Dua Puluh Empat.

2.4K 218 63
                                    

Ryujin sedang membereskan lemarinya.

"Ngapain,yaang?" tanya Hyunjin sambil membawa semangkuk es krim.

"Ini Mas,aku lagi beresin lemari sekalian nyari baju buat ke nikahan Kak Lia sama Kak Lino." ucap Ryujin.

Hyunjin tersenyum gemas saat mendengar Ryujin memanggilnya dengan sebutan 'Mas'.

"Aduh adem banget." ucap Hyunjin sambil tersenyum.

Ryujin menatap Hyunjin aneh.

"Apa sih?" tanya Ryujin.

"Kamu manggil aku 'Mas' tuh bikin adem hati banget,yaang." ucap Hyunjin.

Ryujin pun menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kan kamu sendiri yang pengen dipanggil 'Mas'." ucap Ryujin.

"Iya makanya aku seneng hehehe." ucap Hyunjin menunjukkan cengirannya.

"Kamu tadi apa? Nyari baju buat ke nikahan bang Lino?" tanya Hyunjin lalu menyendokan sesuap es krim ke mulutnya.

Ryujin mengangguk.

"Iya,baju pesta aku kayanya udah gak cukup semua deh. Apa aku pinjem aja ya?" ucap Ryujin.

Tangan Hyunjin yang sedang menyendokan es krim pun terhenti dan menaruhnya kembali di mangkuk. Kemudian,Hyunjin menaruh mangkuk es krim tersebut di atas nakas.

Hyunjin menghela napasnya.

"Yaang,apa susahnya sih minta ke aku buat beliin?" ucap Hyunjin.

"Emangnya aku gak mampu buat beliin baju kamu?" lanjutnya.

Ryujin menoleh ke arah Hyunjin.

"Kan dipakenya cuma sekali juga,jadi minjem aja. Kok kamu malah marah?" ucap Ryujin.

Hyunjin menatap Ryujin.

"Aku suami kamu."

"Kamu berhak minta apapun ke aku,karena aku yang bertanggung jawab buat menuhin semua kebutuhan kamu." ucap Hyunjin.

Hyunjin masih tidak habis pikir dengan Ryujin yang selalu berpikir  dua kali ketika meminta sesuatu kepadanya. Padahal Hyunjin bisa memenuhi segala kebutuhan Ryujin. Penghasilan Hyunjin dapat dikatakan sangat cukup bahkan lebih dari cukup untuk memenuhi apa yang Ryujin butuhkan.

"Ya kan.. di lemari,baju pesta aku masih banyak,sayang aja kalo harus beli lagi." ucap Ryujin.

Hyunjin menghela napas lagi.

"Iya,mungkin baju pesta kamu banyak di lemari tapi kamu kan lagi hamil sekarang dan pasti udah gak muat,dari situ aja kamu bisa kan ngandelin aku sebagai suami kamu? Kamu tinggal bilang ke aku tentang kebutuhan kamu. Aku pasti akan kasih." ucap Hyunjin.

"Uang aku tuh uang kamu juga. Kamu tinggal minta ke aku pasti akan aku beliin." ucap Hyunjin.

"Jangan bertindak seakan-akan aku bukan siapa-siapa kamu,yaang. Aku suami kamu dan udah jadi kewajiban aku buat menuhin semua kebutuhan kamu dan udah jadi hak kamu buat minta sesuatu ke aku." ucap Hyunjin.

"Gak gitu maksud aku. Kok kamu malah marah-marah?" ucap Ryujin.

"Aku gak marah-marah,aku ngasih tau. Selama kita nikah kamu jarang banget minta apa-apa ke aku dan kamu selalu berusaha menuhin kebutuhan kamu dengan uang kamu sendiri,seakan-akan aku gak mampu buat beliin kebutuhan kamu. Dan kamu bertindak seakan-akan aku bukan siapa-siapa kamu." ucap Hyunjin.

Ryujin menunduk.

"Harga diri aku sebagai suami terluka,Ryujin." ucap Hyunjin.

Ryujin mendongkakan kepalanya lalu menatap Hyunjin.

𝗕𝗲 𝗪𝗶𝘁𝗵 𝗬𝗼𝘂 // 𝗛𝘄𝗮𝗻𝗴𝗦𝗵𝗶𝗻 𝗽𝘁. 𝟮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang