Married

5.6K 444 39
                                    

13

.

.

.

.

.

.

.

Sasuke terbangun karna mendengar suara berisik dari luar. Dirinya mencoba mengumpulkan kesadarannya. Matanya terbelalak kaget melihat pemandangan pegunungan didepannya.

Dengan segera dirinya bangun dan duduk. Sasuke mengamati Sakura yang pakaiannya hampir terbuka. Dan... Hah? Kenapa bisa ada bercak merah dileher Sakura?.

Sasuke menggelengkan kepalanya. Apa yang terjadi tadi malam? Seingatnya dirinya tertidur sambil memeluk Sakura tapi kenapa bisa jadi seperti ini?

'Apa mungkin tadi malam aku kerasukan sehingga tidak sadar melakukan yang iya-iya ke Sakura?.' Batin Sasuke bingung.

Sasuke dengan cekatan mengancingi piyama Sakura yang terbuka, dirinya takut jika Sakura berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya walaupun dirinya tidak keberatan dengan hal itu. Hehehe

Lagi-lagi suara berisik dari luar membuat Sasuke bingung. Apa kemarin dirinya dan Sakura lupa tidak mengunci pintu sehingga membuat maling masuk kedalam rumah? Mana mungkin! Lagipula sudah jam tujuh pagi, tidak mungkin masih ada maling atau mungkin tadi malam hujan? Jadinya maling itu nginep dulu?_-

....

"Sasuke kau sudah bangun?."

Disana Sasuke melihat penampakan(Kurang ajar_-) calon ibu mertuanya dan juga calon neneknya.

"Eh? Tante? Kenapa bisa disini?." Tanya Sasuke bingung.

"Aduh! Kamu itu aneh ya Sasuke, Mebuki kan ibu Sakura... Atau kau keberatan karna terganggu? Hm?." Mikoto muncul dari dapur sambil membawa setoples kacang yang dia dapat dari dapur.

Kepala Sasuke bertambah pening. Kenapa bundanya bisa ada disini juga? Kenapa dirinya seolah sedang di gerebek disini. Jangan bilang ayahnya disini juga "Lho? Bunda?."

"Iya. Kenapa? Kaget bunda disini? Ayah juga kesini kok. Sekarang lagi diluar sama Kizashi." Ucap Mikoto.

"Aku tidak menyangka jika anak muda seperti kalian sungguh menggelora." Tsunade terkekeh kecil sambil memakan kacang yang berada dipangkuan Mikoto dan ditepis kesal oleh Mikoto.

"Ini punyaku Kaa-san. Ambil sendiri didapur." Ucap Mikoto.

Tsunade memukul belakang kepala Mikoto dengan kesal. "Dasar anak jahanam!."

Mebuki tetap cuek dan tidak peduli dengan drama kacang oleh Ibunya dan Mikoto. Dia tetap fokus pada majalah yang menampilkan boyband kesukaannya. "Aduh si Jonniah sama si Tyong tyong ini suka banget ngumbar aurat...Bikin khilaf aja. Si Makli makin hot aja ya... Aduh.. Ensiti emang jos deh. Harus cepet beli album nya ini." Kikiknya.

"Sasuke." Panggil Mikoto membuat Sasuke tersadar dari keter-bengongannya.

"Hah?."

"Kamu ngompol tuh?."

"Apa?." Sasuke mengerahkan pandangannya pada bagian yang ada dibawah perutnya. Basah. "AAAA." Sasuke berlari menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar Sakura.

"Dasar."

.....

Keadaan Sakura tak kalah kacau dari Sasuke. Dirinya terbangun setelah mendengar teriakan dari Sasuke yang tiba-tiba masuk kedalam kamar mandi. Bahkan ketika sang ibu dan neneknya menyeret dirinya ke ruang tamu. Nyawanya seolah masih tertinggal separuh dalam alam mimpi. Semua ocehan yang keluar dari ketiga wanita yang mengelilingi nya membuat dirinya pening.

Pinky SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang