🌼 The Last Dinner? 🌼

2.1K 297 14
                                    

┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯
│    │    │    │   │    │    │    │    │   │
╎    │    │    │   │    │    │    ╎    │   │
✦    │    │    │   │    ╎   .│     ✦   │   │
  °     ╎.   │    │   ╎   .❃ .  │     °    .╎   │
        .❃˚  │   │   ❈       .    ╎         ⋅ ❈˚ │
              ⊹ ╎    │.     ˚       ⋅★           ⋅        ╎
           ⊹    ★    ╎   .                   ⋆                ˚ ✧.
                 ˚       ✧ .                  ⋆                         ˚






𝕊𝕖𝕝𝕒𝕞𝕒𝕥 𝕄𝕖𝕞𝕓𝕒𝕔𝕒













Tempat yang dulu selalu penuh suka duka itu sudah lama tak dikunjungi. Beberapa kali hanya dimasuki oleh jasa pembersih untuk menjaga segala barang disana tidak kotor.

Taehyung memarkirkan mobilnya di halaman rumah kecil tersebut. Rumah bagi ia dan saudara - saudaranya.

Begitu Taehyung memasuki ruang tamu, pemandangan tak nyaman langsung membuat pria itu mendesah pelan karena frustasi.

"Lama banget sih, tae," Ucap Jin dengan senyum yang dipaksakan.

Taehyung duduk di sofa, di sebelah Yoongi. Disamping Yoongi ada Jungkook dengan wajah tertekuk sedang bersender di kepala sofa.

Jin dan Hoseok memilih duduk diatas karpet berbulu dengan tatapan kosong.

"Gue ngajak kumpul bukan ngelihat kalian pada murung," Ucap Taehyung lalu melirik kearah Jungkook, "Berapa kali sih gue bilang kuk, ikhlasin anak cabang perusahaan kalau lo mau bebas dari jeratan mereka," Ucapnya.

Jungkook mengusap wajahnya frustasi, "Gue ga ngerti sama jalan pikiran gue sendiri, kak," Lirih Jungkook.

Jin menepuk pelan paha Jungkook, "Ada kita. Gue tahu lo ikhlas lahir batin ngelepas J Group asal itu buat kebahagiaan Eunha sama Beomgyu. Tapi bukan gitu caranya. Kita udah sama - sama sukses, ga ada salahnya sekarang kita saling bantu," Ucapnya dan mengelus pelan paha Jungkook yang berbalut jeans.

"Masalah kalian sama anak gimana, udah membaik?" Tanya Yoongi tiba - tiba.

Hening lekas menyelimuti mereka semua. Inilah masalah inti kenapa mereka merasa frustasi.

"Lo gimana, tae? Jadi pindah?" Tanya Hoseok.

Taehyung menggeleng pelan, "Yeonjun batalin pemesanan tiket. Dia ga mau gue pergiㅡ" Suara Taehyung tercekat, tapi sebisa mungkin menahan tangisnya, "Gue bahagia. Tapi disisi lain gue takut, gimana kalau gue buat salah lagi? Dan keadaan Yeonjun makin parah? Sedangkan bertahun - tahun ini gue sama Yerin ga nemu pendonor. Jangankan pendonor, keberhasilan selamat Yeonjun pasca operasi kecil banget," Lirih Taehyung.

"Setidaknya Yeonjun mulai terbuka ke lo, dan Yerin. Itu kabar baik, tae. Jangan tinggalin Yeonjun yang berusaha terbuka. Jangan ngelakuin kesalahan kaya gue," Ucap Yoongi sembari menepuk - nepuk punggung Taehyung pelan.

"Gue ayah yang buruk. Mungkin karena itu panggilan gue ayah, sama kaya ayah kita. Andai gue sadar, kalau Taehyun minta didengarkan. Kejadian waktu itu ga bakal terjadi. Dan karena gue juga, penyakit mentalnya makin parah. Kadang dia susah bedain dunia nyata dan halusinasi yang dia buatㅡ tapi gue berterimakasih sama Soobin. Dia kakak yang bisa diandalkan, dan setidaknya Taehyun mulai nyaman sama sekitarnya karena semua saudara - saudaranya ngedukung dia," Ucap Yoongi dan tersenyum tulus kearah Jin.

𝔼𝕦𝕟𝕠𝕚𝕒 [ TXT ft. BangChin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang