32. Dont Go

961 44 10
                                    

Aku double up, besok bakal up new part karena abis liat asupan foto Jimin pas dari bangbangcon gak kuaaat aku

Gantennggg !!!!!

Gantennggg !!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



****

Jimin tergeletak tak sadarkan diri, pisau itu masih setia menancap di sisi kanan perutnya . darah segarnya tak berhenti mengalir. kepalanya terpangku di paha Olivia yang tengah menangis dengan perasaan kacaunya

"Jimin aku mohon bangunlah, kau tidak boleh mati!"

Olivia menggoyangkan tubuh Jimin yang tak meresponnya sama sekali. hingga jeritannya bertambah keras sekalipun.

***

Apa yang hyeri rasakan, entahlah perasaannya tiba-tiba sangat kacau . setelah mobil Jinhyuk berhenti didepan apartemen Jimin , Hyeri langsung berlari tanpa perduli Jinhyuk ia tinggal. Jinhyuk menunjukan wajah kesalnya, tapi ia mencoba bersabar dan memilih mengikuti langkah Hyeri yang bahkan sudah berlari lebih dulu dan meninggalkannya.

Hyeri tepat sampai di depan apartemen Jimin yang masih tertutup itu.

"Ahjusii.. Ahjussii buka aku merindukanmu..hiks"  Hyeri sudah mengedor pintunya kuat, hyeri juga tak tau apa yang ia rasakan . dadanya tiba tiba menyusut , sesak . Hyeri sangat merindukan Ahjussi Jimin. sangat, kenapa bisa merasa ingin bertemu. kenapa bisa, pipinya basah dan airmatanya mengalir. kenapa Jimin lama sekali membuka pintunya.

"Ahjussi buka.. tolong, aku merindukanmu .. hiks maaf ahjussi aku tidak tau kenapa tapi aku sangat ingin bertemu denganmu" Hyeri terus mengedor pintunya sembari tangisannya bertambah keras

"Ahjussii jebal.." Hyeri menyerah tangannya yang kuat melemas seketika berhenti mengedornya dan suara isakan tangisannya bertambah kencang.

Jinhyuk barusaja sampai, sedikit berlari menopang tubuh Hyeri yang mungkin bisa saja terjatuh karena sudah lelah.

"Hyeri.. "

"Ahjussi tidak mau membuka pintunya, Jinhyuk tolong aku" Hyeri sesenggukan dipelukan Jinhyuk

"tenanglah.. aku akan mendobraknya"

Jinhyuk meregakan dekapannya pada Hyeri. Hyeri sedikit menjauh, membiarkan Jinhyuk mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu apartemen Jimin.

'Braak'

Jinhyuk berhasil membuat pintunya terbuka. sepasang matanya sukses di buat membulat melihat sesuatu dihadapannya. hal yang sama juga di hadapi Hyeri, mulutnya berhasil menganga bahkan matanya siap memproduksi 10 kali lipat lebih banyak air mata.
bukan ini yang hyeri harapkan, firasat yang datang pada dirinya karena tibatiba merindukan sosok Ahjussi bukan firasat buruk kan? hyeri tidak siap melihat ini. tubuh Ahjussi tersayangnya yang tergeletak dilantai, darah yang pekat di bathrobenya serta satu lagi yang membuatnya lebih sakit. wanita yang tergeletak di sisinya , dengan darah yang sama sama mengalir dari salah satu sisi perutnya.

Olivia barusaja melakukan tindakan konyol, dengan menancapkan pisau itu ke sisi perutnya. mungkin menganggap dengan cara ini mereka bisa bersama di alam lain, atau seperti kisah romeo dan juliet sehidup semati.

"Ahjussiii.." Hyeri berlari secepat kilat agar cepat merengkuh tubuh jimin.

"Ahjussii bangun.. jangan tinggalkan aku" Hyeri menggoyangkan tubuh Jimin keras tanpa peduli Olivia yang juga ikut tegeletak disamping Jimin

"Ahjusii .. kau jahat .. jahat sekali, kau selalu jahat padaku. aku bisa memaafkanmu tapi tidak dengan ini" Hyeri menangis di depan tubuh Jimin yang bahkan sudah tak bergerak itu

"aku tidak akan memaafkanmu kalau kau meninggalkanku.. aku tidak akan ! Ahjussi aku mohon bangun.. bangun Ahjussi, banguuun!!!!" Hyeri kesal bahkan tangisannya tak ia pedulikan menjadi lebih keras atau bahkan Jinhyuk bisa mengiranya seperti orang gila. tidak peduli.

"Hyeri.. tenanglah, kita bawa mereka dulu ke rumah sakit" Jinhyuk mencoba menenangkan Hyeri dan mengambil ponselnya di saku jasnya

"Ahjussii banguun!!" lirih Hyeri


Bersanbung

Married With Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang