Ais begitu senang mengingat kejadian beberapa hari lalu. Fadhil bercerita banyak tentang pengalamannya selama disini. Dan ternyata Fadhil juga mengenal Fatih, karena Fatih sering bersama Haidar. Ibunya Haidar yang cerewet itu tidak pernah mengijinkan putranya keluar malam sendirian, jadi ia meminta Fatih untuk menemani Haidar. Berulang kali Haidar protes dan berulang kali pula ibunya bilang " Tidak, kamu harus pergi bersama Fatih, agar selamat dan tidak tersesat di CLUB"
Ais berjalan ke ruangan Haidar dengan membawa beberapa berkas titipan Zadun. Ia meletakkan tepat di hadapan wajah Haidar, membuat pria itu tersadar dari lamunannya. Baru saja Haidar ingin memarahi Ais, tiba-tiba Zadun datang membuat Haidar mengurungkan niatnya.
" Ada apa kemari Paman?"
" Kau tak senang aku disini?"
" Oh ayolah kalian, aku lelah berdiri, tak ada yang menyuruh ku duduk?"
Zadun yang mengerti maksud Ais tersenyum, sedangkan Haidar? Ia menggaruk kepalanya. Ia tak tahu apa yang dibicarakan Ais. Ia hanya bisa sedikit berbahasa Indonesia itupun karena Fatih, Zadun dan ayahnya yang kadang berbicara bahasa Indonesia di tambah lagi saat Fadhil disini membuat ia mulai belajar bahasa Indonesia.
" Kalian harus datang malam ini, kita makan malam bersama"
" Paman, kau bisa menelpon ku jika hanya untuk itu"
" Yayaya, kau benar. Tapi aku juga ingin bertemu putri cantik ini" ucap Zadun sambil merangkul Ais
" Jangan lupa ajak sekretaris cantik ku, juga Fadhil. Dia masih disini kan?" Ucap Zadun lalu keluar dengan masih merangkul Ais. Haidar yang melihat itu seketika berteriak memanggil pamannya.
" Paman, mau kau bawa kemana dia "
" Membawa putriku pulang tentunya"
" Pa.... " Belum selesai Haidar bicara Zadun sudah keluar ruangan itu bersama Ais. Padahal hari ini ada meeting penting. Sekretarisnya izin ingin menemani sepupunya dirumah sakit. Bukan Haidar yang mengijinkan tentunya tapi Zadun.
" Kau yakin tidak pulang sayang?"
" Tidak Bi, Sasa kemari untuk belajar jadi Sasa harus bertanggung jawab dengan pekerjaan Sasa"
" Kau betah sekali di kantor, apa kau menyukai Haidar?"
Ais geleng-geleng saat Zadun menantikan jawaban. Satu hal yang ada dipikirannya mengenai Haidar " menyebalkan" Haidar adalah pria menyebalkan kedua setelah Reyhan, adiknya. Ia tak tahu apa alasannya, intinya Haidar Sangat menyebalkan.
" Kamu kembali?"
" Hari ini kau ada banyak pekerjaan dan aku tidak mungkin meninggalkan mu"
Haidar merasa aneh dengan sikap Ais. Biasanya wanita itu senang melihatnya menderita. Sepertinya ada hawa hawa yang kurang menyenangkan. Haidar menatap tajam dan penuh kecurigaan pada Ais membuat Ais merasa jengah. Berbuat baik pun salah, pikirnya.
" Keruang meeting sekarang " ucap Haidar lalu meninggalkan Ais
🌿🌿🌿🌿🌿
Selesai meeting, Ais tak kembali keruangannya, ruangan Zadun tepatnya. Ia pergi ke ruangan Haidar, menunggu laki-laki itu menyelesaikan pekerjaan. Ais duduk didepan Haidar dengan bermain ponsel, ia sedang berbalas pesan dengan teman kuliahnya dulu. Sesekali Ais melirik Haidar yang terlihat letih, wajah tampannya terlihat pucat dan berkeringat. Ais rasa ruangan ini cukup dingin dan tidak mungkin Haidar bagi Haidar kepanasan.
" Biar ku bantu, aku bosan menunggu pekerjaan mu selesai " ucap Ais lalu pindah ke samping Haidar
" Aku bisa sendiri, tapi jika ingin membantu, ini " ucap Haidar sambil menepuk pundaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Love
RomanceJangan lupa follow sebelum baca😊😊@aisylws " Senı çok seviyorum, canım " " Ben de seni çok seviyorum, canım benim" penasaran???? cuzz baca😀