"Lakukan yang seperti kemaren! Jebal!!" Jimin melongo,kenapa ucapan Hyeri payah sekali. bagaimana jika dia berada di hadapan pria lain? apa akan mengatakan hal yang sama.
"Jimin !!"
suara itu, suara itu akhirnya bisa membuyarkan kecangguan diantara mereka berdua.
"Nenek" Jimin semakin membelalak sempurna dan turun dari ranjangnya membuka pintu kamarnya dan menuju ruang tengah.
"Nenek.. kenapa ada disini?" tanya Jimin ketika melihat neneknya sudah berdiri di ruang tamu
"Oh Astaga.. harusnya aku tidak kesini saat milikmu menegang"
Jimin langsung melirik kebawah, ya ampun adiknya masih saja belum normal.Sialan.
Hyeri benar benar membuat dirinya melu. mau tak mau Jimin langsung berbalik pergi rasanya sangat malu . neneknya bisa bisa menggodanya terus terusan.
*......*
Nenek Park makan malam bersama Jimin dan Hyeri. Hyeri nampak kikuk karena ini pertama kali bertemu dengan nenek Jimin.
"Jadi kapan kalian akan berikan aku cicit?"
"Uhuk" Jimin tersedak ketika ucapan itu terlontar
"Hmm.. sok batuk segala? nenek tau kau juga sudah tidak tahan kan. Hyeri berapa sehari Jimin meminta jatah darimu?"
"Eoh?jatah apa nenek? yang ada aku yang minta jatah dibelikan makanan setiap hari hehee" jawabnya seraya tersenyum tak berdosa
"Bukan jatah itu ! jatah buat anak" tegasnya lagi
"Nenek apa apaan sih. jangan bicara seperti itu dulu. tunggu Hyeri lulus sekolah, baru aku akan fokus memberi nenek cicit" terang Jimin
"Cih.. nenek tidak mau tau beri nenek cicit segera. apa susahnya sih bukannya enak buatnya" Nenek Park meminum air putih dengan anggun , sementara Hyerih sibuk mengunyah makanannya sembari mengangguk ngangguk
"Kasihan nenek Ahjussi.. turuti saja, jika nenek bahagia aku juga akan bahagia"
Hyeri tersenyum menatap wajah Jimin yang menatapnya pusing. rasanya kepala Jimin sudah buyar dengan kekonyolan Istrinya . dia tidak tahan.
*.....*
Malam hari Hyeri marah marah sendiri karena susah mengerjakan PR
"Aish.. susah sekali.. aku benci fisika" katanya cemberut dan berteriak tidak jelas, membuat Jimin yang ada di belakangnya mengecek laporan kerjaannya terganggu
"Kau bisa diam tidak!"
"Ahjussii.." bibirnya mulai mengerucut matanya sudah seperti kelinci. Jimin menatapnya membuang nafas kasar. dia malas sekali menghadapi gadis kecil manja seperti Hyeri
"Ahjusii.. tolong kerjakan PRku"
"Yang sekolah aku atau kau?"
"Ini sulit Ahjussi"
"Yasudah sini"
Hyeri tersenyum senang dan berlari ke arah meja Jimin, menyodorkan buku PRnya
"Ini ahjussi"
Jimin dengan telaten mengajari Hyeri, Hyeri yang berada disampingnya dengan sedikit membungkuk itu membuat Jimin beberapa menit mengulas senyumnya, Hyeri terlihat seperti kelinci yang mengangguk ngangguk pipinya yang merah bibirnya yang mungil. kenapa Jimin jadi gemas sendiri.
"Ah sudah ya Ahjussi. terimaksih"
Hyeri menutup bukunya dan bersiap meletakkan bukunya di meja belajarnya."Tidak ada imbalan?" tanya Jimin membuat Hyeri berbalik dan mengulas senyumnya
"Terimakasih Ahjussi.. aku sayang Ahjussii"
Hyeri memberikan ciuman di pipi mulus suaminya itu sekilas lalu bergegas menuju meja belajar untuk meletakkan bukunya setelahnya Hyeri ke ranjang untuk tidur lebih dulu. sementara ciuman barusan membuat Jimin melongo , sudut bibirnya terangkat . Jimin terkekeh.
*......*
Paginya Hyeri sudah disuruh ke kamar tamu ,karena nenek Park menginap di rumah Jimin semalam
.
"Ah Hyeri.. nenek akan berbicara denganmu. ikut nenek " perintah Nenek Park yang mulai berjalan menuju kamar tamu dan Hyeri mengekorinya ."Ada apa nek?" tanya Hyeri ketika sudah sampai di kamar tamu
"Ini.. pakai ini ketika malam bersama Jimin." Nenek Park menyodorkan paper bag berwarna pastel itu
"Aku harus pakai ini?"
"Iya.."
"Oh ya ingat.. jangan pakai bra saat bersamanya mengerti"
Bersambung
.
.
Aku up cepet nih, jangan lupa vote ya❤❤ makasih yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Jimin✔
Fanfiction"Ahjussi I Love Youu " bisik Hyeri sedikit membungkuk agar tepat berbisik ditelinga kanan jimin "Maaf aku tidak bisa mencintaimu" "Nanti lama-lama Ahjussi juga menyukaiku, tidak sekarang juga tidak papa. tapi nanti pasti Ahjussi menyukaiku" Jimin h...