Keesokan harinya,baik kedua orang tua Ryujin maupun kedua orang tua Hyunjin datang ke Rumah Sakit.
"Udah dong Mi,kok nangis terus sih?" ucap Ryujin.
Seola masih saja menangis.
"Mami tuh kaget banget tau,anak gadis mami mau punya anak,anak kamu cuma beda berapa tahun sama tantenya tuh,Uhi." ucap Seola.
Hyunjin tertawa mendengarnya.
"Ya gapapa dong,jadi aunty kecil nanti." ucap Hyunjin.
"Terus kok bisa ada di rumah sakit sampe di rawat gini?" tanya Johnny.
Hening.
Bona melirik Hyunjin,pasalnya ia sudah mengetahui kejadian yang sebenarnya saat menelpon Hyunjin kemarin.
"Sebenernya..."
"Aku jatuh di kamar mandi,Pi." potong Ryujin.
Hyunjin menoleh ke arah Ryujin.
"Astaga,kok bisa sih sayang?" ucap Seola lalu mendekati anak sulungnya itu.
"Tapi gapapa kan kata dokter?" tanya Seola lagi.
Ryujin menggeleng lalu tersenyum.
"Untungnya dedek bayinya kuat." ucap Ryujin.
"Kok kamu bisa-bisanya jatuh di kamar mandi? Emangnya dia gak jagain kamu apa?" ucap Johnny sambil melirik Hyunjin.
"Mas Hyunjin lagi di kantor,Pi. Aku nya juga gak hati-hati." ucap Ryujin.
Bona menatap tajam Hyunjin.
Bisa-bisanya Ryujin bohong demi melindungi Hyunjin dari amukan Papinya.
Hyunjin menoleh ke arah Bona yang sedang menatapnya tajam. Insting ibu dan anak.
Hyunjin meneguk ludahnya.
"Yaudah yang penting kamu gak apa-apa sekarang,lain kali hati-hati ya." ucap Seola lembut sambil mengusap kepala putrinya itu.
Johnny menghela napas.
"Kamu harus siap siaga kalo istri kamu lagi hamil. Perusahaan kan punya kamu sendiri,punya banyak karyawan juga,ya serahin lah ke mereka. Jabatan tinggi kalo gak bisa buat kasih waktu buat anak istri untuk apa." ucap Johnny.
"Nah bener itu,lagian kan perusahaan kamu juga masih ke-handle sama perusahaan ayah,jadi suami apalagi mau jadi ayah jangan sibukin diri,kasih waktu dan perhatian kamu buat istri dan anak kamu. Uang bisa dicari kalo nyawa mau diapain, emang sanggup hidup tanpa istri kamu dan anak kalian?!" ucap Bona sambil menatap tajam anak laki-lakinya itu.
Minhyun,Seola,dan Johnny bingung kenapa Bona menyemprot Hyunjin
Ryujin pun ikut bingung,kenapa Bunda sangat terlihat marah saat ini.
"Iya, maaf. Lain kali aku akan selalu siap siaga buat Ryujin dan anak aku." ucap Hyunjin.
"Perusahaan Ayah masih bisa meng-handle perusahaan kamu kok,Jin. Jadi jangan sibuk terus sama urusan pekerjaan. Lagian Sunwoo, Sekretaris kamu itu cukup baik meng-handle Perusahaan selama kamu gak ada. Sekarang fokus kamu buat Ryujin dan bayi kalian aja." ucap Minhyun.
"Iya,Yah." ucap Hyunjin.
"Udah dong,kok nyemprot si ganteng semua sih,jadiin pelajaran aja supaya gak terulang lagi." ucap Seola.
Ryujin dan Hyunjin pun mengangguk.
"Yaudah Papi harus kembali ke kantor,kamu istirahat ya." ucap Johnny lalu mencium kening Ryujin.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗲 𝗪𝗶𝘁𝗵 𝗬𝗼𝘂 // 𝗛𝘄𝗮𝗻𝗴𝗦𝗵𝗶𝗻 𝗽𝘁. 𝟮
Hayran Kurgu𝘽𝙚 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙮𝙤𝙪 ; 𝙛𝙧𝙤𝙢 𝙩𝙝𝙚 𝙨𝙚𝙫𝙚𝙣 𝙗𝙞𝙡𝙡𝙞𝙤𝙣𝙨 𝙥𝙚𝙤𝙥𝙡𝙚 𝙞𝙣 𝙩𝙝𝙞𝙨 𝙬𝙤𝙧𝙡𝙙,𝙞 𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙬𝙖𝙣𝙩 𝙩𝙤 𝙨𝙥𝙚𝙣𝙙 𝙢𝙮 𝙡𝙞𝙛𝙚 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙮𝙤𝙪. -𝙎𝙝𝙞𝙣 𝙍𝙮𝙪𝙟𝙞𝙣. 𝘽𝙚 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙮𝙤𝙪; 𝙚𝙫𝙚𝙣 𝙞𝙣 𝙩𝙝𝙚 𝙣𝙚𝙭𝙩...