7. Acuh

3.2K 396 78
                                    

Rose turun dari lantai atas, dia hendak mengambil air minum karena haus setelah berjam-jam mengobrol lewat telpon.

Tap

Tap

Tap

Deg

Tatapan mata Rose bertemu dengan mata coklat Rio, pemuda itu masih terjaga menonton televisi di ruang tengah, padahal sudah hampir jam 1 malam, Rose acuh, dia tetap ke dapur untuk mengambil air minum, lalu membawanya ke kamar.

Pagi nya, Rose adalah member pertama yang sudah terbangun pagi itu, dia berjalan santai turun dari lantai atas dengan gelas di tangan kiri nya, lagi dia terkejut mendapati Rio sudah berdandan rapi siap bertugas, mereka sama-sama terdiam, tak ada yang mau menyapa terlebih dahulu.

"Apa dia tak tidur dari semalam?" Batin Rose berjalan menuju ke sofa di depan tv, Rio yang merasa canggung memilih ke dapur untuk membuat susu coklat.

"Pagi Rio" sapa Jennie dengan muka bantal nya, Rio mengangguk.

"Pagi Rio" sapa Jisoo terburu-buru karena haus.

"Pagi Rio" terakhir Lisa yang masuk dapur dengan mata setengah terpejam dan rambut yang berantakan, Rose menoleh kearah dapur, penasaran karena ketiga member nya tak kunjung ke ruang tv, mereka rupanya sedang mengobrol di meja makan bersama Rio yang hanya diam, mendengar ocehan Jennie, Jisoo dan Lisa.

"Chaeyoung-ahh" teriak Jisoo memanggil Rose

"Ya unnie" sahut nya.

"Ayo kita sarapan, jam 8 kita sudah harus sampai di gedung YG" ajak sang unnie tertua, Rose pun segera beranjak menuju ke dapur.

Rio duduk di ujung meja, sebelah kirinya adalah Jennie dan Jisoo, dan sebelah kanan nya adalah Lisa, di susul Rose.

"Lisa, pimpin doa" perintah Jisoo, Lisa langsung menarik tangan kanan Rio dan tangan kiri Rose untuk di genggam nya, Jennie menggenggam tangan kiri Rio dan tangan kanan Jisoo untuk berdoa sebelum makan.

"Amen" ucap mereka serentak saat Lisa mengakhiri doa nya, mereka pun mulai sibuk sendiri dengan makanan masing-masing yang di masak oleh Jisoo.

"Aku sedang diet, tak mungkin menghabiskan nasi sebanyak ini" keluh Jennie, dia kemudian menuang setengah nasinya ke piring Rio.

Lisa pun dengan acuh nya mengambil tomat  yang sudah dipotong dari piring Rio dan melahapnya, Rose melirik penuh selidik dengan kelakuan Jennie dan Lisa.

"Bagaimana bisa? Mereka baru semalam kenal" batin Rose, Jennie dan Lisa serta Jisoo memang sudah tahu seperti apa Rio, jadi mereka santai-santai saja dengan pemuda itu, toh tak ada yang melihat selain member sendiri.

Para gadis sudah bersiap menuju gedung YG, Rio terperanjat begitu membuka pintu gerbang dorm banyak lampu blitz menyerang nya, belum lagi ditambah dengan fans yang sudah berkerumun di sekitar mobil yang menjemput dan akan membawa mereka ke gedung YG.

Rio berdiri di sisi pintu, menghalangi fans yang siap merangsek ingin menyentuh idola nya, Lisa yang pertama masuk, disusul Jennie, Jisoo, dan terakhir Rose, gadis itu melirik tajam pada Rio yang cuek dan membalas tatapan Rose.

Setelah dipastikan semua sudah masuk, Rio menutup pintu lalu masuk ke bangku depan samping kemudi, di belakang, Blackpink sibuk melambaikan tangan nya pada blink yang setia menunggunya diluar dorm dari pagi buta.

Rio kembali membuka kan pintu untuk member Blackpink, dan membuntuti mereka sampai memasuki gedung.

"Rio, pulanglah dulu, ambil semua baju mu, Blackpink tak akan kemana-mana sampai sore nanti" beritahu manager hyung pada Rio.

"Ne hyung" jawab Rio, dia pergi menuju ke rumah keluarga Jung untuk mengambil motor nya.

Di rumah Jung, Yunho mengajak Rio mengobrol di teras samping dekat garasi dimana motor Rio berada.

Krystal mengintip dari dalam, menatap Rio yang sudah 2 hari tak dilihat nya, matanya sendu, mungkin dia rindu, hanya belum mau mengakui nya.

Pemuda itu kembali ke gedung YG dengan motor nya, dan saat hendak pulang ke dorm setelah latihan, Lisa memaksa untuk ikut Rio  menaiki motor, staff dan manager oppa sudah membujuknya untuk mengurungkan niat nya, tapi Lisa tetap pada pendirian nya, akhirnya dengan jaket tebal, masker dan helm, dia berjalan riang menuju ke tempat motor Rio terparkir, jiwa kekanakan nya masih menempel ditubuh Lisa, jadi kadang dia bertingkah semau nya.

Motor Rio melaju di paling depan, diikuti mobil para member, dan terakhir mobil para staff, Jennie dan Jisoo terkekeh dengan tingkah Lisa yang melambai-lambaikan kedua tangan nya sambil berdiri di boncengan motor milik Rio, padahal manager oppa sudah dibuat senam jantung, khawatir dengan kelakuan sang maknae itu.

Pagi harinya, Rio lebih dulu keluar dari pintu gerbang, untuk mengatur para penggemar agar lebih tertib.

"Oppa, apakah kamu yang terlibat kasus kesalahpahaman dengan Jongin waktu itu?" Tanya seorang fans yang mengenali wajah Rio.

"Bukan" elak Rio

"Iya itu oppa, aku mengenali wajah tampan itu oppa" desak sang gadis yang adalah penggemar blackpink.

"Hey apa kalian tahu siapa oppa ini? Dia yang terlibat kasus dengan Jongin kemarin" teriak gadis itu memberitahukan pada teman-teman nya

"Wah benarkah?" Para gadis itu malah berusaha mencari perhatian Rio, bahkan saat Blackpink hendak memasuki mobil pun beberapa gadis nampak nampak menarik-narik lengan Rio.

Jennie dan Lisa mencemaskan keadaan Rio di luar yang diserang para wanita muda yang mengenali Rio, sampai dia kesulitan memasuki mobil.

"YAK!" Teriakan Rio mampu membuat ratusan gadis itu terdiam.

"Jika kalian tidak bisa tertib seperti kemarin, ku pastikan hari ini adalah terakhir kalinya kalian bisa bertemu dengan Blackpink" ancam Rio pada para fans yang brutal, dia kemudian memasuki mobil yang berisi para member Blackpink menuju ke kantor YG.

"Rio jjang" puji Jisoo menepuk-nepuk bahu kanan Rio dari belakang.

"Daebak" gumam Lisa

"Wow, seperti inilah seorang pengawal seharusnya" giliran Jennie yang bersuara.

Dan sepertinya, ancaman Rio kemarin berhasil membuat para fans takut, mereka terlihat sangat tertib dan tak membuat keributan saat Rio keluar dan berdiri di samping pintu gerbang dorm.

"Oppa" panggil gadis yang kemarin menjadi biang keributan, Rio melirik gadis itu.

"Maafkan kami ne, kami hanya terlalu antusias kemarin" tutur gadis itu tulus, Rio hanya mengangguk sekali sebagai jawaban.

"Ini untuk oppa, agar tetap sehat dan kuat dalam menjaga idola kami" lanjut sang gadis menyerahkan vitamin dalam bentuk minuman siap minum dalam botol coklat, Rio tanpa ragu menerima pemberian gadis itu, dan mengantongi nya.

"Kami percayakan keselamatan para gadis kami di tangan oppa" lanjut gadis itu mewakili teman-teman nya.

"Kamsahamnida" jawab Rio singkat.

#TBC







The BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang