┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯┯
│ │ │ │ │ │ │ │ │ │
╎ │ │ │ │ │ │ ╎ │ │
✦ │ │ │ │ ╎ .│ ✦ │ │
° ╎. │ │ ╎ .❃ . │ ° .╎ │
.❃˚ │ │ ❈ . ╎ ⋅ ❈˚ │
⊹ ╎ │. ˚ ⋅★ ⋅ ╎
⊹ ★ ╎ . ⋆ ˚ ✧.
˚ ✧ . ⋆ ˚𝕊𝕖𝕝𝕒𝕞𝕒𝕥 𝕄𝕖𝕞𝕓𝕒𝕔𝕒
Soobin terus menatap ambang pintu, berharap seseorang yang ia kenal masuk dengan raut wajah penuh amarah. Atau mereka akan datang dengan wajah datar dan sorotan mata yang tajam? Soobin terus menimang apa yang terjadi selanjutnya.
Suara ocehan para guru yang mempertanyakan akhlak Soobin sebagai murid yang kini berubah tidak digubris sedikitpun oleh Soobin. Bahkan, di dengar saja tidak.
Soobin menghentak - hentakan kakinya pelan hingga menimbulkan suara decitan kecil dari kursi berdasar kayu yang ia duduki.
"Kim Soobin! Kamu dengar saya apa tidak?!" Tanya guru konseling yang wajahnya memerah karena kesal terhadap perlakuan Soobin.
Soobin menatapnya, lalu menggeleng pelan. "Buat apa, anda sebagai guru aja tidak mendengarkan saya sebagai murid. Minta dihormati?" Sindir Soobin dan berhasil membungkam semua yang ada di ruangan tersebut.
"Kalau orangtua kamu tahuㅡ"
"Mereka ga bakal tahu. Mereka ga peduli," Potong Soobin.
Tapi sedetik kemudian, wajah yang meremehkan sekitarnya itu menegang, tatapannya menampakan keterkejutan.
Harapan Soobin terkabul.
Jin dan Sowon masuk kedalam ruangan konseling dengan raut wajah yang berbeda. Jin seperti biasanya, menampilkan wajah datar karena menahan emosi dalam dirinya. Sedangkan Sowon menatap khawatir Soobin.
Soobin menggeser kursinya menjauh dari kursi kosong di sebelahnya. Lalu berucap pelan kepada guru konselingnya.
"Saya pasti mati sekarang," Ucap Soobin dan masih terpana dengan pemandangan luar biasa tersebut.
Sowon duduk diantara Jin dan Soobin. Tangannya terulur untuk mengusap pelan wajah Soobin seperti biasanya, tapi Soobin reflek menjauhkan tubuhnya dengan tatapan penuh waspada.
Soobin kira ia akan ditampar.
"Anak saya ada masalah apa?" Tanya Jin.
Beberapa pengurus sekolah seperti kepala sekolah dan wali kelas Soobin datang. Tentu mereka juga terkejut dengan kedatangan Kim Seokjin yang tidak pernah hadir ke acara sekolah.
"Begini Tuan Kim, Soobin menorobos masuk ke gedung B dan mencoba membuat perkelahian dengan salah satu anak disana. Selain itu, Soobin masih dalam tahap skorsing karena pemakaian narkotika, dan dia datang dengan pakaian bebas. Jadi Soobin mendapat 4 pelanggaran," Ucap sang guru konseling.
Soobin berdecih pelan, namun dapat di dengar semuanya. Soobin mendekatkan wajahnya kepada guru konseling perempuan tersebut, lalu tersenyum licik, "3 pelanggaran. Saya engga pernah pakai narkotika. Sekolah ini yang ga becus ngurus anak didiknya!" Ucap Soobin sarkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔼𝕦𝕟𝕠𝕚𝕒 [ TXT ft. BangChin ]
Hayran KurguⒺ ⓝ ⓓ 𝐇𝐨𝐰 𝐭𝐡𝐞 𝐩𝐞𝐫𝐟𝐞𝐜𝐭 𝐥𝐢𝐟𝐞 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐥𝐢𝐤𝐞 ¿ "𝙴𝚟𝚎𝚗 𝚠𝚎 𝚕𝚘𝚜𝚝 𝚊𝚗𝚢𝚝𝚑𝚒𝚗𝚐 𝚓𝚞𝚜𝚝 𝚏𝚘𝚛 𝚒𝚝?" ✧.⋆ ⚠️ Indonesian Fanfic Publish ;; 24/ 01 ㅡ 17/ 04, 2020🌼 ©ᴘᴄʜᴀʀᴀ Pict by Pinterest.