14 ~ Jadi?

33 8 1
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh semuaaaa,,,, aku lagi bingung, galau, emosi, campur aduk pokoknya deh dan akutuh paling susah buat ngendaliin emosi,,,, kalo ada yang mau ngasih saran boleh kok
Jangan lupa vomment 😙

Happy reading 😘

Setelah kejadian di mall dan restoran hari itu, Fadhil sudah menceritakan semuanya pada Ais dan untuk Lucia, Fadhil bersusah payah membujuk putri kecilnya. Ia sudah berjanji untuk menjaga dan menyayangi Lucia.

Aroma masakan menyapa Indra penciuman Fadhil yang masih dalam dunia mimpi. Begitu harum hingga sesuatu menyadarkannya. Fadhil langsung berlari kedapur melihat hal yang terjadi disana, miris melihat kondisi dapurnya.

Fadhil menghampiri istrinya memeluknya dari belakang dan mencium pipi nya. " Gus Fadhil minggir deh, aku mau masak dulu" Ais mencoba melepaskan diri dari pelukan suaminya.


" Kenapa masak?" Tanya Fadhil yang sudah berganti posisi di samping Ais. Istrinya itu tiba-tiba menjadi rajin setelah mereka pulang dari Singapura. Jika kalian menebak honeymoon maka jawabannya















Salah.

Mereka liburan keluarga bertiga. Fadhil, Ais dan putri kecilnya, Lucia. Fadhil sangat jarang mengajak Lucia jalan-jalan keluar negeri, bahkan tidak pernah, ini adalah yang pertama kalinya. Biasanya Abah dan uminya yang mengajak putrinya jalan-jalan.

" Pengen aja, yakali aku ga akan masak selama jadi istri kamu " jawab Ais sambil meletakkan masakannya dimeja makan. " Cici belum bangun?" Tanya Ais

" Ga tau Yang " jawab Fadhil sambil menyendok nasi goreng di depannya

" Jorok ih, mandi dulu sana, aku bangunin Cici dulu" Ais menarik tangan Fadhil agar berdiri dan mendorongnya menjauh dari dapur.

" Iya iya ini mandi, kamu kan juga belum mandi" ucap Fadhil sambil berlalu.

Selesai sarapan, mereka pergi kerumah Ilham. Siapa lagi yang meminta jika bukan Nur. Uminya memang ribet dan aneh. Uminya bilang kalo lama lama deket sama Fadhil takut kalo menantunya kenapa-kenapa. Dalam hati Fadhil hanya bisa terus beristighfar.

Sabar Fadhil, ini cobaan

" Bang Fadhil yuhuuuuuu" panggil si kembar Tsabit dan Tsabita

" Apa sih, minta uang ?" Tanya Fadhil sarkas. Baru saja ia sampai sudah disambut dengan seperti ini. Jika si kembar datang kepadanya pasti tak jauh-jauh dari uang

" Minjem motornya yang putih dong bang, kita mau kencan nih" Tsabita nyengir di akhir kalimatnya

Fadhil melemparkan kunci motornya. Kencan? Adik kembarnya memang aneh. Mereka berdua memang berbeda sekolah, dan setiap kali ada acara atau nongkrong pasti Tsabit mengajak Tsabita-  kakak kembarnya itu sebagai teman kencannya . Yap, tak ada yang tahu jika mereka kembar.

" Dhil, mau honeymoon nggak?" Tanya Ilham yang tiba-tiba duduk disamping Fadhil

" Kenapa Abah nanya, mau bayarin?" Tamat Fadhil dengan tidak sopannya. Ia masih jengkel dengan uminya yang seenaknya membawa Ais

" Mau nggak? Tiga kali jalan tapi" ucap Ilham

" Abah kayak jin aja,bedanya kalo jin tiga permintaan Abah tiga kali jalan. Jangan jangan Abah keturunan jinnya Aladdin" Ilham menjitak kepala putra sulungnya itu, jika dia jin berarti anaknya adalah anak-anak jin bukan?

Future Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang