PF•05

17K 779 38
                                    

Happy reading

Possesive Farrel|05

Why empress? because without empress the king's is nothing

∆∆∆

Echa ingin sekali mengubur tasya hidup-hidup. Bagaimana tasya bisa tega membuat echa harus membuang jauh-jauh urat malunya hanya demi kebucinannya terhadap boyband asal korea

"Ayoo cha cepetan ihh lelet banget" tasya menarik tangan echa, membuat echa dengan sangat terpaksa harus mengikuti tasya

"Just say, kakak mau nggak jadi pacar aku? Oke!" tasya tersenyum terlihat bersemangat untuk menyaksikan bagaimana sahabat barunya ditolak mentah-mentah

"Syaaa sumpah gue nyesel iyain permintaan lo" ucap echa

Tasya terkekeh sebelum mendorong echa untuk masuk kedalam kelas XII IPS 3 ketika berada didepan pintu masuk kelas tersebut "Udah cha penyesalan emang selalu dateng diakhir"

Echa menelan ludahnya ketika seluruh penghuni kelas menatap ke arahnya, echa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sebelum menyengir "P-permisi kak"

Echa mengedarkan pandangannya guna mencari cowok yang akan membuatnya malu setengah hidup. Echa melangkah mendekati cowok itu ketika matanya menangkap sosok tersebut

Farrel tengah bermain diponselnya sebelum kemudian echa masuk yang mengalihkan seluruh perhatiannya untuk menatap cewek tersebut

Farrel menatap echa cukup lama sampai kemudian echa berjalan ke arahnya dan berhenti tepat didepan mejanya

Echa menatap farrel dan gavian, teman sebangku farrel secara bergantian sebelum kemudian menghela nafas 

"Kak gavian mau nggak jadi pacar aku?" echa mengucapkannya dengan satu tarikan nafas tapi mampu membuat seluruh kelas menatap kearahnya, ia memejamkan matanya bersiap mendengar penolakan yang akan diucapkan kakak kelasnya

Brakkk...

Farrel berdiri lalu menggebrak meja dengan nafas yang tersengal sebelum kemudian menarik tangan echa untuk keluar dari kelasnya

Echa kebingungan sendiri, ada apa dengan farrel? Ketika melewati depan kelas farrel tasya terlihat menatapnya dengan tatapan bertanya

Tasya menyuruh echa menembak gavian tapi kenapa malah farrel yang menarik echa, apa echa salah sasaran? Tapi nggak mungkin karena tasya sudah memperlihatkan wajah gavian kepada echa

Farrel menarik tangan echa dengan amarah yang memuncak, farrel sendiri bingung dengan dirinya. Mengapa ia bisa begitu marah?

Echa meringis ketika punggungnya bertubrukan dengan dinding koridor yang sepi apalagi jarak antara dirinya dan farrel dekat karena farrel mengurungnya dengan tangan lelaki itu "Kakak apa-apaan sih!"

"Lo yang apa-apaan!" ucap farrel dengan nafas tersengal, mencoba untuk menahan emosinya

"Aku? Emang aku kenapa?"

Farrel mengikis jarak diantara mereka, farrel dapat merasakan sensasi aneh ketika dahinya bersentuhan dengan dahi echa "Lo ngelakuin hal yang nggak gue suka!" ucap farrel dengan penekanan disetiap kalimatnya

Echa mendorong dada farrel, menciptakan jarak diantara keduanya "Maksud kakak apa sih?!"

"Lo ngapain nembak gavian! Lo cuma boleh jadi milik gue" ucap farrel dengan suara yang mulai meninggi, pertanda emosinya hampir saja lepas kendali

"Itu bukan urusan kakak, suka-suka aku lah pengen ngapain aja mau aku nembak kak gavian kek, jungkook kek, suga kek, sehun kek. Itu terserah aku lah!" ucap echa sembari menatap farrel dengan tatapan menantang

Farrel berdecih sebelum kemudian senyum menyeringai itu terbit dibibir sexynya "Itu urusan gue semenjak lo jadi pacar gue 10 detik yang lalu"

"Hah?" echa terlihat seperti orang bego, ia sama sekali tidak mengerti maksud farrel

Farrel mengangkat alisnya "Kenapa sayang?"

"Kakak apa-apaan sih!" ucap echa sembari mendelik tajam ke arah farrel

"Gue? Just make you be my empress--" farrel menjeda kalimatnya sebentar sebelum melirik nametag echa "Keysha Putri" lanjutnya dengan seringai yang begitu mengerikan bagi echa

____

Gila, satu kata yang terus saja echa ucapkan ketika mengingat kejadian tadi, echa sungguh tidak percaya. Bagaimana bisa seorang farrel yang memiliki kadar ketampanan di atas rata-rata menyukainya yang hanya rakyat jelata

Echa menelungkupkan kepalanya dimeja dan menggumamkan kata gila berkali-kali. Terlebih ketika ia menceritakan semuanya kepada tasya yang didapatinya hanya tawa yang sungguh memekakan telinga

Tasya sibuk dengan cerminnya, sesekali memperbaiki tatanan rambutnya dan memoles liptint dibibir pink miliknya

"Argghh gue bisa gila lama-lama" echa menatap ke arah tasya yang masih sibuk sendiri untuk mempercantik penampilannya

"Sya lo beneran nggak percaya sama gue?" tanya echa dengan pandangan memelasnya yang hanya dijawab oleh gelengan kepala milik tasya. Echa kembali menelungkupkan kepalanya dimeja dan mulai terisak

Tasya yang mendengar itu langsung saja memberhentikan kegiatannya "E-eh cha lo nggak kesurupan kan?" tanya tasya dengan hati-hati, takut-takut jika temannya ini kesurupan arwah penasaran

Echa mengangkat kepalanya lalu mendelik kepada tasya "Tasyaaa ihh aku nggak bohong tau!"

"Iya-iya echa cup-cup jangan nangis lagi dong, lagian ya bisa aja lo ngaku-ngaku lo kan kemarin bilang ke gue kalau kak farrel itu boyfriend material dan pengen banget jadian sama dia. Lah sekarang udah terwujud kenapa lo nggak senang? Herman gue" cerca tasya dengan panjang kali lebar

"Herman om gue tasya pantek" tasya hanya menyengir menanggapi echa

Jika dipikir-pikir ucapan tasya ada benarnya juga, bukankah echa mengagumi farrel? Tapi entah mengapa aura yang dipancarkan oleh farrel tadi begitu mendominasi dan menusuk yang membuat echa kembali menarik kata-katanya. Apalagi soal dia ingin menjadi pacar farrel, ingin sekali dia mengubur kata-kata itu dalam-dalam agar menghilang dari kosa kata yang ditahunya

T.B.C

if by pressing a star we can support someone, why not?

Possessive Farrel [𝙤𝙣 𝙜𝙤𝙞𝙣𝙜]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang