2nd : Switched (1)

44 25 0
                                        

FIRE CASTLE

BRAK!

Ratu Fire Castle Alina terjatuh di bawah dengan keadaan bersimpah darah.

"Apa yang terjadi," Raja Fire Castle--Rhamos. Memeluk istrinya dan membawanya ke ranjang.

"Bawa seseorang untuk membantu istriku melahirkan!" teriak Rhamos "Apa yang kau tunggu cepat!"

Pengawal dan pelayan berlarian mencari seseorang.

"Yang Mulia, aku membawakanmu dukun beranak ...." Rhamos melirik orang yang baru saja datang dan dengan cepat menghampirinya.

"Cepat bantu istriku!" dia sedikit berteriak kepada orang itu.

Orang itu memakai jubah hitam misterius, wajahnya tertutupi jubah. Rhamos sudah tidak bisa berpikir jernih saat melihat istrinya dalam keadaan seperti itu.

"Apa yang kau tunggu, cepat!" teriaknya lagi.

"Yang Mulia, anda bisa keluar sebentar," ujar orang itu tenang

"Apa katamu!" Rhamos benar benar emosi, bagaimana dia bisa meninggalkan istrinya dalam keadaan seperti itu!

"Hasilnya akan tak terbayangkan jika raja tidak keluar sekarang,"

"Ap-"

"Yang Mulia, mari kita tunggu di luar," perkataan Rhamos terpotong oleh adiknya dan dia menghela napas kasar lalu keluar dari ruangan.

Orang yang memakai jubah itu menutup pintu dan membantu melahirkan. Tapi karena kehilangan banyak darah Alina pingsan dan tidak mengingat apa apa. Si jubah itu memasukkan sesuatu kemulut Alina dan keluar balkon sebentar membawa bayi.

Rhamos mengintip dan tidak menemukan si jubah itu di sudut ruangan. Dia akhirnya memasuki ruangan menuju istrinya.

"Alina, Alina--," ujar Rhamos cemas menepuk nepuk pipi istrinya pelan.

Si jubah itu masuk membawa bayi yang sudah dibalut dan diberikan kepada Raja Rhamos.

"Yang Mulia, selamat. Anakmu laki laki,"

Rhamos sedikit mengernyit tetapi dia merasa bahagia.

"Terimakasih,"

"Baik, aku akan pergi," si jubah itu hendak berpamit pada Rhamos.

"Berikan uang untuk orang ini," beberapa pengawal memberinya sekantong emas dan dia pergi dari kerumunan. Rhamos memegang hartanya dan mengusap rambut istrinya.

Alina perlahan membuka mata dan samar samar melihat Rhamos di depannya menggendong seorang bayi. Dia tersenyum.

"Anak kita," Alina mengusap kepala anaknya pelan.

"Anak kita lelaki, karena dia akan menjadi luar biasa dan mempunyai mata berwarna biru aku akan menamainya denga Flarie blue,"

"Flarie Blue, bocah kecil. Nama yang bagus bukan?" Rhamos tersenyum menatap Flarie--anaknya.

Alina mengikuti Rhamos mengelus kepala bayinya.

"Selamat datang Flarie,"

...

Flarie Blue

A SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang