6.1

115 11 0
                                    

Sepertinya ini part yang panjang khusus pertarungan mereka.

Satu tamparan mendarat di pipi nana. Pipinya memar, namun tak ada darah di wajahnya.

"BERANINYA LO NAMPAR GUE!" Nana pun mendorong sera hingga terjatuh, dan memukulinya.

Sera berada dibawahnya, dan sulit untuk melakukan perlawanan. Dia pun berusaha membalikkan tubuhnya, namun tenaga nana lebih besar dari perkiraannya.

Yerin segera memisahkan mereka, dan minhee berlari untuk melaporkan kepada guru.

Yerin menahan tangan nana. Namun nana mendorong dengan keras hingga yerin terjatuh. Kini nana sudah seperti kerasukan. Nana yang sekarang, tidak seperti biasanya.

Kelima ajudannya sudah terkapar di lantai. Tiga orang tidak sadarkan diri, dua orang sisanya patah tulang sepertinya.

Sera tetap berusaha menahan kedua pergelangan tangan nana dengan sekuat tenaga. Mencengkramnya dengan keras sampai nana pun meringis kesakitan.

"HEY KALIAN!"

Untungnya, minhee pun datang dengan seorang guru.

Nana ditarik secara paksa, dan sera pun pingsan.

.

Sera beserta kelima orang itu dibawa ke uks. Nana dibawa ke ruang kepala sekolah

"Sera kenapa?" Tanya minkyu panik.

"Kita ngobrol diluar." Ajak yerin.

"Kenapa?" Sambung minkyu.

"Nana minta buat ikut les ke sera, tapi sera nyuruh buat bilang sendiri ke orangnya langsung." Jawab yejin. "Kayaknya sih nana belom bilang, dan terus maksa sera. Sera tetep bilang hal yang sama, dan terjadilah."

"Sampe segitunya."

"Kalo pak seungyoun tau ceritanya bakal kek gimana." Minhee khawatir.

"Bakal jadi bahan gosip tuh." Celetuk yejin.

.
.

Tbc

[✔] HELLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang