10. Kecurigaan Seulgi

4.3K 471 289
                                    

******

Maaf bila ada kesalahan kata maupun kalimat dalam penulisan cerita

******



My Young Husband
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Seoul, South Korea

Puas memandangi kertas gugatan ditangan nya selama bermenit menit,  seulgi akhirnya memantabkan pilihan untuk merobek kertas itu dan membuang nya kelantai. Keputusan seulgi sudah bulat,  ia tak akan menceraikan jimin lebih awal. Hatinya berkata untuk bertahan,  dan seulgi memilih untuk menurutinya,  setidaknya sampai bayinya lahir ke dunia.

"Ya tuhan... Semoga saja pilihan ku kali ini benar, aku akan mempertahankan kan hubungan ini sedikit lebih lama lagi"

Seulgi melafalkan doa pada sang pencipta sembari menengadahkan kepalanya, Ia berharap pilihan nya kali ini benar. Semoga keputusan nya untuk bertahan dapat membuat jimin sadar,  bahwa jujur seulgi ingin hidup berumah tangga dengan nya selama-lamanya tanpa mau berpisah.

Seulgi akui memang itulah perasaan nya,  perlahan lahan ia mulai merasakan sesuatu pada jimin. Mungkin bisa dibilang jatuh Cinta,  tapi masih terlalu dini untuk mengakui itu sebagai Cinta.  Mungkin rasa ini masih ditingkat suka, belum sampai Cinta,  tapi tak menutup kemungkinan bukan, jika rasa itu akan naik level jadi cinta kalau jimin memancingnya.

"Jimin-a...aku benci mengatakan ini,  tapi jujur ku akui,  aku menyukai mu" gumam seulgi menarik senyum nya diam diam lalu pergi tidur.

.
.
.
.
.
.
.

Keeseokan harinya,  tepat saat matahari mulai muncul diufuk timur,  seulgi tiba tiba saja terbangun karena suara bising dari luar kamarnya.  Ia mendengar ada suara berisik dari arah luar kamar, sepertinya ada sesuatu yang terjadi, seulgi pun tanpa fikir panjang langsung menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya lalu pergi menuju sumber suara.

Tangan seulgi dengan cepat membuka  pintu kamar lalu mengecek keadaan sekitar. Ia memutar bola matanya ke sana kemari dan menemukan ternyata jimin tengah berkutat dengan alat alat pertukangan dan merenovasi ruang santai sendirian.  Pria itu terlihat sedang mengecat dan menata ulang barang barang disana dengan telaten.

Seulgi membulatkan mata sipit nya begitu lebar, ia benar benar tak percaya melihat suaminya yang kini hanya memakai celana pendek dan kaos polos tengah mendecor ruang santai yang semula kusam dan jelek menjadi sangat berwarna nan Indah. Mimpi apa bocah itu hingga tiba tiba saja mendapat ilham untuk merenovasi apartemen sendirian?. Ini sungguh mengejutkan.

"Whoaa....kau apakan ruangan ini hingga jadi sebagus ini jim?" ujar seulgi memuji hasil karya jimin sambil berjalan mendekat. Matanya begitu berbinar melihat ruangan yang berubah jadi Bagus itu.

"Eohh.. Nuna, kau sudah bangun rupanya" -jimin terlihat sedikit terkejut saat seulgi datang dan tetiba saja memujinya,  ia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal karena rasa malu.

"Daebak...Aku tak menyangka kau punya bakat sehebat ini jim" -seulgi menambah lagi pujian untuk jimin,  kini pria itu jadi sedikit besar kepala karenanya.

"Ahh.. Biasa saja nuna, jangan terlalu memuji seperti itu"

Jimin berkata pada seulgi dengan sedikit menunjukan logat sombong nya,  ia senang sekali karena akhirnya untuk pertama kali, mulut seulgi memujinya,  bukan menghujatnya. Inikah rasanya dipuji oleh istri sendiri? Begitu batin jimin.

"Jangan seperti itu, Kau pantas dipuji jim, sepertinya  bakat mu sebagai tukang bangunan ini harus dikembangkan"

Anjlok sudah harga diri jimin,  ia yang  tadinya tersenyum sombong, kini berubah kecewa seketika karena seulgi menyebutnya sebagai tukang bagunan. Hey... Dirinya terlalu tampan untuk jadi seorang tukang bangunan asal seulgi tau.

[End] My Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang