"Ahjussi I Love Youu " bisik Hyeri sedikit membungkuk agar tepat berbisik ditelinga kanan jimin
"Maaf aku tidak bisa mencintaimu"
"Nanti lama-lama Ahjussi juga menyukaiku, tidak sekarang juga tidak papa. tapi nanti pasti Ahjussi menyukaiku"
Jimin h...
Heeyooo akuu updateee apakabar kalian? ada yang nunggu aku up cerita ini gak? please dong yang udah baca tolong banget keikhlasannya untuk meninggalkan vote biar aku seneng hehehe kalau bisa sekalian tinggalin comment yaa😚 tapi aku gak maksa kok 👌🏻
btw Part ini judulnya itu Knife alias pisau
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hmm langsung baca aja yaa🤗 HAPPY READING !!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Jimin masih membeku di depan apartemennya, marah cemburu masih menyelimuti dirinya. Olivia tersenyum sebentar sebelum akhirnya ia memeluk Jimin dari belakang. meraba dada bidang Jimin dengan perlahan
"Aku memaafkanmu, jangan ulangi lagi. Kau harus ingat, akulah milikmu" bisik Olivia tepat di telinga Jimin
Jimin menghempaskan pelukan Olivia,
"Aku mau sendiri, tinggalkan aku sendiri malam ini" Jimin berbalik berjalan melewati Olivia yang membulatkan mulutnya tak percaya baru saja di acuhkan Jimin.
Jimin menutup pintu apartemennya dan mengganti kata sandinya, sebelumnya Olivia berhasil masuk karena Jimin yang memberitahu kata sandinya dulu
Jimin berjalan menuju jendela , menatap bawah apartemen ia bisa melihat mobil yang berlalu lalang dijalanan dari jendela apartemennya,Jimin mengehla nafasnya dan memejamkan matanya
"Hyeri, mianhae"
Jimin berjalan menjatuhkan tubuhnya kasar pada ranjang, matanya kembali memejam
"Hyeri apa yang kau lakukan, kenapa mengobrak-abrik isi lemarinya hah!"
"Aku ada piknik besok Ahjussi, aku bingung mau pakai apa" balas Hyeri yang terus menggeledah isi lemari
"Habis itu bereskan lagi" Jimin mencoba bersabar
"Tenang Ahjussi"
mata Jimin mengarah pada sesuatu yang nampak menarik perhatiannya, Jimin mengerutkan dahinya
