12. Ketauan

4.1K 444 197
                                    

******

Maaf bila ada kesalahan kata maupun kalimat dalam penulisan cerita

******





My Young Husband
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~







Seoul, South Korea


Setelah memantabkan niat untuk mencari tau sendiri tentang rahasia yang disebunyikan oleh jimin, Malam harinya seulgi langsung menyusun rencana sedemikian rupa dan berencana mengikuti pria itu diam diam. 

Dari celah pintu kamar yang sempit,  seulgi mengintai gerak gerik jimin yang terlihat akan keluar dari apartemen,  tertangkap jelas oleh matanya,  jimin tengah memakai jaket denim nya dan tak lama kemudian berjalan keluar melewati pintu. 

Melihat jimin sudah keluar dari apartemen,  seulgi pun langsung menyambar tas dan juga mantel tebal yang sudah ia siapkan diatas nakas kamar.  Tak berlama lama lagi,  seulgi Buru Buru memakai mantel itu dan bergegas keluar kamar mengejar jimin yang sudah terlebih dulu pergi.

"Ini saat nya... "

Seulgi berjalan cepat menuju pintu apartemen dan membukanya.  Ia melihat ternyata motor jimin sudah tidak ada,  pria itu sepertinya sudah pergi terlebih dahulu dan seulgi kalah cepat dengan nya.

"Aishhhh...dia cepat sekali sih hilang nya, seperti hantu saja" -seulgi mendengus sejenak lalu mengambil ponsel dari dalam tas selempang yang ia bawa.

"Untung saja aku sudah menghubungkan GPS nya, kalau tidak, bisa gagal rencana ku"

Seulgi tersenyum gembira menatap layar ponsel ditangan nya, ia merasa beruntung karena sebelum nya telah berhasil menghubungkan GPS ponsel jimin pada ponselnya secara diam diam. Seulgi mendapat ide melacak GPS dari drama yang ia tonton kemarin di TV,  ia bereksperimen mencobanya dan ternyata sekarang berguna.

"Chaa.. Mari kita lihat,  kemana sebenarnya kau pergi park jimin kurang ajar"

Tangan seulgi dengan lihai mengutak atik aplikasi pelacak pada ponselnya dan mengamati icon navigasi yang menujukan keberadaan jimin sekarang. Ternyata pria itu sedang dalam perjalanan ke daerah insadong,  tak tinggal diam,  seulgi yang sudah makin curiga langsung bergegas mencari taksi dan pergi ke daerah yang jimin datangi.

Selama perjalanan, tak henti hentinya seulgi memikirkan tentang jimin,  otak nya penuh dengan pertanyaan tentang,  mau apa jimin ke insadong? Bukan kah itu daerah yang terkenal dengan club malam nya? Apa jimin ingin clubbing dengan teman nya?  Ahh entahlah seulgi pusing memikirkan nya.

Malam ini udara begitu terasa dingin,  meski sudah memakai mantel cukup tebal,  seulgi tetap merasa hawa dingin menembus kulitnya, ia memegang pelan perutnya yang terasa sedikit kaku karena efek kedinginan.  Seulgi sebenarnya tau, aksinya ini beresiko untuk dirinya dan juga sang jabang bayi.  Keluar tengah malam sendirian,  bukan lah hal yang baik untuk seorang wanita hamil sepertinya.  Tapi mau bagaimana lagi,  rasa penasaran dan curiganya pada jimin sudah membelenggu hati dan mengalahkan segalanya.

Tak terasa,  setelah sekian menit lamanya menempuh perjalanan,  akhirnya taksi yang seulgi tumpangi berhenti tepat dikawasan daerah insadong.  Daerah itu terlihat masih ramai oleh lalu lalang orang, padahal kini waktu sudah menunjukan pukul 23.45 tengah malam.

Seulgi turun dari taksi setelah membayar dengan beberapa lembar uang,  ia mengeratkan mantel yang ia pakai lalu berjalan kaki mengikuti navigasi GPS yang tertera dilayar ponselnya. Seulgi terus berjalan dan mencari,  hingga pada akhirnya ia berhenti tepat didepan sebuah gedung tinggi yang terlihat menyeramkan.

[End] My Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang