Prologue

3.6K 329 59
                                    

"Kamu tahu, kenapa aku minta kita untuk saling duduk berhadapan seperti ini?" Pria berambut pirang dengan kaos longgar berwarna oranye, bertanya dengan suara lembut.

Sang gadis mengangguk pelan, "Biasanya kamu seperti ini, kalau ada hal serius yang mau dibicarakan."

Naru, nama pria yang kini sedang tertawa pelan, sambil menatapnya itu, kembali berkata, "Kau memang paling mengerti aku. Tapi kali ini bukan hal yang serius, aku jamin."Ia kemudian membenarkan posisi duduknya, mata biru sedalam lautan menatap lurus pada sepasang rembulan di depan.

"Aku tahu kau gugup, tapi matanya jangan lirik sana sini. Lihat aku, fokus ke aku."

Hinata mengerucutkan bibirnya, kesal. "Tadi bilangnya bukan hal serius."

"Memang bukan hal serius, aku hanya ingin menatapmu, karena kita sudah lama tidak bertemu." Naru menatapnya dalam, sambil tersenyum hangat. Setelah akhirnya Hinata memberanikan diri untuk membalas tatapan dari sepasang samudra itu. Tiba-tiba Naru menutup wajahnya, mengintip dari sela-sela jari. "Tunggu, tunggu! jangan menatapku seperti itu, bikin tegang, tahu!"

"Tegang atau malu? aku juga mana kuat ditatap lama-lama sama kamu!" Hinata menggigit bibir bawahnya, gemas dengan tingkah Naru.

"Oke, kali ini aku serius. Aku mau kamu tutup mata sekarang," pinta Naru sambil mengatupkan kedua tangannya. Ia tersenyum manis, seperti seorang anak kecil tengah memohon sesuatu.

Hinata tertawa pelan, ia mengangguk paham dan mulai memejamkan kedua matanya. Suara kasak-kusuk yang terdengar, mulai membuat gadis berambut biru gelap itu penasaran. "Kau sedang apa, Naru-kun?"

"Jangan buka matamu dulu! tidak boleh mengintip juga, pokoknya jangan nakal! Sabar ya, sayang," Naru memperingatkan.

Tidak lama kemudian, Naru kembali berkata. "Oh, ya, aku lupa bilang sebelumnya."

"Apa?"

"Aku sayang kamu," bisik Naru dengan suara beratnya. Hinata yang mendengar tidak mampu menahan senyum lebar. Bahkan saat ia membuka mata, ketika pria itu memberinya kejutan kecil berupa sepiring kue dengan satu lilin di atasnya. "Happy Anniversary, sayang!"

Hinata tidak sanggup lagi untuk menahan jeritannya. ia memejamkan mata, mengepalkan tangan dengan raut gemas. Lalu ia menggunakan salah satu tangannya untuk menutup mulut, berharap berhasil meredam teriakannya. Mata peraknya berkilat haru, memandang sayang pada sosok pria berambut pirang di layar ponsel.

"Naru-kun, memang yang terbaik!" pekiknya girang.

Saat ini Hinata sedang berada di kamarnya, di atas kasur, duduk bersandar dengan baju piyama serta sepiring kue kering. Ia baru saja selesai menonton acara ASMR Boyfriend Role-Play dari Youtuber bernama Naru. Seorang pria tampan, yang siap menjadi teman delusi bagi para perempuan, termasuk Hyuuga Hinata.

Jemari lentiknya mengusap pelan layar ponsel, dimana sosok Naru sedang tersenyum manis. "Seandainya saja, kau benar-benar kekasihku, Naru-kun." ia kemudian mengecup layar, lalu mendekap ponselnya sambil berbaring dengan senyum yang tidak juga memudar.

...

Di sebuah kamar berdinding putih, seorang pemuda dengan sweater kuning lembut, duduk bersandar di atas sofa abu-abu. Ia membuka ponsel untuk melihat notif masuk diakun youtube miliknya. Seorang subscriber meninggalkan komentar, 'happy anniversary, Naru-kun! Terima kasih sudah menemani hariku selama ini.'

Mata biru lautnya menatap lekat-lekat, pada foto profil bergambar karikatur seorang gadis berambut panjang. ia kemudian tersenyum tipis, mencium layar ponselnya sebelum menaruhnya di dada.

"Seandainya aku bisa bertemu lagi denganmu."

.

.

.

Continue...

Tenang kali ini sampai tamat. Multichapter terbaru untuk menemani kalian di masa-masa covid ini. Semoga kita semua diberi kesehatan, dan wabah ini cepat berakhir.



ASMR Boyfriend [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang