue udah cukup patah kemarin dan entah kenapa ini rasanya semakin patah, gue mau nenangin diri lebih dulu, " ucap Jimin dengan nada kecewa lalu pergi dari atap sekolah tidak lupa membawa gitar temannya.

Suga lemas sehingga ia duduk di atas kursi, kakinya gemetar. Pertama kali melihat wajah Jimin sekecewa itu terhadap dirinya, selama ini Jimin lah yang menolongnya disaat ia kesulitan dalam keuangan.

Jimin orang yang berada tentu berbeda dengan Suga yang miskin dan rendahan sampai menjual dirinya demi uang. "kenapa sesak banget" gumamnya sembari meremas dada nya yang ditutup seragam sekolahnya.

****

Berbeda dengan situasi disini, rasanya 360 derajat berbeda.

Di dalam toilet laki-laki dimana tidak ada orang dan di dalam bilik itu ada sepasang anak laki-laki.

"Namjoon, stop gue enggak mau!! Ini sekolah! " bisik laki-laki yang memiliki badan lebih kecil dari orang di hadapannya.

Truth or Dare | KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang