Angin berhembus kencang memasuki celah-celah kecil di sebuah gubuk dan membuat perempuan dengan keadaan mulut di bekap dan terikat di kursi menjadi bergetar. Sebenarnya bukan karena kedinginan tapi, karena dia ketakutan.
Takut karena seseorang disana akan berbuat jahat kepada nya. Virgo, ya orang itu adalah Virgo. Berdiri dengan senyuman mengarah ke arah Moza.
"Hemm.. Emmhp!" Moza berusaha berbicara namun usahanya gagal. Kenapa tidak karena saat ini mulutnya sedang di sumpal dengan kain.
Virgo yang masih tersenyum berjalan mendekati Moza yang meronta-ronta untuk dilepaskan. Dia suka melihat perempuan itu ketakutan bahkan menangis.
"Hahahaahaha... lihat!" seru Virgo lalu menjambak rambut Moza.
"Akhhhm!" Moza menahan teriaknya jambakan itu rasanya sakit, perih dan membuat nya pusing.
"Gua mau kita ulangi kisah kita Moza," ucap Virgo sembari membelai pipi Moza. Moza langsung menggeleng dan itu membuat murka Virgo tangannya di layangkan ke arah Moza.
Plak!
Satu tamparan mendarat mulus di pipi kanan Moza. Perih, panas, dan sakit. Dia hanya bisa menangis dan berusaha memberontak.
"Lo udah nyakitin hati gua Za! Lo gak tau apa? Gua cinta sama lo! Terus kenapa lo harus pacaran sama Alga? Kenapa Za? Kenapa!?"
"Emm... Hemmm, emphh emm!" Virgo mengernyitkan dahinya, karena dia tidak tahu apa yang sedang Moza bicarakan, langsung saja dia melepas sumpalan kain itu di mulut Moza.
Moza langsung menghirup udara sebanyak-banyaknya dan berteriak. "DASAR BIADAB LO! LEPASIN GUA! LEPASIN!" teriak Moza.
"Cewek sialan, cih!" lirih Virgo kemudian menendang dengan kuat kursi yang sedang dia gunakan untuk mengikat Moza hingga terjatuh.
Brak!
"Akhhhh..." Virgo langsung mendekati Moza lalu menjambak lagi rambut perempuan itu.
"Lo itu gak lebih dari anjing, udah enak gua kasih hati malah minta jantung!"
"GUA GAK PEDULI, ALGA BAKAL DATENG KESINI TERUS BUNUH LO!" cecar Moza.
"Alga? Hah? Alga... hahahahahaha dasar gak tau diri, mana ada Alga bakal nolongin elo?"
Virgo langsung menghempaskan jambakan itu kemudian berdiri membenarkan kursi tersebut. "Ck ck ck... cewek sialan macam lo itu seharusnya berterimakasih sama gua!"
"Hiks... gu-gua gak peduli sama omongan lo!" air mata langsung mengalir bersama Isikan Moza. Virgo hanya diam kemudian menahan tawa nya.
"Terserah sama lo, pokoknya malam ini lo harus muasin gua," Virgo berseringai kemudian langsung menyentuh tubuh Moza.
Mata Moza membulat, dia takut. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi. "Tuhan tolongin gua! Dimana Alga???"
Saat Virgo akan menyentuh buah dada Moza ponselnya berdering, dengan kesal Virgo langsung mengangkat nya. "Hem?" gumam Virgo lalu menjauh.
"... "
"Iya gua kesana secepatnya, cuma buat ngambil kamera dong kan?"
"... "
"Oke-oke"
Tut
Setelah mengakhiri panggilan itu, Virgo kembali menatap Moza yang duduk tak berdaya di kursi. Dia mendekati Moza kemudian mencium sekilas kening perempuan itu dengan kasih sayang. Lalu menyumpal kembali mulut Moza.
"Gua pergi dulu ya, baik-baik disini sayang." Ucapnya kemudian berlalu. Sedangkan Moza dia berusaha berteriak tapi usaha nya gagal. Dia hanya bisa pasrah dan berdoa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SOMPLAK Boyfriend✓
Fiksi Remaja⚠️WARNING! Mengandung unsur dan kata kasar, berbijaklah dalam membaca. 🏅#1 for Adult [09/05/20] 🏅#1 for Girlfriend [09/05/20] 🏅#3 for Anakharam [08/04/20] 🏅#5 for Moza [08/05/20] 18+ ❛❛Gua udah nolongin elo, sekarang lo harus jadi pacar gua!❛❛...