𝗕𝗲 𝗪𝗶𝘁𝗵 𝗬𝗼𝘂 // 𝗛𝘄𝗮𝗻𝗴𝗦𝗵𝗶𝗻 𝗽𝘁. 𝟮

Dua Puluh Tujuh

Ryujin dan Hyunjin kini sedang bersantai di ruang tengah apartemen mereka.

"Masih suka pegel gak?" tanya Hyunjin sambil mengelus perut Ryujin yang kian membesar.

Ryujin mengangguk.

"Sering banget akhir-akhir ini." ucap Ryujin.

"Makin gede berarti makin sering pegel ya kamu," ucap Hyunjin yang kini memijat kaki Ryujin.

Ryujin mengangguk.

"Aku juga jadi susah gerak," ucap Ryujin.

Hyunjin tertawa kecil.

"Ya makanya jangan banyak gerak,diem aja kaya patung." ucap Hyunjin.

"Ihh," ucap Ryujin sebal lalu memukul bahu Hyunjin.

Hyunjin semakin tertawa keras.

"Rambut kamu panjang banget," ucap Ryujin sambil menyentuh rambut Hyunjin bagian depan yang sudah cukup panjang.

"Iya nih belum sempet cukur aku." ucap Hyunjin.

"Tolong ambilin iket rambut aku dong di laci meja TV." ucap Ryujin sambil menunjuk meja TV di depan mereka.

Hyunjin memicingkan matanya.

"Mau ngapain heh?" ucap Hyunjin.

"Ih tolong ambilin dulu," ucap Ryujin.

"Gak mau ah,kamu aneh-aneh nanti." ucap Hyunjin.

"Udah berani bantah ibu hamil?" ucap Ryujin sambil melotot.

Hyunjin tertawa.

"Ampun,gak berani aku." ucap Hyunjin lalu segera berdiri untuk mengambil iket rambut Ryujin di laci meja TV.

"Nih,buat apa?" ucap Hyunjin saat sudah mengambil ikat rambut Ryujin.

"Sini,duduk lagi." ucap Ryujin.

Hyunjin pun duduk kembali di tempatnya.

Ryujin pun segera meraih rambut bagian depan Hyunjin dan menguncirnya.

"Tuhkan,ngapain akunya dikuncir gini?" tanya Hyunjin.

"Gapapa dong,suka-suka aku." ucap Ryujin.

Hyunjin menghela napas. Biarlah suka-suka ibu hamil saja.

"Lucu bangeeet," ucap Ryujin setelah selesai mengikat rambut Hyunjin.

Hyunjin pun hanya menatap Ryujin dengan tatapan pura-pura kesal.

"Untung aku sabar," ucap Hyunjin.

"Iya lah harus sabar jadi suami tuh apalagi istrinya lagi hamil." ucap Ryujin.

"Untung daddy kamu udah kebal dek sama mommy kamu." ucap Hyunjin sambil mendekatkan dirinya dengan perut Ryujin.

Ryujin tertawa.