Mau tidak mau Moza harus memakai piyama putih yang sangat pendek, membuat belahan dada dan paha mulusnya sampai terkepos, untung saja dia sedang berada di dalam kamar, tapi kenyataan yang paling menyakitkan adalah harus sekamar dengan Alga boyfriend somplak nya itu.
Moza sedang tiduran di atas kasur dengan posisi terlentang memandang laki-laki yang dengan santai tiduran di sisinya seraya menompang pipi, menatapnya jenaka.
"Lo jelek,"
"Ya biarin jelek, orang ini kan pemberian Tuhan," jawab laki-laki itu santai.
"Ish, biasanya kalo orang ganteng di katain jelek bakal marah, lebih pedenya lagi belum di puji ganteng udah sok-sokan bilang kalo dia ganteng. Tenang karma pasti aja, kegantengan nya di ambil Tuhan baru tau rasa tuh! Tampang hanyalah bonus," jelas Moza panjang lebar.
"Hahahaha," Alga tertawa renyah setelah mendengar ucapan Moza.
"Kenapa lo?"
"Sok bijak lo,"
"Dih babi!" yang tadi santai-santai saja Moza menjadi geram. "Kenapa tadi lo gak marah?" tanya Moza.
"Buat apa marah, perkataan lo tadi ada benernya, kebanyakan orang suka ngelebih-lebihin yang di anggap nya sepesial dan menyembunyikan yang buruk,"
"Namanya aja hidup, mana ada orang mau ngungkapin keburukannya?"
Alga mencubit hidung Moza gemas, "aduh!" pekik Moza.
"Kok lama banget sih Ga, perasaan dari tadi masih jam dua belas lebih lima belas tuh," sambungnya mengeluh.
"Ya alhamdulillah!"
"Kok alhamdulillah sih ga?"
"Gua bisa lama-lama sama lo,"
"Dih najis!" cibir Moza kemudian membalik badannya, membelakangi Alga.
"Di mana-mana ya, para cewek pada suka sama gua, lo seharusnya bersyukur tidur sekasur sama gua, ini malah ngebacot!"
Tidak ada jawaban dari Moza, Alga menjadi heran ada apa dengan pacar nya ini sampai-sampai tidak membalas cibiran nya.
"Za?" panggil Alga.
"Moza?"
"KEJU!" geram dengan tingkah Moza, Alga langsung membalikkan badan mungil tersebut, seketika wajah kesalnya menjadi tersenyum. "Anjay, ternyata lo tidur...gak cuma manis, tapi cantik,"
"Eunggg," lenguh Moza kemudian meringkuk.
"Anjirt kek anak curut gitu, lo pasti kedinginan ya?" Alga menarik selimut untuk menutupi tubuh Moza. "Nah, udah anget kan? Enak kan? Hahahah, udah pantes nih gua jadi suami lo," ujarnya sendiri sambil menatap hangat wajah Moza.
***
15:15
"Hoaammm!" Moza merentang kan kedua tangan nya, kemudian membuka mata, masih sama di kamar Alga dan di peluk Alga.
"Dipeluk?!"
"Alga, lepasin tangan lo dari perut gua!" sentak Moza lalu menepis tengan milik Alga.
"Apaan sih lo, gua ngantuk!" Alga menarik tubuh Moza, kemudian dipeluk nya lagi.
"Alga, lepasin gua!"
"Gak mau, gua nyaman." Alga semakin mengeratkan pelukan nya.
"Alga," pasrahlah Moza dipelukan laki-laki somplak itu mau gimana lagi, tubuh nya tidak memadai untuk melawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SOMPLAK Boyfriend✓
Ficção Adolescente⚠️WARNING! Mengandung unsur dan kata kasar, berbijaklah dalam membaca. 🏅#1 for Adult [09/05/20] 🏅#1 for Girlfriend [09/05/20] 🏅#3 for Anakharam [08/04/20] 🏅#5 for Moza [08/05/20] 18+ ❛❛Gua udah nolongin elo, sekarang lo harus jadi pacar gua!❛❛...