Job [Re]

9.1K 816 27
                                    

2
.

.

.

.

Ini sangat menyebalkan...

Sangat...

Sangat...

Sangat...

Menyebalkan!....

Uh!! Babi sialan!!!

Itulah isi hati dari Haruno Sakura yang saat ini tengah menunggu untuk interview di UC Company. Jujur saja saat ini Sakura ingin sekali pulang dan kembali bermesraan dengan kasur kesayangannya.

"Haruno Sakura."

Akhirnya setelah menunggu kurang lebih 1 jam dirinya dipanggil kedalam ruang interview.

Ceklek

"Permisi." Ucap Sakura pelan saat memasuki ruangan.

Didalam ruangan itu terlihat 4 orang laki-laki dan seorang perempuan.

Tatapan mata Sakura tertuju pada lelaki berambut merah yang ada di ruangan tersebut.

'Shit! Kenapa Saso-nii ada disini.' batin Sakura panik.

"Haruno Sakura?." Panggil satu-satunya perempuan yang ada diruangan tersebut, membuat sakura tersadar dari keterkejutannya

"Eh iya!...Saya Haruno Sakura." Ucap Sakura.

"Aku Konan, Sekretaris lama Tuan Sasuke. Lalu disana ada Uchiha itachi, Uchiha Sasuke, Uzumaki Naruto dan Haruno Sasori."  Ucap Konan memperkenalkan orang-orang yang ada diruangan itu.

"Ah! Benar juga, kau memiliki marga yang sama dengan Sasori-kun bukan?." Tanya Konan.

"Ah iya... Benar." Sakura melirik Sasori untuk meminta bantuan.

"Dia adikku." Sahut Sasori.

"Wah... Bagaimana bisa anak pemilik Haruno Corp malah melamar kerja di perusahaan ini?." Ucap Itachi bergurau.

Namun sepertinya gurauan itu berdampak besar pada Sakura. Terbukti dengan keringat sebesar biji jagung yang kini jatuh dari pelipis Sakura.

"Ya mungkin karna dia membenciku." Ucap Sasori santai.

Astaga! Apa kalian tidak bisa melihat keadaan Sakura yang sudah seperti patung itu.

"Hn. Diamlah." Ucap Sasuke dingin.

"Hei otouto jangan terlalu serius begitu aku dan Sasori hanya bercanda. Iya kan?." Ucap Itachi.

"Ya... begitulah. Lagipula mana mungkin dia membenciku." Balas Sasori.

"Sudah-sudah.... Nah! Sakura-chan, Mari kita mulai interview kita ini." Ucap Konan tersenyum manis.

......................

"Hei! Sakura kau mendengarku?."

Ino yang sedari tadi diabaikan oleh Sakura pun, mulai kesal.

"Hei! Jidat!!!." Teriak Ino sambil menggeplak jidat lebar Sakura.

"PIG!!." Ucap Sakura kesal dan menatap tajam Ino.

"Apa?! Salahmu sendiri mengabaikan ku dan asik melamun." Ucap Ino melotot.

"Iya... iya aku minta maaf." Ucap Sakura memutar matanya malas.

"Jadi? Bagaimana tadi?." Tanya Ino semangat.

"Buruk!." Ucap Sakura murung.

"Kau ditolak?." Tanya Ino tak percaya. Bagaimana mungkin sahabatnya yang pintar itu ditolak? Ayolah apa yang kurang dari sahabatnya... Otak? Ino berani bersumpah dengan semua tas Channel miliknya jika Sakura adalah murid ter-pintar di sekolah mereka dulu. Penampilan? Tolong jangan tanya itu, Sakura cantik dengan rambut pinknya yang unik turunan Papi Kizashi dan jangan lupakan mata hijau nya yang mampu membius siapapun yang melihatnya. Oke walaupun Ino akui jika kekurangan Sakura adalah kemalasannya yang tiada tanding.

"Bukan."

"Eh?." Jawaban singkat Sakura membuat Ino tersadar dari lamunan nistanya. Jadi sahabatnya ini tidak ditolak? Lalu kenapa?.

"Aku diterima pig." Ucap Sakura lesu.

"Lalu kenapa kau murung?!." Tanya Ino penasaran.

"Tentu saja karna aku malas bekerja disana pig."

"Dimana otakmu itu hah?! Di lutut? Oh! Tidak! aku tau... otakmu itu pasti kau taruh dibokongmu itu iyakan?." Sindir Ino.

"Heh! Jangan begitu!."

"Sudahlah jidat... kau diterima di sana adalah sebuah tiket emas yang diinginkan semua orang... apalagi menjadi sekretaris CEO yang tampan itu." Ucap Ino.

"Ya... ya terserah kaulah... Aku pergi dulu." Ucap Sakura sambil membereskan barang-barang nya.

"Mau kemana?."

"Ada janji dengan John." Ucap Sakura sambil melenggang pergi.

"John? Apa jidat sudah punya pacar?  Eh! jangan bilang.... DASAR JIDAAATTTT!!!!."

.........................

Setelah tiba di apartemen nya Sakura segera membersihkan diri dan menuju ke ranjangnya.

"Hai John! Apa kabar? Kau pasti merindukan diriku... benarkan?." Ucap Sakura sambil mengelus ranjangnya.

Ooo... jadi dia John...
.
.
.
.
.
.
.
.
Eh!? Tunggu!!! WHAT?!

******

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di hari yang cerah terlihat sesosok mahluk pink dengan aura yang 360 derajat berbeda dengan cuaca hari ini... sangat.... sangat.... Suram

"Ya ampun... Capek banget sih." Gerutu Sakura kesal.

Sesekali dirinya mengusap keringat di wajahnya. Sungguh rasanya ingin sekali dirinya menangis dan mengumpat. Dihari pertamanya bekerja sudah di hadapkan dengan tumpukan kertas yang merusak pemandangan, belum lagi Uchiha pantat ayam Sasuke sering menyuruhnya ini itu. Baru kali ini Sakura amat sangat bersyukur mendapatkan otak yang encer.

"Sakura!."

"Ya... Sasuke-sama." Ucap Sakura mencoba tersenyum, walaupun dalam hati dirinya ingin sekali mengumpati orang yang ada didepannya ini.

"Hn. Ikut aku."

"Baik Sasuke-sama."

Tanpa Sakura tahu, jika Sasuke saat ini sedang menyeringai puas.

Ya... Sasuke tahu jika saat ini Sakura pasti sudah sangat kesal. Kemarin malam Sasori mengatakan padanya jika alasan sang adik tidak mau bekerja diperusahaan Haruno adalah karna malas mengerjakan tugas-tugasnya. Jadi kali ini dirinya sengaja membuat Sakura harus mengerjakan tugas-tugas yang seharusnya miliknya itu. Sasuke ingin mencoba mengetes, berapa lama bungsu Haruno itu bertahan.

.

.

.

.

.

.

TBC

Halooo!!! :) Makasih buat yang sudah baca cerita saya...

Jangan lupa Vote + Komen...

SalamLope

By.me

Pinky SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang