Moza memberontak setelah mendengar ucapan tak senonoh dari Alga, dia langsung saja menendang penis milik Alga.
Duaghh
"Akh! Setan lo cewek sialan!" umpat Alga kesakitan. Moza langsung berdiri dari kasur dan menyunggingkan senyum.
Kemudian dia tertawa renyah, "sukurin lo. Rasain tuh burung hahahahha! Lagian siapa suruh cari gara-gara sama gua!" cecar Moza dengan percaya diri.
Saking lucunya sampai-sampai Moza mengeluarkan air mata, "nih mata gua jadi burem kan!" omelnya sendiri.
"Kesempatan bagus nih buat gua," batin Alga.
Langsung saja Alga menyeret pergelangan kaki Moza hingga membuat Moza jatuh di pangkuan Alga.
"ALGA!" sentak-nya tak terima.
Alga mengangkat satu alisnya dan tersenyum, sebuah senyum kemenangan menghiasai wajahnya sekarang. "Moza," panggilanya sayu.
"Apaan sih, Ga!"
"Gua pengen lo sekarang," ucapannya lalu mencium lembut leher jenjang Moza, lama kelamaan ciuman itu menjadi sebuah gigitan.
Laki-laki mana yang tahan dengan perempuan yang pake bikini lalu duduk diantara selakangan si laki-laki?
"Algahhh... udah stoph, Gahh!" Moza tidak kuasa menahan gejolak birahinya dia langsung saja mendesah keenakan.
"Gua pengen bibir lo, Za." ucapan nya dengan tatapan sendu.
Moza menggeleng, jika Alga menciumnya maka musnah sudah kesucian di bibir yang sudah dia jaga selama ini. "Jangan!"
"Sekali doang," paksa Alga.
Moza menggeliat dia harus pergi dari cengkeraman singa ini, tapi pergerakannya malah membuat birahi Alga memuncak, secara kan dibawah nya ada senjata yang sudah siap bertempur.
"Jangan Ga," lirih Moza.
"Sekali aja!" kini Alga mencengkram erat tubuh Moza, dia tidak akan mengizinkan Moza pergi begitu saja.
Diarahkan dengan lembut wajahnya ke wajah si Moza daging kenyal milik Alga sudah tidak sabar untuk merasakan sensasi milik pacarnya.
"Ini hukuman buat elo,"
"Emang salah gua apa tolol, jauhin wajah lo dari wajah gua!"
"Salah lo sendiri pulang bareng ojol genit! Hei terus tanda permintaan maaf gua cuma angin lewat gitu? Gak ada artinya kan buat elo, percuma gua udah minta maaf alhasil lo pulang sama ojol kampungan gitu" sentak Alga.
"Sekarang bibir lo jadi taruhannya," sambung Alga dengan senyuman miring khas miliknya.
Moza menggeleng mencoba agar tidak mengenai bibir Alga, tapi tangan Alga yang satunya memegangi kedua pipi Moza agar tidak memberontak.
"Aduh Ga, ini sakit!" keluh Moza.
Tok... Tok... Tok
Hanya 1 cm lagi, ya 1 centimeter kedua bibir itu saling berpaut, tapi terhenti karena suara ketukan dari luar pintu kamar Alga. "Permisi Den Alga. Ini baju nya Non Moza sudah siap, saya taruh dimana ya?" tanya bi Rondo salah satu asisten rumah tangga di kediaman Fareeda.
"Sialan," lirih Alga. "Bentar Bi, mau gua ambil!" ucapannya lantang.
Alga menggendong Moza kemudian menaruhnya lembut ke atas kasur, "Lo diem aja disini! Awas kalo pergi," ancamnya sinis.
"Yaelah Ga, kalau gua pergi mau lewat mana tolol!" balas Moza sengit.
Alga tak menggubris perkataan Moza, dia segera membuka pintu untuk mengambil seragam nya Moza. Setelah membuka pintu bi Rondo langsung menyerahkan seragam tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SOMPLAK Boyfriend✓
Teen Fiction⚠️WARNING! Mengandung unsur dan kata kasar, berbijaklah dalam membaca. 🏅#1 for Adult [09/05/20] 🏅#1 for Girlfriend [09/05/20] 🏅#3 for Anakharam [08/04/20] 🏅#5 for Moza [08/05/20] 18+ ❛❛Gua udah nolongin elo, sekarang lo harus jadi pacar gua!❛❛...