Pinky Secretary

Reunion

14

.

.

.

.

.

.

.

.

Dalam waktu kurang dalam seminggu undangan pernikahan antara Sasuke dan Sakura sudah tersebar luas. Karin yang termasuk salah satu orang dalam daftar undangan hanya bisa membuka mulutnya lebar-lebar sambil menatap Sakura yang tersenyum gugup.

"Kau!!! Bagaimana kau bisa menikah dengan Sasuke?! Astaga! Aku sudah meramalkan jika hal ini akan terjadi!!! Ah sialan! Harusnya kau menungguku menikah duluan!." Karin berdiri dari kursinya dan beranjak pergi.

"Mau kemana?." Tanya Sakura.

"Aku mau menemui Suigetsu dan memintanya segera melamarku! Jika tidak aku akan memperkosanya! Huh!."

Sakura tertawa kecil mendengar perkataan Karin. Dirinya tidak tahu kenapa... Tapi semua sahabat perempuannya, Ino dan Karin sama-sama memiliki jiwa bar-bar. Sepertinya hanya dirinya yang kalem_-

....

"Woah!! Teme!! Aku tidak menyangka kau mendahuluiku hahahaha dan yang lebih mengejutkan kau menikah dengan Sakura-chan? Kau tahu dia mantanku dulu."

"Hn. Aku tahu." Ucap Sasuke.

"Sejak pertama kali melihatnya melamar pekerjaan disini, aku memang sudah berfikir jika dia akan cocok denganmu teme."

"Ck. Berisik dobe!."

"Hahaha ngomong-ngomong jangan lupa menyiapkan ramen khusus untukku saat pesta pernikahanmu nanti ya?."

"Hn."

"Kau yang terbaik teme!!." Naruto berlari kearah Sasuke dan berniat memeluknya. Namun Sasuke terlebih dulu menghindar membuat Naruto malah mencium jendela kaca di ruangan Sasuke."Kau jahat!!!."

"Menjijikan."

......

Sementara itu ada dua lelaki yang terlihat galau setelah mendapatkan undangan dari Sasuke dan Sakura. Mari kita lihat lelaki pertama.

"Menyebalkan. Kenapa hatiku terasa sakit eh?." Dialah Sai Shimura. Sahabat Sakura sekaligus lelaki yang bertahun-tahun terjebak friendzone dengan Sakura.

Sai menerawang menatap kanvas kosong didepannya. Dahulu dirinya pernah menembak Sakura dan ditolak alasannya karna Sakura tidak ingin membuat persahabatan mereka rusak nantinya. Dan dirinya saat itu tertawa menanggapi perkataan Sakura mencoba berpura-pura biasa saja.

"Hhhh aku tidak suka perasaan ini." Ucapnya memegang dadanya.

.....

"Sialan! Kenapa harus pantat ayam ini yang menikah dengan pinky ku.. Arrrgghh!!." Dialah Izuna.

.

.

.

.

.

.

Saat ini rumah Sakura kedatangan para sahabatnya Ino dan Karin. Sungguh suatu kebetulan ternyata mereka berdua sudah saling mengenal setelah beberapa kali bertemu di salon kecantikan langganan mereka.