Moza menggamit lengan Alga, dan mengajak nya turun dari panggung bersama. Semua mata menatap tak berkedip kearah mereka, suka, iri, dan sinis. Ya pandang seperti itu yang tak luput bagi orang.
Tapi Moza dan Alga tak menghiraukan nya, yang mereka pikiran adalah bagaimana cara mempertahankan hubungan agar bisa seperti ini. Sedekat sekarang dan sehangat sekarang.
"Wih, lo hebat!" puji Bayu.
"Hahahah, makasih. Oh iya kalian tadi juga bagus, apalagi Bayu sama siapa itu yang cewek?" cecar Alga.
"Maya," ucap Moza.
"Ya itu, pinter juga ya," balas Alga jujur.
"Iya dong, lagian tuh cewek cantik." Ujar Fian.
"Ya cantik lah namanya aja cewek," elak Moza.
"Eh, Moza. Emang tiap hari kamu itu cantik ya," puji Bayu dengan senyuman. Pujian tersebut tidak dibalas oleh Moza tetapi malah di balas tatapan sengit oleh Alga.
"Hehehe, becanda Ga, kan namanya cewek jadi setiap cewek cantik dong, heheh..." ucap Bayu kikuk.
"Mozaaa..." panggil Mita dan disusul oleh Maya menghampiri mereka berempat di aula dekat panggung.
"Ternyata lo ada disini, kita cariin dari tadi." Omel Mita.
"Sorry," Moza hanya meringis ya suka-suka dia kan mau kemana?
"Tadi lo bagus bener!" puji Mita sembari memeluk Moza. "Selamat ya," sambungnya
"Iya tuh rematik," sahut Maya.
"Romantik kalik!" tegur Mita ketus.
"I-iya iya emang itu kok!" balas Maya tak kalah sengit.
Yang lainnya hanya bisa menahan tawa, "udah malem nih, gua sama Moza pulang dulu ya. Soalnya buat siap-siap besok," ujar Alga.
Mita menyusutkan matanya dan mengingat sesuatu, dia pun mendekati Moza dan membisikkan sesuatu, "Za, lo mesti ngajak Alga kan?"
"Iya," balas Moza lirih.
"Ishh, bilang dong. Kalau gitu gua juga mau ngajak Fian!"
"What!" kini Moza mengeraskan volume suaranya.
"Kenapa lo pada?!" tanya Alga.
"E-enggak, hehehe. Yaudah pulang yuk gua duluan ya da semua!" ujar Moza kikuk kemudian berlalu.
Sedangkan Mita cengar cengir mirip pantat kuda tak ada dosa nya.
"Eh Ga, kok lo gak ngikutin Moza sih? Entar ilang gimana, kan dia cantik digondol orang baru tau rasa lo!" omel Mita begitu saja.
"Oh iya. Yaudah gua duluan!" balas Alga dan langsung berlari.
Sedangkan Moza sekarang sudah sampai di parkir-an. Dia mencari keberadaan mobil Alga. Saat ingin melangkah tiba-tiba tangan nya di pegagan seseorang lalu dengan cepat tubuh Moza kini berada si pelukan seseorang yang memegang nya tadi.
"Eeehhhh, siapa lo? Lepasin gua!" sentak Moza.
"Sssttt... sebentar saja, kamu diem ya? Aku suka sama kamu," ujar orang itu.
Moza membulatkan matanya tak percaya, "lo Alzo kan!?"
"Yah, ketahuan, tapi jangan di lepas ya?" Alzo memeluk dengan posesif pinggang ramping milik Moza, dia tidak mengijinkan nya pergi.
Tap, tap, tap, tap
"MOZA!?"
Deg!
"Itu suara Alga, gawat!" batin Moza ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SOMPLAK Boyfriend✓
Teen Fiction⚠️WARNING! Mengandung unsur dan kata kasar, berbijaklah dalam membaca. 🏅#1 for Adult [09/05/20] 🏅#1 for Girlfriend [09/05/20] 🏅#3 for Anakharam [08/04/20] 🏅#5 for Moza [08/05/20] 18+ ❛❛Gua udah nolongin elo, sekarang lo harus jadi pacar gua!❛❛...