Manik mata Hazelnut itu terus menerus menatap kearah Alga yang sedang menggendongnya didepan. Kemudian dia mengerucutkan bibirnya dan mengerutkan dahi. "Lo, lo kenapa rela luka-luka gini demi gua?" tanya Moza.
Alga hanya diam membisu dia tersenyum lalu menurunkan Moza dengan pelan. Moza yang pernyataan tadi tidak di jawab oleh Alga kini menjadi sangat kesal, "ih... Alga! Jawab dong!" serunya lalu membalikkan badan.
Alga mendengus kemudian tersenyum hangat, dia melangkahkan kaki mendekati Moza sembari memeluknya dari belakang. "Lo mau tau kenapa?"
"Eh?" Moza kaget di perlakukan seperti itu karena secara tiba-tiba, dengan nada ketus dia membalas pertanyaan dari Alga, "emang nya kenapa?"
"Gua gak mau kehilangan elo,"
Deg
"Ini Alga bukan sih? Kok aneh gini... ohh baper banget gua uwu!" jantung Moza terus menerus berdetak dengan cepat, entah rasanya dia sangat bahagia mendengar jawaban seperti itu dari seorang Afalga Fareeda.
"I-ini serius?"
"Gua serius lah Moza," balas Alga kemudian membenamkan wajahnya di tengkuk perempuan itu.
"Gua bener bener serius sama lo." batin Alga sembari mempererat pelukan di pinggang Moza.
"Ekhem... cie cie yang lagi mesra-mesraan ew hahahahha!" ledek seseorang entah siapa itu yang pasti itu membuat mereka berdua kaget.
Moza dan Alga yang terkejut langsung melepaskan pelukan tadi dan berusaha se-biasa mungkin. "Em... lo semua telat ah!" gerutu Alga lalu menggaruk tengkuknya.
"Wah, ck ck ck... njir parah banget tuh kepala sama wajah lo!" pekik Bayu yang tak percaya melihat keadaan Alga. Yap ternyata orang yang mengganggu momen nya dengan Moza adalah Bayu, Vian, dan Alzo.
"Kamu gak apa-apa kan Ga?" tanya Alzo kemudian mendekati saudara kembarnya itu.
"Em, gua gak apa apa kok," balas Alga santai, ini ceritanya sok-sokan gak papa padahal ya wajahnya sakit.
"Kalau Moza?"
Alga membulatkan matanya kemudian berdecak "Nih anak minta di sleding apa?" batin laki-laki itu kesal kemudian berjalan mendekati Alzo.
"Eh eh.. kok Moza juga lo tanya sih? Dia kan pacar gua enak aja lo!" cecar Alga judes.
"Dia kan calon saudara ipar aku, ya gak papa kan?" bela Alzo dengan tatapan datarnya.
Semua nya pun tertawa, kecuali si Alga dia dongkol mendengar jawaban itu memang benar sih, tapi kan juga menyebalkan.
"Alga," panggil Moza dengan nada pelan. Alga yang mampu mendengar nya langsung membalikkan badan kemudian menatap Moza dengan pandangan penuh perasaan.
"Ada apa Za?" tanya Alga.
"Sini," balas Moza agar Alga datang menghampiri nya. Alga mengerutkan dahi kemudian berjalan mendekati Moza. Dia tidak tahu apa yang akan di lakukan Moza.
Alga sudah berada di depan Moza bahkan jarak mereka hanya sejengkal, dengan mimik khawatir tangan mungil Moza mulai meraba lembut luka yang berada di dahi Alga, perempuan itu mendengus lama kelamaan matanya mulai berkaca-kaca.
"Eh," tanpa Moza sadari jari telunjuk milik Alga mengusap air matanya pelan tapi pasti, sembari tersenyum ke arah nya.
"Udah gede gak boleh nangis, jelek loh kaya ikan tongkol nanti," ledek Alga.
"Ihh... apaan sih, babi!" Moza terkekeh seraya memukul pelan perut rata Alga.
"Akhh... sakit tauk!" omel laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SOMPLAK Boyfriend✓
Teen Fiction⚠️WARNING! Mengandung unsur dan kata kasar, berbijaklah dalam membaca. 🏅#1 for Adult [09/05/20] 🏅#1 for Girlfriend [09/05/20] 🏅#3 for Anakharam [08/04/20] 🏅#5 for Moza [08/05/20] 18+ ❛❛Gua udah nolongin elo, sekarang lo harus jadi pacar gua!❛❛...