7.2

118 14 0
                                    

Votement nya jangan lupa~~~

Tak butuh waktu lama, seungyoun pun sampai di tempat. Yerin dan minhee sempat tercengang dengan cepat nya seungyoun sampai. Entah karena jalanan yang kosong, atau seungyoun yang ngebutnya kek pembalap.

"Mereka nebeng." Ujar sera sambil menunjuk yerin dan minhee yang duduk di kursi belakang.

Seungyoun mengangguk. "Rumah kalian dimana?"

"Saya di jalan xx komplek xx blok C." Sahut minhee.

"Saya juga sama, tapi di blok E." Sambung yerin.

"Kalian udah lama kenal berarti ya? Satu komplek gitu."

"Ga kok, kita baru kenal pas SMA, saya gatau dia hidup di dunia." Ujar minhee.

"Dih, gue juga gatau lu napas atau engga." Balas yerin.

"Hahaha, pasti kalian bisa deket juga gara-gara satu komplek dan sering pulang bareng, ya kan?" Goda seungyoun.

"Ngaku aja." Sambung sera.

"Ish."

Ga kerasa, mereka pun sampai di tujuan. Mereka mengantar minhee terlebih dahulu, lalu yerin. Dan kini, tersisa mereka berdua di mobil.

"Ke rumah?"

"Rumah kakak."

"Eh? Gamau pulang?"

"Pulangnya ke rumah kakak."

Seungyoun tak bisa menahan senyumnya. "Kenapa ga kerumah kamu?"

"Lagian gaada siapa-siapa."

"Kan ada sopir sama pembantu."

"Oh, gamau aku kerumah?"

"Mau kok, cuma mau ngetes aja."

"Ish."

Saat mereka hampir sampai di apartemen, tiba-tiba sera mendapat telepon.

Bumbayah! Tet tererereret yayaya bumbayah!

"Halo?"

"Kamu dimana?"

"Di jalan."

"Yaudah, kamu cepet pulang kerumah."

"Lagi dirumah?"

"Iya, kita baru nyampe."

"Yaudah." Sera pun menutup teleponnya.

"Mama kamu?"

Sera mengangguk. "Baru pulang katanya."

"Yaudah, saya anterin kerumah."

"Ish, padahal aku gamau pulang."

Seungyoun mengelus rambut sera. "Nanti lagi ya."

"Ish."

Lalu mereka pun sampai dirumah. Seungyoun pun langsung pergi.

"Oh? Sera udah pulang." Sambut mama sera.

"Kenapa malem banget?" Tanya papanya.

"Udah gausah dimarahin, dia kan baru lulus, pasti asik main sama temennya."

"Main terus, makanya nilainya begitu."

"Udah, gausah gitu."

Sera pun segera pergi ke kamarnya. Dia lalu membanting dirinya ke atas kasur. Kasian kasurnya.

"Haaa, kapan papa sadar sih?" Gumamnya.

.
.

Tbc

[✔] HELLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang