Pinky Secretary

dey wit jeles

18
.
.

.

.

.

.
.
.
.
.
.

Gerah hati! Gerah body! Gerah! Hareudang pokokna!

Sakura menghela nafas berkali-kali tak lupa tangannya sibuk memutilasi pancake yang kini telah menyerupai bubur diaduk. Niat hati jalan-jalan bareng camer dan calon suami malah ketemu ondel-ondel nyasar.

Sungguh membuat mood Sakura benar-benar hancur seperti terinjak gajah kemudian ditenggelamkan dalam samudra... POKOKNYA ANCURR!!! SUMPAH!

Penyebabnya apalagi kalau bukan bosnya yang bentar lagi akan berubah title jadi suaminya. Gini ni resiko punya calon bertampang serpihan berlian kemana-mana ada aja kuman nemplok. Contohnya kayak gini, entah apa dosa Sakura hingga calon suaminya ketempelan jigong mimi peri. Sebut saja namanya matisuri eh Matsuri maksudnya. Salah satu pegawai juga di UC company, tapi entah di divisi mana karna Sakura malas memikirkannya.

"Saya gak nyangka ternyata Sasuke-san suka makan di cafe milik keluarga saya."

'Lihat tu sok akrab banget kan ya? Belum pernah ditabok macam betina?! Aing macan!!.' Batin Sakura julid + menggila ┏(｀ー')┛

"Gak kok saya cuma nemenin Sakura sama Bunda. Ini pertama kalinya saya kesini." Ucap Sasuke.

'Ini lagi pantat ayam! Kenapa pake dilandenin coba. Gak bisa ya diem bae gitu.' oke guys sepertinya suara hati seorang Sakura semakin panas. Gerah kakak(~‾▿‾)~• Nih upil ambil!

Karna sudah tak sanggup? Lagi Sakura langsung berdiri hendak meninggalkan cafe.

"Lho mau kemana? Belum habis lho makanannya."

"Kenyang!." Ketus Sakura langsung pergi.

Dengan terburu Sasuke mengeluarkan beberapa lembar uang dan menyusul Sakura tanpa memperdulikan Matsuri yang terdiam ditempatnya.

"Kok ditinggalin sih?." gumannya kesal.

.....

.....

"Sakura tunggu dong. Jangan main pergi pergi aja." Sasuke menarik tangan Sakura mendekat padanya.

"Apa sih pegang-pegang lepas!!! Najis abis ketempelan serpihan kuman." sentak Sakura.

Sasuke yang diperlakukan sedemikian rupa oleh Sakura hanya bisa terdiam karna bingung. Ini kenapa lagi cabinnya. Tiba-tiba sebersit pemikiran muncul di otak Sasuke. "Kamu cemburu ya?."

"Aku? Cemburu? Cuih gak mungkin!!."

"Ulululu sayangku! Kalau cemburu bilang aja. Gak apa-apa kok."

"Aku gak cemburu!!!." Jerit Sakura kesal.

"Ya udah iya... Mau es krim?."

"Mau."

"Ayo beli." Sasuke mengajak Sakura menuju kedai es krim terdekat mereka. Namun sepertinya Sasuke harus menyesali pilihannya itu.

......
......

"Hahaha kok lucu banget sih?."

"Iyalah mangkanya itu aku..."

Sasuke benar-benar menyesal!!! Sangat menyesal!!! Pokoknya pake buanget. Ayolah dirinya saat ini seperti obat nyamuk bakar diantara mereka.

Flashback