0

699 57 15
                                    

Pesta pernikahan itu berlangsung dengan mewah. Nuansa elegan namun sakral sangat terasa di gedung berhiaskan pernak-pernik pernikahan. Kedua mempelai terus menebar senyum bahagia dengan rona merah di kedua pipi masing-masing. Malu-malu, namun tidak menutupi kegembiraan.

Sang pengantin pria dengan setia mengenggam sebelah tangan si wanita. Tidak mengendur, justru semakin erat. Enggan melepaskan. Beberapa tamu memandang iri bahkan tersenyum-senyum sendiri. Gemas melihat pasangan yang baru saja mengesahkan hubungan mereka.

Ucapan selamat dari tamu undangan terus mengalir, doa serta harapan terus berhamburan.

“Selamat atas pernikahanmu, ya.” Seorang pria mungil menyalami si pengantin pria. Senyum sumringah tercipta dari bibirnya.

“Terima kasih banyak. Kau harus segera menyusul, oke?”

“Hey, itu curang. Aku tidak suka.” Merengut tak suka, si pria mungil memukul pelan perut pengantin pria.

Pengantin pria terkekeh ringan sembari mengusak gemas rambut pria mungil itu. “Ayo berfoto. Kapan lagi kau berfoto dengan temanmu yang tampan ini dan juga istriku yang cantik?”

“Tentu saja kita harus berfoto. Ayo Yuwen, kita harus berfoto. Kapan lagi aku bisa berfoto dengan June yang sedang tampan.” Pria mungil itu mengajak pengantin wanita bahkan tangannya sudah menarik pergelanggan tangan si pengantin, “aku di tengah.” Lanjutnya.

Yuwen hanya tersenyum. Takjub akan sikap si pria mungil.

“Kenapa kau di tengah Jinhwan? Kau harusnya di sampingku atau Yuwen.” Protesan itu berasal dari si pengantin pria.

“June, tentu saja aku harus di tengah. Kau mau aku terlihat menyedihkan dengan tidak punya pasangan?”

“Sudah,” Yuwen menengahi, pusing melihat perdebatan sang suami dengan pria mungil yang disebut Jinhwan tadi. “Jinhwan di tengah, aku dan June akan mengapitmu. Bagaimana?” Tanyanya pada Jinhwan.

Jinhwan mengangguk antusias, “boleh aku pegang bunganya?”

“Tentu saja.” Yuwen dengan senang hati memberikan bucket bunganya pada Jinhwan.

Kemudian mereka bertiga berdiri berdampingan dengan June dan Yuwen mengapit tubuh mungil Jinhwan. Ketiganya menatap kamera dengan senyum manis di masing-masing wajah. Raut bahagia sangat terpancar jelas dari wajah ketiganya.

Semua tamu memandang takjub, dua pria tampan dan seorang wanita manis juga cantik. Berfoto bersama, dalam satu frame. Pertemanan yang sangat menggemaskan, sayang untuk dilewatkan. Moment ini sangat langka di mana Jinhwan mau diajak berfoto bersama dengan June.

Namun banyak orang yang tidak menyadari bahwa tangan kanan June setia merangkul mesra pinggang Jinhwan.





































Bersambung.

Oke, anggap aja ini prolog.
Chapter 1 akan aku pub setelah liat respon readers. Jadi, aku harap kalian ngasih respon baik dengan semangat vote juga komen.
Terima kasih buat kalian yang udah komen dipengumuman sebelah😘

Buat yang penasaran siapa itu Yuwen (Wang Yuwen atau Uvin Wang), nih aku kasih fotonya (susah banget cari foto dia yang HD)

Buat yang penasaran siapa itu Yuwen (Wang Yuwen atau Uvin Wang), nih aku kasih fotonya (susah banget cari foto dia yang HD)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa itu Yuwen? Dia aktris China. Seumuran sama June, makanya aku pake dia sebagai cast di sini.

Itu aja mungkin ya,

See u~

JUNHWAN - [Amore] SEGRETO[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang