14. Sister

1.3K 55 10
                                    

Jimin sudah berada dikantornya, dia sibuk menandatangai beberapa laporan .

'Tring'
Jimin membuka pesannya yang ternyata dari Hyeri. Jimin malas membukanya, melihat nama Hyeri ysng tertera Jimin kembali mengingat kejadian semalam peristiwa dimana seharusnya tak ia lakukan. bisa bisanya dia kehilangan kendalinya , Payah kau Jimin. seharusnya kau bisa menahan nafsumu itu. bodoh sekali, pasti Hyeri sudah sangat mencintainya sekarang. tapi Jimin, Jimin belum bisa sepenuhnya mencintai Hyeri sebagai Istri . dengan jengah Jimin mengusap ponselnya dan membuka pesannya

📱Hyeri

"Ahjussi.. hari ini ada menu istimewa , aku sudah memesan mejanya. Ahjussi pulang jam berapa? ayo kita kesana"

Jimin tak sadar menyimpulkan senyummya

"Jam 8 malam. aku lembur"

"Baiklah. Ahjussi jam 8 aku tunggu di restoran King Brust ya , datang kesitu.. aku tunggu Ahjussi"

"Okey"

Setelah membalas Jimin meletakkan kembali ponselnya dinakas, dan berkutat lagi dengan berkasnya

"Kau sedang sibuk"

suara lembut dan anggun itu membuat Jimin menoleh dan mengulas senyumnya lebar

"Oliviaa"

"Aku bosan , aku butuh teman"
Jimin menutup bebapa laporannya membuka kacamata kerjanya.

Ruangan agak sepi,dengan beberapa minuman alkohol dimeja. ya disinilah sekarang Jimin dan Olivia berada, Jimin yang menemani Olivia minum banyak

"Aku sangat mencintainya Jim.. dia tega sekali hiks"

"Sudahlah.. berhenti minum"
Jimin tak bisa berkata kata, ia sangat prihatin melihatnya. andai Olivia tau cintanya bahkan lebih besar dari Seojeon itu .

Olivia sudah mabuk parah, sampai tak sadar ini sudah pukul 11 malam. Jimin menggendongnya membawanya kedalam mobil, meletakkan hati-hati memakaikan sabuk pengaman juga. dan tidak lupa Jimin menyibakkan poni Olivia yang sedikit menutupi wajahnya. Jimin sayang sekali, benar. Olivia adalah cinta bertepuk sebelah tangannya. Jimin sudah mencintai Olivia semenjak pertama bertemu tapi sayang Olivia tak membalas cintanya.

*****

"Noona.. maaf kami akan tutup"
Hyeri terjingkat, dan kaget

"Bagaimana bisa tutup. Ahjussi belum sampai sini. tutupnya nanti dulu " Hyeri terlihat panik

"Maaf noona sudah waktunya tutup, kau bisa kembali besok. ini sudah pukul setengah 12 malam. dan kau menghabiskan hampir 5 jam disini"

"Jangan tutup dulu. Ahjussi akan kesini"

"Satpaam"

Pelayan itu malah memanggil satpam untuk mengusir Hyeri keluar dari restoran, menyeretnya kasar membuat lengan Hyeri sedikit berbekas kemerahan

"Hiks.. mereka jahat sekali. Ahjussii ..hiks kau lama sekali hiks" Hyeri memegangi lengannya dengan cemberut dan menangis.

******

Hyeri pulang kerumah dengan lemas, apa Ahjussi lembur lagi. barusaha Hyeri akan naik ke tangga kalau saja tida ada suara pintu terbuka mungkin Hyeri sudah melangkah ke kamarnya

"Ahjuss--"

Hyeri mematung, lihat saja Suaminya sedang membopong gadis lain di pelukannya

"Hyeri minggir"

Jimin langsung saja menaiki tangga, dan badannya sedikit menubruk Hyeri, tidak. pemandangan ini tidak baik untuk kesehatan jantung Hyeri. dadanya sangat sesak, Hyeri langsung mengekori Jimin.

"Ahjussi siapa gadis ituu!!" teriaknya ketika Jimin merebahkan tubuh Olivia di kamarnya

"Hyeri bisa pelan sedikit tidak , keluar" perintahnya menusuk
Hyeri menggeleng, dadanya sudah sesak jadi Hyeri malah menangis sejadi jadinya.

Jimin takut Olivia akan sadar dan menyeret Hyeri keluar dengan agak kasar.

"Ahjusii.. aku tidak suka kau membawa gadis lain.. Ahjussi itu milikku hanya milikku"

"Hyeri diam, berhenti menjadi bodoh"

Hyeri tak peduli, ini sakit Jimin sudah membentaknya menatapany tajam membawa gadis lain melupakan acara bertemunya.

"Hikss..Hikss"

Jimin membuang nafas kesal, dia memijat pelipisnya yang pening.

"Hyeri.. bisa kau tidur di kamar tamu, biar Olivia tidur dikamarku hanya untuk malam ini "

Jimin berkata pelan dan sangat hati-hati.

"Tidak !! Ahjusii tidak boleh tidur bersama wanita lain hiks"

"Jimiinn.."

itu suara Olivia ya Olivia sudah tersadar, Jimin buru buru membuka pintunya mengecek keadaannya

"Oliviaa.. kau sudah baikan. kepalamu apa sakit?"

Hyeri yang diambang pintu, semakin sakit hati. Jimin sangat perhatian pada wanita lain. dan itu tepat dihadapannya

"Jim.. siapa gadis yang menangis itu?"
Jimin menghela nafas sebentar mengumpulkan kekuatannya untuk berbicara

"Dia adikku"

Hyeri terkejut, rongga dadanya semakin menyempit dia sulit bernafas. ingin menjerit saat itu juga. dan Hyeri kabur tak mau berada di hadapan mereka lagi

Bersambung

Jahat lu Jim masa adeknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jahat lu Jim masa adeknya.. Btw jangan lupa vote yaaa👌🏻

Married With Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang