22. Nightmare

3.3K 359 124
                                    

"OPPAAA. . . !" teriak Rose terbangun dari tidur nya, nafasnya tersengal, peluh bercucuran di wajah nya

"Rosie, sayang, kamu sudah sadar" sambut ibu Park cemas yang langsung menghampiri ranjang sang putri, Rose linglung, dia menatap isi kamar nya.

"Tidak, ini bukan kamar ku" batin Rose, dia lalu menatap tangan kanan nya yang berdenyut nyeri, dan ada jarum infus rupa nya, Rose bersiap turun dari atas ranjang nya.

"Sayang, jangan banyak bergerak dulu" ucap ibu Park menahan sang putri yang hendak beranjak.

"Oppa, Rose ingin bertemu dengan Rio oppa eomma" jawab Rose mengabaikan ucapan ibu nya.

"Rio sudah tidak disini lagi sayang" lirih sang eomma.

Deg

Rose langsung terdiam di ambang pintu kamar, sambil menenteng infus nya.

"Tidak, eomma bohong" histeris Rose

Rose di rawat di rumah sakit selama beberapa hari karena mengalami serangan panic attack, efek dari rasa trauma nya yang melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri, saat Rio tertembak demi melindungi nya, dan sekarang, hampir dua minggu Rose selalu mengalami mimpi buruk yang sama, bayangan dan kalimat yang Rio ucapkan kala itu terus menghantui nya, dan sampai sekarang, dia tidak tahu keadaan Rio yang sesungguh nya.

Ayah dan ibu Park menatap miris pada putri nya yang sedang melamun di depan jendela kamar nya, Rose untuk sementara dibawa pulang ke Australia oleh orang tua nya yang khawatir pada kesehatan mental putri nya.

"Yeobo, apa kamu tak ingin mencari tahu keberadaan pemuda itu, aku mencemaskan putri kita, yang hanya melamun, melamun, dan melamun, dia bahkan mengabaikan telpon dari member nya" cemas ibu Park mengungkapkan kegundahan hatinya pada sang suami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yeobo, apa kamu tak ingin mencari tahu keberadaan pemuda itu, aku mencemaskan putri kita, yang hanya melamun, melamun, dan melamun, dia bahkan mengabaikan telpon dari member nya" cemas ibu Park mengungkapkan kegundahan hatinya pada sang suami.

Sementara di Korea, kejadian yang menimpa Rio masih menjadi topik hangat untuk dibahas oleh para netizen, ada yang bersimpatik, ada juga yang tetap menyalahkan Rio, tapi tak sedikit juga yang mendukung hubungan kedua nya.

"Ku dengar sang bodyguard itu belum diketahui keadaan nya sampai sekarang ya? Bukan salah dia jika jatuh cinta pada artis yang di kawal nya, mereka setiap hari bertemu, dan hey, siapa yang bisa menebak kemana hati bisa memilih? Gila kalian yang melarang idola nya berkencan"

"Berhenti mengurusi kehidupan pribadi para idol, mereka juga berhak bahagia"

"Cinta tidak salah, kalian yang salah, mengekang idola kalian"

"Rio cepat sembuh, aku mendukung mu dengan uri Rosie"

"Andai pengawal itu tahu diri, ku rasa kejadian ini tak akan pernah ada"

"Rosie ku sayang, ada banyak pria yang lebih segalanya di banding Rio, kenapa kamu memilih si miskin itu? Seorang bodyguard tak sebanding dengan seorang idol"

Dan masih banyak lagi komentar pro dan kontra dari para K-netz, beberapa fans bahkan mengirim bunga dan poster berisi dukungan untuk Rio ke dorm Blackpink, fans yang benar-benar mencintai idola nya, pasti akan mendukung apa pun yang menjadi pilihan bias nya.

Jennie menghela nafas, mendongak menatap langit-langit kamar nya di temani Lisa dan Jisoo.

"Kenapa semua menjadi serumit ini" gumam nya

"Jika aku yang berada di posisi Rio, aku tak akan memperdulikan omongan orang lain, toh Rose juga memiliki rasa pada nya, tak ada paksaan" timpal Lisa.

"Untung kamu bukan Rio, karena jika jalan pikiran mu seperti itu, artinya kamu egois, Rio tak berbuat nekat karena dia memikirkan karir Rose, juga kita" kata Jisoo sedikit kesal pada pemikiran maknae mereka .

Jennie dan Lisa menelan ludah, bengong dengan ucapan Jisoo yang tumben sekali benar.

Lisa menjatuhkan tubuh nya diatas kasur, menghela nafas dalam.

"Dorm terasa sangat membosankan, tanpa Rose dan Rio" lagi Lisa mengeluh, sang maknae itu memang selalu berucap apa adanya yang terlihat seperti keluhan.

Dan di tempat lain
Yunho sedang berkonsultasi dengan dokter yang menangani Rio di rumah sakit Mount Elizabeth, sudah dua minggu pemuda itu tidak sadarkan diri karena luka tembak di punggung nya.

Awalnya Rio memang di rawat disebuah rumah sakit di Korea, tapi mengingat sasaeng fans yang menembak Rio belum tertangkap, Yunho memilih membawa anak buah nya itu berobat ke singapura, yang terkenal dengan rumah sakitnya yang memiliki tenaga medis terbaik dunia.



Di Australia

"Yeobo" suara ayah Park terdengar memanggil sang istri.

"Aku tahu dimana Rio berada, seorang staff dari YG memberitahuku" lanjutnya berbisik pada sang istri yang berjalan antusias mendekati suami nya yang berada di kamar.

"Jadi, apa kah kita akan kesana berdua, atau dengan Rose, yeobo?" Tanya ibu Park.

"Staff itu mengatakan, Rio belum sadarkan diri sampai sekarang, dan mungkin, dengan membawa Rose, itu mampu membawa pengaruh baik untuk memancing kesadaran nya" jelas ayah Park.

"Kamu yang memberitahukan kabar ini pada nya ne" pinta sang istri, ayah Park setuju.

Tok . . .

Tok . . .

Tok . . .

Ayah Park mengetuk pintu kamar sang putri.

"Ne appa?" Rose membuka pintu kamar nya.

"Boleh appa masuk?" Tanya ayah Park, Rose membuka lebar pintu kamar nya.

Ayah Park duduk di sofa panjang depan jendela kamar sang putri.

"Apa kamu siap untuk bertemu Rio?" Tanya ayah Park, Rose terkejut dan bingung dengan pertanyaan sang ayah, karena selama ini tak ada yang tahu pasti, kemana Jung Yunho membawa pergi Rio kala itu.

"Rosie siap appa, Rosie siap" jawab Rose tak sabar.

"Siapkan baju dan paspor mu, besok kita ke Singapore" beritahu ayah Park.

Dan berangkatlah keluarga Park ke Singapore, menuju rumah sakit Mount Elizabeth, tempat Rio di rawat, tapi sebelum ke sana, mereka menuju ke hotel terdekat untuk chek in terlebih dahulu.

Kemudian, dengan menggunakan taxi, mereka pun ke rumah sakit, Rose menyamar menggunakan jaket, masker dan topi, agar tak dikenali, dia takut seseorang akan memergoki nya, dan membuat situasi kembali memanas, karena Rio tertembak bukan tanpa alasan, Rio di tembak oleh seorang fans fanatik Rose yang tak rela gadis idola nya berkencan, terlebih dengan Rio yang mereka anggap tak sejajar dengan Rose perihal pekerjaan nya, tapi siapa yang bisa mengendalikan kemana hati harus berlabuh? Tak ada, begitu juga dengan Rio dan Rose yang tak menyangka, jika rasa ketertarikan diantara mereka akan tumbuh begitu saja, dan beresiko pada keselamatan mereka berdua.

Kemudian, dengan menggunakan taxi, mereka pun ke rumah sakit, Rose menyamar menggunakan jaket, masker dan topi, agar tak dikenali, dia takut seseorang akan memergoki nya, dan membuat situasi kembali memanas, karena Rio tertembak bukan tanpa alasan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




#TBC

The BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang