07. Minta Maaf

4.7K 482 395
                                    


******

Maaf bila ada kesalahan kata maupun kalimat dalam penulisan cerita

******



My Young Husband
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~





Seoul, South Korea

Selepas berlalu nya pertengkaran hebat antara Jimin dan seulgi, kini suasana apartemen terlihat sepi sunyi bak bangunan tak berpenghuni. Tak ada suara apapun yang terdengar dari sana kecuali suara detak jam di dinding yang terus berputar tanpa henti.

Waktu sudah menunjukan pukul 21.30 malam, itu berarti sudah banyak jam terlewati pasca pertengkaran. Tak ada tanda tanda suasana telah kembali membaik, malahan kini rasanya atmosfer diapartemen yang Jimin dan seulgi tinggali bersama terasa canggung dan tak mengenakan, Ternyata waktu gagal memulihkan keadaan.

Sejak siang tadi, tepat nya saat pertengkaran disudahi, seulgi sama sekali belum nampak keluar dari kamar. Wanita itu seolah mengurung diri seperti seorang tahanan dan membuat Jimin gelisah sepanjang waktu.

Ya..jujur Jimin akui dirinya tengah  gelisah saat ini, mikirkan perlakuan nya yang sungguh keterlaluan pada seulgi, membuat hati Jimin dilanda gundah gulana serta gelisah. Rasa bersalah terus saja membelenggu hati jimin bagai rantai besi yang melilit leher sampai dagu. Jimin tersiksa oleh rasa itu dan kini ia tak memiliki pilihan lain selain - MEMINTA MAAF PADA SEULGI-

Pria yang sedari tadi duduk di sofa ruang tamu itu akhirnya memilih bangkit dan memberanikan diri mendekat ke arah kamar seulgi, Jimin sudah tak peduli ataupun memikirkan lagi masalah hubungan nya dengan doyeon, persetan dengan itu, kini Jimin hanya ingin memikirkan bagaimanakah caranya ia meminta maaf pada seulgi agar wanita itu mau memaafkan segala kesalahan nya.

Jimin sudah berada tepat didepan pintu kamar seulgi, dengan berbekal niat yang begitu tulus, ia mengangkat tangan nya dan coba mengetuk pintu berwarna putih susu itu secara pelan.

'Ceklekkk...'

"Astaga..."

Tuhan memberkati niat baik Jimin, belum sempat ia mengetuk pintu kamar seulgi, ternyata secara kebetulan wanita itu telah membuka nya terlebih dahulu.  Tubuh Jimin membeku seketika tak kala seulgi dengan tiba tiba membuka pintu kamarnya. Wanita itu sepertinya juga terkejut karena melihat Jimin ada didepan nya. Kini posisi dua manusia itu berdiri saling tatap. Jimin dengan ekpresi kikuk nya sedangkan seulgi dengan ekpresi terkejutnya.

"Mau apa kau??" Seulgi bertanya dengan nada sadisnya, ia heran, mau apa Jimin berdiri didepan kamarnya sambil memasang wajah bodoh miliknya.

"Emm..it-itu...anu..emm"

"Anu apa??"

"It-itu.."

Jimin terlihat gelagapan saat berbicara dengan seulgi yang memasang ekpresi wajah datar padanya, pria itu seakan terserang penyakit gagap mendadak, tak kala bertatap muka dengan istrinya.

"Itu apa? Bicara yang jelas!"

"Emm..."

"Ahh sudahlah, minggir kau, membuang waktu saja bicara padamu"

Seulgi yang merasa sikap Jimin begitu tak jelas, langsung dibuat jengah dan sontak menggeser tubuh pria itu secara paksa agar tak menghalangi jalannya. Jimin memang berdiri tepat didepan pintu, jadi otomatis dia menghalangi jalan seulgi untuk keluar.

[End] My Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang