10
.
.
.
.
.
.
.
Pagi yang indah dengan mentari yang bersinar cerah di iringi suara merdu dari burung-burung yang saling bersahutan. Begitu pula pagi yang indah sepertinya tengah dialami oleh sepasang adam hawa yang saat ini tengah bergelung nyaman didalam selimut seolah tak rela meninggalkan kehangatan dari tubuh mereka.
Dengkuran halus terus terdengar bahkan saat hari telah menunjukan pukul setengah delapan pagi. Sampai akhirnya salah satu diantara mereka terbangun.
Sakura melenguh nyaman dan mengeratkan pelukannya pada guling yang terasa hangat dan nyaman didekapannya. Oh... Kapan terakhir kali dirinya merasa sangat nyaman dalam tidurnya... Hmmm entahlah yang pasti sebelum dirinya bekerja di perusahaan UC Company, karna setelah bekerja disana Sakura harus rela lembur hingga larut malam dan bangun dini hari agar tidak terlambat. 'Uhhh menyebalkan'. Batinnya.
Tapi... Entah kenapa ada yang terasa aneh disini, bukankah dirinya sedang pergi ke London menemani Sasuke. Dan bukannya tadi malam dirinya tidur satu ranjang dengan Sasuke? Seingatnya hanya ada satu guling di ranjang dan itupun telah dikuasi oleh siluman ayam.
Sakura membelalakan matanya ketika otaknya telah dapat memproses sepenuhnya apa yang telah terjadi. Dia memandang benda yang tengah dirinya peluk dengan raut wajah kaku dan tegang. Apa guling di luar negeri berbentuk bidang seperti dada seorang lelaki? Sepertinya tidak karna sejak kapan guling yang panjang lonjong seperti lontong bisa berevolusi menjadi bidang seperti ini?. Dengan gerakan patah-patah dirinya mendongak dan dirinya dapat melihat wajah polos Sasuke yang tertidur pulas.
Glek
Sakura menelan ludahnya kasar. 'Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan?.' Batinnya merana.
"Aku tahu aku tampan." Ucapan Sasuke membuat Sakura terkejut setengah hidup.
'Di..dia su..sudah bangun?.' Entah kenapa otak Sakura tiba-tiba kosong, harusnya saat ini dirinya melompat atau mendorong tubuh Sasuke bukannya terdiam kaku didalam dekapan Sasuke. Oh! Jangan lupakan jika dirinya juga memeluk pinggang Sasuke erat.
"A..aku.. Aku."
CUP
Tubuhnya yang sudah kaku kini semakin kaku layaknya patung. Apa dia sedang bermimpi jika iya tolong segera siram dirinya dengan air agar segera bangun.
Sementara Sasuke... Entahlah dirinya juga tidak menyangka jika dia akan mencium Sakura. Sungguh ini diluar pikirannya, tubuhnya seolah bergerak sendiri mencium bibir menggoda milik perempuan yang diam-diam dia cintai itu.
Sasuke menatap dalam manik emerald milik Sakura dan memajukan wajahnya lagi menghapus jarak diantara mereka. Dirinya melumat pelan bibir manis milik Sakura.
Seolah terbawa suasana Sakura juga ikut memejamkan matanya dan membalas ciuman Sasuke. Terus seperti itu sampai suara dering handphone milik Sasuke membuat keduanya melepas pagutan mereka.
"Halo."
"Hn. Baik."
Sasuke menutup panggilan tersebut dan berbalik menatap Sakura yang terdiam membisu dengan wajah semerah tomat kesukaannya. Dirinya terkekeh dan kembali memeluk Sakura sambil berbisik "Kau tahu? Aku ingin lebih dari itu sayangnya, kita disini untuk bekerja bukan bulan madu." Tepat setelah itu Sasuke langsung beranjak pergi menuju kamar mandi meninggalkan Sakura yang terkena sesak nafas mendadak.
.....
Jika biasanya perjalanan mereka disi oleh ocehan dari mulut Sakura, kali ini perjalanan mereka terasa sunyi bagai kuburan.
Sakura juga terdiam dan memandangi jendela mobil. Perlu di ketahui bahwa saat ini Sakura tengah mati-matian menahan gatal dimulutnya. Oh sungguh! Ingin rasanya Sakura berbicara hingga mulutnya berbusa, namun lagi-lagi kejadian pagi tadi membuat dirinya tidak bisa berbicara pada Sasuke. Bahkan hanya untuk menatapnya saja, Sakura tidak kuat.
"Berhenti mengigit bibirmu karna aku bisa lebih baik dalam mengigit dan membuatmu mendesah nikmat."
Ucapan Sasuke membuat Sakura mendelik tajam pada Sasuke. Apakah Sasuke kerasukan arwah mesum penunggu hotel? Bukannya tadi malam bosnya itu masih sama menyebalkan kenapa pagi ini malah...? Huh! Menyebalkan!
"Diam! Dasar mesum!."
"Tentu saja mesum, karna aku masih normal."
"Apa hubungannya mesum dengan normal?!."
"Tentu saja ada... Sayang."
"Arrgghh berhenti!!! Kau pasti kerasukan arwah penunggu hotel kan?! Pergi kau setan pergi!!." Sakura menjambak dan memukul-mukul Sasuke membuat pria Uchiha itu meringis kesakitan.
"Aw! Aw! Hentikan Sakura! Kau ingin kita kecelakaan?."
Sakura seketika terdiam.
"Baik. Mengemudilah dengan benar, aku belum menikah, umurku masih muda. Aku belum mau mati."
Sasuke diam-diam terkekeh mengamati tingkah laku Sakura. Setidaknya kini dia bersyukur karna Sakura sudah tidak secanggung tadi.
'Hohoho jika tadi pagi aku menikmati bibirnya mungkin besok diriku sudah bisa menikmati yang iya-iya.' Batin Sasuke dengan tampang mesum.
"Berhenti memasang wajah mesum dasar lelaki!!."
.....
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Tidak!!!! Aku tidak bisa!!! Aduh serius padahal cuma adegan ciuman doang tapi aku gak kuat... T-T huhuhu saia masih kecil tante... Tapi serius aku itu orangnya gampang malu... Nonton drakor aj kalo ada adegan penggangan tangan doang aja aku udah teriak-teriak gak jelas.. Huhuhu
Oke Jangan lupa Vote dan Komen, Mampir juga di Cerita baru Aku "MY LOVE PLAN" Di jamin gak kalah seru kok dari ini 😁...
Sehat selalu... Dan #StayAtHome teman-teman 😚
Salam Hangat :* (Jangan lupa mampir di cerita aku yang baru ya... Inget!!! jangan lupa*Maksa)
![](https://img.wattpad.com/cover/215326698-288-k609803.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinky Secretary
Romansa(SELESAI) {27 Februari 2020 - 20 November 2020} "Ada apa denganku? Kenapa? Apa dia baru saja melakukan guna-guna padaku?" _Sasuke Uchiha_ "Hanya sekedar iseng tapi kenapa malah begini? Ya sudahlah" _Sakura Haruno_ DLDR!..