Pinky Secretary

Who?

12

.

.

.

.

.

.

.

.

Kepulangan Sasuke dan Sakura dari London disambut hangat oleh Keluarga Uchiha dan Haruno. Entah apa alasan mereka, hanya mereka dan Tuhan yang tahu.

Sakura terus-terusan menggerutu kesal di tempat duduknya. Bagaimana tidak kesal? Dirinya lelah... Sangat lelah. Tetapi para orang tua itu malah tidak membiarkan dirinya istirahat sedetikpun.

Beberapa jam yang lalu begitu dirinya dan Sasuke tiba di bandara. Kakaknya Sasori dan Itachi datang menjemput mereka, padahal seharusnya Kakashi lah yang menjemput keduanya.

"Ma... Aku capek... Mau pulang." Rengek Sakura pada Mebuki.

"Tunggu sebentar lagi." Jawab Mebuki.

"Tapi aku capek."

"Sini mama masukin kamu lagi ke perut mama. Jadi manusia kok bawel banget! Mama gak nyangka kok bisa Sasuke suka sama kamu... Jangan-jangan kamu melet Sasuke ya? Aduh... Mama gak mau ya kalo kamu ternyata beneran melet Sasuke."

Sakura memutar matanya kesal. Apa katanya melet? Heh! Sudah dua kali dirinya di tuduh mengguna-guna Sasuke. "Melet apa sih ma.. Nih melet." Sakura menjulurkan lidahnya sambil memasang wajah kesal.

"Gak sopan. Udah deh sebentar lagi pulang, tunggu sebentar."

"Nunggu apa sih ma?."

"Itu hari ini kan-"

Ucapan Mebuki terpotong mendengar suara Mikoto yang memanggil namanya. "Sebentar mama pergi dulu. Inget duduk diem, tenang. Kalo ada yang lewat gak boleh gigit, gak boleh ngejar, gak boleh mengonggong... Tuh makan aja jelly di toples. Jangan lupa bungkusnya dibuang jangan dimakan."

"Dasar mama lucknut." Gerutu Sakura.

Sakura terus mengerutu kesal sambil memakan jelly di toples yang ada dipangkuannya. Dirinya tidak sadar jika Sasuke tengah mengendap-endap dibelakangnya.

Dooorr!!

"EH KUTANG COPOT!!."

"Pffftt." Sasuke menutup mulutnya menahan tawa yang siap meledak.

Sakura memandang Sasuke kesal dan kemudian memukulnya dengan bantal di sofa.

"Hahaha! Aduh maaf! Maaf."

"Nyebelin!."

"Ngambek ya?."

"Bodo."

"Gemesin banget sih." Ucap Sasuke sambil mencubit pipi Sakura.

"Sakit goblok."

"Makanya kamu kenapa kok dari tadi cemberut terus."

"Aku itu capek! Pengen pulang."

"Tunggu sebentar, sepupu datang hari ini. Nanti kalo kamu udah ketemu dia, aku anterin kamu pulang."

"Terus kapan datangnya?."