Sudah 30 menit Moza duduk diam di kursi mobil, bosan dan capek yang dia alami sekarang, dia mendengus kesal kemudian menatap ke luar jendela. "Kita mau kemana?" tanya nya malas.
"Lo laper gak?" balas Alga.
"Ga, gua tadi nanya mau kemana, bukan laper apa engga," Moza berkata dengan tatapan sinisnya.
"Udah diem aja. Gua mau nanya, elo laper atau engga?" tanya Alga lagi.
"Iya Alga, gua laper. Emang kenapa?!" balas Moza ketus.
"Hahahaha, gua cuma nanya, kan tadi gua bilang gua mau nanya." Ucap Alga mengejek.
"Iyain," balas perempuan mungil itu malas.
Moza kembali menatap keluar jendela mobil, terpampang dengan jelas tulisan Taman Safari, di kiri jalan. Jika melihat tempat seperti itu dia jadi teringat saat masih di Taman Kanak-kanak, topi nya di curi oleh sekawanan Orang Utan dan itu membuatnya tertawa geli.
"Hahah,"
"Lah lo kenapa?" tanya Alga keheranan.
"Gak papa," balas Moza cepat.
"Sinting!"
"Gila!"
"Miring!"
"Goblok lo Ga!"
Tak digubris nya cibiran dari Moza, Alga langsung menyalakan sein mobil kemudian belok ke arah kiri jalan. Mobil sport itu kemudian memasuki kawasan Taman Safari.
"Kita mau ke kebun binatang." Tanya Moza dengan mata yang berbinar.
"Hem,"
"Wah! Tumben lo?"
"Biar lo seneng goblok, pake nanya lagi."
Moza hanya tersenyum, dia tidak menyangka Alga akan membawa nya ke Taman Safari yang penuh cerita itu. Setelah memarkirkan mobil, Alga dan Moza kemudian turun lalu membeli tiket masuk.
"Awas lo bocah, entar ilang," ledek Alga yang tengah melihat tingkah laku Moza itu, sangat menggemaskan menurutnya tertawa lepas dengan burung Beo yang bertengger di lengan mungilnya.
"Lihat nih, Ga. Lucu banget!" ucap Moza sembari mengelus lembut kepala burung Beo itu.
"Engga," balas Alga datar.
"Kok engga sih, Ga?" Moza memanyunkan bibirnya seperti ikan buntal.
"Engga ada yang lucu selain lo," sambungnya kemudian.
Yang tadi wajahnya ditekuk karena kesal, kini menjadi merah merona dengan senyum yang mengembang, "sok lo!" cibir Moza menahan malunya.
"Yaudah ayo kesana, lepasin tuh Beo, enak-enak aja nangkring di tangan lo," ujar Alga sebal.
"Iya," lirih Moza, "ini Kak," ucapnya lalu memberikan burung Beo itu.
Moza dan Alga berjalan beriringan mengelilingi kawasan Taman Safari. Alga sempat kewalahan dengan tingkah laku pacarnya ini. Lari kesana, kesini, tengok sana, tengok sini, berbicara sendiri dengan hewan, bahkan lebih parahnya lagi, Moza merengek ingin membawa salah satu Singa itu pulang. "Aduh Ga! Singa nya lucu kaya elo," ucapnya dengan mata berseri-seri.
"Kok Singa nya pada ngumpet sih Ga?" sambung Moza bertanya.
"Ya, iya lah. Mereka adanya takut sama elo tolol!" balas Alga dengan cibiran.
"Si somplak! Emang gua serem apa!?" Moza membalas dengan ketus lalu mencubit perut Alga.
"Aaaaaa... sakit goblok!" umpat Alga sembari memegangi perut milik nya yang terasa panas akibat cubitan maut Moza.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SOMPLAK Boyfriend✓
Ficção Adolescente⚠️WARNING! Mengandung unsur dan kata kasar, berbijaklah dalam membaca. 🏅#1 for Adult [09/05/20] 🏅#1 for Girlfriend [09/05/20] 🏅#3 for Anakharam [08/04/20] 🏅#5 for Moza [08/05/20] 18+ ❛❛Gua udah nolongin elo, sekarang lo harus jadi pacar gua!❛❛...