6. Mantap!

92.1K 2.6K 161
                                    

Alga berseringai dia sama sekali tidak memperdulikan Moza yang mengeluh kesakitan, hanya amarah yang menguasai nya saat ini, tanpa persetujuan dari Moza tangan kirinya langsung saja dia gunakan untuk memegangi kedua lengan kecil Moza dan yang satunya untuk memberi hukuman kepada mainan manisnya ini.

"Welcome My party, Baby." Bisik Alga di daun telinga Moza.

Kini Alga membuka satu persatu kancing baju Moza, terpampang lah bra hitam yang melekat indah di tubuh mungilnya itu.

"Ga, jangan lo mau apain gua?" tanya Moza lesu.

"Udah diem aja lo!" sentak Alga.

Moza tidak tau harus bagaimana lagi, dia tidak mungkin melawan Alga yang memiliki tubuh besar sedangkan dia, setengahnya saja tidak ada. Dia tidak suka dengan sisi Alga yang seperti ini tidak berperasaan dan kasar.

Setelah terbuka semua kancing baju milik Moza, Alga meremas gundukan kenyal dari balik bra hitam milik Moza yang berukuran 34 B. Di remasnya dengan kasar dan tidak ada perasaan sedikit pun yang mengalir.

"Aduh Ga. Lepasin gua, sakit Ga. Sakit!" keluh Moza meminta apun.

Telinga Alga seperti ditutup oleh setan, sama sekali dia tidak menghiraukan keluhan dari Moza, malah dia semakin liar meremas payudaranya milik Moza.

"Sekarang bilang, kalau elo punya gua seutuhnya!" seru Alga.

"Aaahh, tolong Ga. Sakit,"

"BILANG DULU LO!" kini Alga meninggikan volume suaranya, air mata Moza sudah tidak bisa lagi di bendung, bulir-bulir jernih kemudian mengalir dari mata Moza dengan deras.

"CEPETAN BILANG!" seru Alga karena murka.

"Gua punya lo seutuhnya," ucap Moza sesekali terisak.

"Good Mozarella," balas Alga dengan senyum kemenagan nya. Setelah merasa puas meremas payudaranya milik Moza, Alga kemudian melepas seragam Moza dan pengait bra-nya, terpampang lah gundukan milik Moza yang menggantung dengan indahnya. Kini tinggal rok sekolah dan dalaman yang melekat di tubuh Moza.

Alga mengangkat Moza untuk bersandar di tembok dengan posisi mengangkang, kemudian dia menarik celana dalam Moza yang berwarna hitam sampai terlepas.

"Lo mau apain celana dalam gua Ga?" tanya Moza yang masih menangis.

"Mau gua sita," jawabnya santai.

"Jangan Ga, gua mohon, jangan!"

"Udah diem aja lo!" sentak Alga kejam, tak ada belas kasihan sedikit pun.

"Masih untung lo gak gua cipok!" sambungnya dengan nada merendahkan.

Tangisan Moza semakin menjadi, dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi ini juga kesalahan nya, kenapa di harus mau jadi pacar nya Afalga Fareeda!? Kenapa!?

Tanpa permisi Alga langsung melumat nipple milik Moza, tangan kanannya tak tinggal diam dia mencari bibir vagina milik Moza lalu memainkan nya.

Dengan mati-matian Moza menahan desahannya, dia tidak mau jika Alga merasa menang dengan permainan nya itu.

"Kenapa hah? Lo mau nahan desahan lo? Coba aja yang ini," sindirnya dengan nada menggoda.

Alga memainkan itil Moza dengan cepat, di plintir dan di cubit kecil. Kemudian Alga mendongak untuk melihat ekspresi dari Moza, rambut berantakan, keringat, dan tak lupa gaya menahan desahnya dengan menggigit bibir bawah lalu sesekali mendongak membuat pemandangan yang sangat sexy Alga tambah bernafsu untuk mempermainkan Moza.

Alga masih memainkan vagina milik Moza dan tangan satunya segera meremas sembari memilin payudaranya beserta nipple milik mainannya ini. Dia ingin melihat bagaimana reaksi Moza, apakah masih bisa atau gagal.

My SOMPLAK Boyfriend✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang