Icy meringis melihat Flarie, serangan Ricca tidak buruk sama sekali itu pasti sakit.
PRAK
Sebuah serangan memecahkan perabotan gubuk Ricca.
Bukan, ini bukan serangan Ricca. Ini berbeda, cahaya hitam kembali menghujam. Mereka bertiga menoleh satu sama lain secara bergantian.
"Apa itu!" histeris Flarie.
"Itu ... itu kegelapan. Ayo, ayo pergi!" teriak Icy. Mereka bertiga refleks tebang menjauhi gubuk itu.
Serangan bertubi-tubi menyerang mereka. "Icy gawat! Pegang sapuku," teriak Ricca, karena Icy tidak mau melakukan kesalahan seperti tadi lagi dia refleks memegang sapu Ricca juga tangan Flarie di sisi lainnya.
Ricca menaburkan bubuk bedak dan sapunya melesat dengan cepat sekali.
"WOW, WOW, WOW," teriak Icy dan Flarie yang terombang ambing. Rombongan monster yang gosong itu masih mengejar mereka membabi buta.
Swoshh!
"Argh," teriak Flarie yang paling belakang saat sebuah pedang berhasil melukai tangan Flarie.
"Astaga Ricca, percepat!" teriak Icy, Ricca pun terus menerus menaburkan bubuk sampai mereka melesat kencang. "Ricca! Jangan ambil satu rute, ambil lah secara acak. Mereka akan kebingungan,"
"Baik!" Ricca mengangguk dan menaburi bubuk bedak lagi. Ricca terbang membabi buta membuat Icy dan Flarie terombang-ambing. Bahkan tak jarang mereka terpental pohon dan dedaunan.
"Berhenti di danau itu, sepertinya mereka berhenti mengejar," Ricca menghentikan sapu terbangnya secara tiba-tiba membuat Icy dan Flarie yang belum bersiap-siap terlempar seperti buntalan bola.
Flarir menarik kepala Icy dan memeluknya agar tidak terbentur. Jika Flarie tidak memeluknya posisi Icy benar-benar mengenaskan.
BRUK
"Argh," Flarie meringis saat pantatnya menghantam akar pepohonan, ditambah beban dari tubuh Icy yang semakin menambah kecepatan dalam terjatuh. "Pantatku!"
Ricca yang melihat segera menghampiri dan membantu mereka berdiri.
Flarie yang malang.
"Maaf, maaf aku tidak sengaja," ujar Ricca.
-
"Hey apa ini sakit?" tanya Ricca pelan-pelan membuat Icy meringis melihat Flarie.
Flarie terluka banyak, belum lagi serangan Ricca dari perang internal, ditambah dengan luka pedang di tangannya dan terpental jatuh. Flarie nasibnya mengenaskan.
"Icy sakit!" teriak Flarie merengek, cih seperti bocah saja! Icy menepuk-nepuk kepalanya.
"Tahan ya,"
Flarie masih berteriak-teriak tidak jelas saat Ricca obati. Icy berdiri untuk melihat sekitar. Dia menginjak benda-benda kecil berwarna hijau di kakinya. Dia mengernyit "Ricca apa ini?" tanya Icy pada Ricca.
Ricca melihat sekilas dan kembali mengobati Flarie "Itu rumput,"
Icy mengangguk, ia tidak pernah menemukannya. "Tunggu di sini, ya? Aku akan mencari makanan,"
Flarie membelalak, ia tak mau ditinggalkan dengan penyihir gila ini.
"Icy ikut!"
"Flarie, obati dulu lukamu!"
"Flarie mau ikut!" kekehnya mencoba berdiri. Ricca melotot marah. Flarie yang merasakan aura mencekam langsung kembali ke tempatnya dan bungkam seribu bahasa.
Icy terkekeh dan pergi mencari sesuatu yang bisa di makan.
•••
Launchof

KAMU SEDANG MEMBACA
A Switch
FantasiJadwal update [Senin/Selasa] √ sudah pasti [Hari lain] sesuai mood sih♡ ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Ice Kingdom & Fire Castle Kekuatan yang selalu berselisih membuat kesepakatan dengan damai jika setiap bangsa tidak melewati perbata...