Possessive Farrel [𝙤𝙣 𝙜𝙤𝙞𝙣𝙜]

PF•16

Possesive Farrel|part16

"Cha lo mau kan ntar sore nemenin gue?" Tanya Tasya

Echa menoleh kearah Tasya, menatap bertanya pada gadis itu "Kemana Sya?"

Tasya menghela nafas, menundukan kepalanya "Kata si Jovan, pulang sekolah Marsel sering ke club baliknya malem, gue pengen mergokin dia katanya dia selingkuh"

"Sya udah kalau nanti dia beneran selingkuh lo tinggalin aja. Lagian cowok nggak modal gitu kenapa dipertahanin sih? Tasya udah kayak orang bodoh mau-mau aja diperas Marsel" ucap Echa dengan kesal, apa Tasya tidak sadar selama ini hanya diperas oleh Marsel. Echa sadar ketika Marsel terus-terusan datang minta duit ke Tasya, kalau jalan juga Tasya yang bayar semuanya

"Gue tau Cha, si Marsel cuma manfaatin gue. Tapi Cha gue musti gimana? Gue nggak sanggup kehilangan Marsel" ucap Tasya dengan melas, ia merasa seperti gadis bodoh sekarang

"Sya lo yang bilang sendiri masih banyak cowok disekolah ini yang ganteng"

"Tap--"

"Baiklah anak-anak, hari ini kalian kedatangan teman baru. Ibu harap kalian bisa berteman dengannya" tiba-tiba Buk Dewi masuk diekori dengan seorang cowok, meletakkan buku dan tas-nya diatas meja.

Mata Echa membola, ia menutup wajahnya, meringis melihat siapa yang berdiri dihadapan buk Dewi "Arga mau lo apa sih!" desisnya

Tasya menoleh kearah Echa, menatap heran cewek yang duduk disebelahnya "Lo kenapa dah Cha? Cakep tuh murid barunya"

Echa menatap Tasya "Sya gue bisa gila lama-lama"

"Lo emang dari sononya dah gila. Dikit-dikit kek bocah dikit-dikit normal. Lo ada kepriba--"

"TASYA!" tegur buk Dewi

Tasya menoleh kearah buk Dewi dengan perlahan, menyengir lalu mengangkat tangannya membentuk 2 jari "hehehe piss buk saya khilap diajak Echa"

Echa yang mendengar namanya disebut tidak terima, ia menggeleng kepada buk Dewi "Enggak buk! Tasya bohong tuh!"

"Sudah-sudah kalian ini!" buk dewi menatap ke arah murid baru tersebut "Arga perkenalkan diri kamu"

Arga tersenyum canggung menatap siswa sekelas yang menatapnya dengan berbagai pandangan "Nama gue Arga Wijaya, gue pindahan dari US mohon dukungannya teman-teman" Arga tersenyum tipis diakhir kalimatnya