Sebelumnya author terimakasih banget sama kalian yang udah mau masukin cerita ini di Reading List kalian. Happy Reading^^
***
"Hai gaes!" sapa seseorang, Mita dan Maya langsung saja melihat kearah asal suara tersebut, sontak membuat mereka berdua heran.
"MOZA!" seru mereka berdua karena terkejut.
Pasti kedua human gebleg itu heran karena melihat Alga disana ya, tentu saja secara kan mereka notabenya udah gak pacaran lagi. Moza hanya diam melihat ekspresi dari kedua temannya, dia langsung menggamit lengan Alga dan mengajak nya ke sana.
"Eh bentar!" sela Alga.
"Apaan lagi?" balas Moza.
Alga tidak membalas ucapan Moza, dia malah menyodorkan sepeda mini peach yang dari tadi dia pegang. "Emang gua babu lo apa?" cecar Alga tanpa rasa dosa.
Moza diam, rasanya seperti keselek jeruk purut guys, nyes... Baru saja 600 detik yang lalu Alga sweet ehh sekarang sifat somplak nya kambuh lagi. Dengan senyuman kecut Moza merampas sepeda rentalannya.
"Bilang aja kalo gak ikhlas!" sentak Moza. Mita dan Maya cekikikan menyaksikan perseteruan antara dua sejoli itu.
"Eh,,, Moza kalian kok bisa...," Mita menghampiri Moza lalu menunjuk ke arah Alga, "bareng gini?" sambungnya.
"Anu... kita-"
"Gua sama Moza balikan," sela Alga seraya merangkul pundak Moza. Moza yang menyadari nya langsung saja menepis rangkulan itu.
"Lepasin tangan haram lo dari pundak gua!" cibir Moza dongkol.
"Haram tai! Lo yang haram."
"Wah... gak nyangka kalian balikan!" ujar Mita spontan.
"Iya nih, selamat ya." Susul Maya.
"Adanya mah slametan buat tuh otak biar gak somvlak!" cibir Moza ketus.
"Sialan lo," Alga membalas dengan jitakan di kepala Moza, membuat perempuan setinggi pundaknya itu mengeluh.
Mita dan Maya saling menatap seperti nya mereka sepemikiran, kenapa Moza bisa mau dengan laki-laki macam taek kaya Alga.
"Kalau pasangan gua entar prilakunya mirip Alga sih langsung saja gua ajak duel biar tau rasa!" batin Maya yang saat ini sedang menggaruk tengkuknya.
"Moza kok bisa ya ngeladenin cowok kaya gitu. Seumpama gua punya cowok yang prilakunya mirip demit Alga ya langsung gua make up tuh wajah biar kyudh dikit," Mita hanya tersenyum kikuk menanggapi pandangan Maya.
"Eh kalian!" sontak panggilan dari Moza membuyarkan pemikiran Maya dan Mita. "Apaan Za?" balas Maya.
"Gua laper nih kuy masuk ke kafe terus pesen makanan," ajakan dari Moza dibalas anggukan kedua temannya, langsung saja Moza memarkirkan sepeda nya dan berjalan ke dalam cafe, tapi langkah nya terhenti setelah mengingat seseorang, "ikut gak lo?" tanya Moza kepada laki-laki yang saat ini tengah berdiri di dekat parkiran sepeda.
Moza membalikan badan-nya dengan malas dia menghampiri Alga, "lo laper engga? Kalau laper ayo masuk kita makan." Ajak Moza sesabar mungkin.
"Moza,"
"Apaan Alga???" balas perempuan itu dongkol.
"Lo beneran mau pergi?" Alga menatap Moza datar, tapi pandangan mata itu seperti menggambarkan kecemasan.
Sedangkan Moza, dia mengernyitkan dahi, "nih cowok kok aneh ya? Perasaan tadi ngeselin kok sekarang nanyain kek gini!?"
"Lo bilang apasih Ga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My SOMPLAK Boyfriend✓
Teen Fiction⚠️WARNING! Mengandung unsur dan kata kasar, berbijaklah dalam membaca. 🏅#1 for Adult [09/05/20] 🏅#1 for Girlfriend [09/05/20] 🏅#3 for Anakharam [08/04/20] 🏅#5 for Moza [08/05/20] 18+ ❛❛Gua udah nolongin elo, sekarang lo harus jadi pacar gua!❛❛...