1st : Switched (1)

63 28 4
                                    

ICE KINGDOM

Arghh!

Ratu --Roana-- Ice Kingdom mengerang kesakitan, semua orang mendengar dengan getir di luar. Di dalam hanya seorang dukun beranak berpakaian hitam legam menutupi setengah dari wajahnya. Tentu saja itu misterius.

Tak lama suara jeritan bayi terdengar membuat Ratu menghempaskan tubuhnya lelah tapi merasa senang. Orang-orang di luar ingin segera masuk namun mereka memilih menunggu sebentar setelah pintu di buka.

"Apa jenis kelamin anakku?" tanya sang Ratu lemah.

Orang misterius diam sejenak tidak menjawab perkataan sang Ratu. Orang itu keluar menuju balkon istana dengan keadaan bayi masih terbalut darah.

Ratu tercengang kaget. Dia berteriak panik dan takut bayinya diculik.

"Vhelix, bayi kita!" teriak Roana--Ratu ice kingdom--memanggil suaminya--Vhelix. Vhelix dengan paksa membuka pintu dan menghampiri istrinya.

"Apa yang terjadi?" Vhelix merasa cemas dan memeluk istrinya yang lemah.

"Orang itu membawa bayi kita!"

Vhelix menggeram marah dia menyuruh pengawal untuk mengepung wanita itu.

Pengawal berdatangan dan mengepung seorang wanita berpakaian hitam di balkon istana.

"Ratu, aku hanya membersihkan bayimu. Bayimu perempuan." suara tenang datang dari luar kamar membawa seorang bayi yang sudah dibalut lembut oleh kain sutera.

"Serahkan bayiku padaku!" Vhelix segera merebut bayinya dan membawanya kepada Roana.

"Raja, aku telah membantumu, tapi aku sepertinya telah diperlakukan kasar," bibir seseorang yang misterius itu senyum miring dengan tertutup jubah.

"Jika bukan karena fakta kau mencoba membawa putriku, aku tidak akan bersikap kasar padamu!"

Orang itu hanya tenang dan tenang "Mana gajiku?"

Seorang kasim melemparkan sebungkus uang dan orang itu menghilang dalam asap.

"Aku mencurigai orang itu," Roana bergumam. Vhelix menggeleng pelan.

"Yang terpenting bayi kita sudah aman bersama kita."

Roana mengalihkan tatapannya "Siapa namanya?"

Vhelix tersenyum dan melihat bayinya dengan seksama. Dia sedikit mengernyit tapi segera menghilangkan kerutannya.

"Bayi kita yang cantik, namamu Red Icy. Aku tidak tahu kenapa matamu merah, tapi itu anakku. Kau selalu menjadi anakku," Vhelix memeluk putrinya dengan hangat.

"Red Vhelix Icy," gumam Roana. Vhelix melirik istrinya lembut.

"Nama yang bagus sekali," Vhelix bersemangat.

"Red Vhelix Icy kecilku, mari rayakan kelahiranmu."

...

Red Vhelix Icy

A SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang